Bab 40. PILIH SALAH SATU

549 43 1
                                    

Bab 40. PILIH SALAH SATU
★★★★

Kami sama sama menoleh kearah sumber suara yang ku yakin suara mas Surya dengan tatapan tak biasa...

Terlebih tangan Riko memegangku erat tidak mau melepaskan.

"Bening kamu pulang bersamaku?"

Entah itu sebuah tawaran atau tanya, tapi Riko seakan tidak mengijinkanku karena pegangannya makin kuat.

"Sebaiknya bapak pulang saja. Soal Bening itu urusanku. Urusi saja masalah bapak karena apa? Sebentar lagi bapak tidak lagi mengajar disini. Camka itu, he he,,," ancam Riko dengan cengengesan mengejek.

Aku tau itu bukan sekedar omong kosong, itu sebuah ancaman yang tak main main. Kini aku tau kalau orang tua Riko pemilik saham terbesar disekolah elite ini.

Hatiku sudah tentu sedih mendengarnya, tapi aku tak bisa berbuat banyak untuk menolong mas Surya. Bagaimana ini?

"Saya tidak takut dengan ancamanmu Riko" dengus pak Surya dibalut emosi.

Bisa gawat ini kalau mas Surya benar benar emosi terus Riko menyuruh pihak sekolah untuk memecat mas Surya. Mas Surya bakal kehilangan pekerjaannya dan itu karena aku. Ya Alloh, cobaan apa lagi ini hingga menimpaku seperti ini, apa ini karena aku telah melakukan uenak uenak dengan mas Surya hingga Tuhan memberiku karma buat mas Surya juga buatku. Entahlah? Apa karma itu masih ada di dunia ini?

"Oo, jadi bapak tidak takut. Oke,,, saya akan penuhi permintaan bapak. Eeitttsss,,,, satu hal lagi, aku mau memberi penawaran sama bapak. Tolong jauhi Bening. Tidak sulit kan!" ucapnya memberi penawaran, untuk sejenak mas Surya berpikir. "Pikirkan pak" Riko diam sejenak. Ada senyum mengejek.

"Tidak, saya tidak mau. Lebih baik saya kehilangan pekerjaan" mas Surya tetap teguh dengan pendiriannya.

"Bening, aku mau tanya satu hal. Kamu memilih mas Surya mu, maaf pak Surya atau memilih keluargamu, jadi gelandangan di Jakarta ini?"

Pilihan yang sulit untuk ku dan hal itu membuatku dilema.

Riko sungguh keterlaluan...

Tapi aku tidak punya pilihan lain. Aku hanya bisa pasrah dengan apa yang menimpaku juga mas Surya. Maafkan aku mas Surya karena aku tidak bisa membantumu.

"Bening, ayo pulang bareng aku" ajak Riko karena sedari tadi aku hanya diam serta berpikir bagaimana caranya keluar dari masalah yang pelik ini.

"Bening, ikut saja denganku" ajak mas Surya dan hanya ditatap dengan melotot oleh Riko.

"Bapak saya tidak akan pernah main main lagi" dengus Riko emosinya meluap sampai ke ubun ubun.

"Lakukan Riko. Saya tidak takut dengan ancamanmu!"

"Baiklah pak. Saya tidak punya pilihan lagi. Bapak telah memaksa saya"

"Bening ayo ikut saya. Jangan sampai aku melakukan pada keluargamu" desaknya membuatku tak berkutik.

Tentu saja aku nurut, aku tidak mau mengobarkan keluargaku demi keegoisanku. Biarlah aku korbankan perasaan mas Surya demi kebaikan bersama. Mas Surya maafkan aku!

Sedari tadi aku cuma diam tanpa bisa berkata dengan perseteruan antara Riko dan mas Surya. Kenapa keduanya memperebutkan aku? Ya Alloh, karma apa lagi yang ku alami ini?

"BENINGGGGG,,,!" seru mas Surya ketika aku diseret oleh Riko tanpa aku bisa menolaknya.

"Maafkan aku,,,!" Air mataku sudah bercucuran. Banyak sudah air mata yang ku curahan dengan segala kesedihan yang ku rasakan selama ini.

Penjerat Mimpi 1 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang