Itu terlalu menyakitkan untuk minho.
Mendengar perkataan chaewon, yang seolah-olah memandang dirinya sangat rendah dan juga Felix yang hanya berpura-pura baik di depannya.
Kehangatan yang mereka berikan itu semua palsu .
Mereka sebenarnya sadar minho adalah seorang psikopat, orang gila dan bodoh. Tidak akan ada yang benar-benar tulus dengannya.
Minho menjambak rambutnya sendiri , dia tidak bisa lagi menahannya , semuanya sudah berakhir .
.........
Setelah seharian mencari tahu keberadaan minho, akhirnya felix memutuskan untuk datang ke apartemen minho. Dulu dia pernah sekali kesini untuk meminjam baju. Tapi sepertinya tidak ada orang di dalam .
Berarti minho akan berada ditempat itu.
Membutuhkan waktu 30 menit untuk sampai di tempat yang dimaksud, saat Felix turun dari taxi pandangannya langsung tertuju ke arah bangunan tua itu. Felix tahu minho pasti ada disini, dia sudah mengenal minho sejak lama .
Ketika minho kambuh atau tidak bisa mengendalikan penyakitnya dia akan mengurung dirinya disini.
Felix berjalan masuk, pintu itu terlihat sudah sangat tua. Terakhir kali ingat dia kesini ketika berusia dua belas tahun.
Ketika Felix masuk, dia melihat minho sedang duduk di sofa sambil memainkan ponselnya. Mendengar pintu terbuka minho mengangkat kepalanya menatap kearah datangnya Felix.
Melihat penampilan minho yang sekarang sama sekali tidak seperti yang kakaknya bilang.
Dia pikir kondisi minho akan sangat buruk, sebaliknya dia terlihat sangat normal.
"Aku tahu kamu pasti akan datang" minho melempar kan sembarangan ponsel ke atas meja.
"Apakah kamu sudah sembuh?" Tanya minho dengan lembut.
"Minho , kenapa kamu disini?"
Minho menyalakan sebatang rokok , "Tidak ada alasan, aku hanya ingin menenangkan diri."
"Apa penyakitmu-!"
"Tidak." Jawab minho dengan tegas.
"Lalu, apa yang kamu lakukan disini? Dan juga kenapa kamu tiba-tiba menghindari kakakku? Kamu tahu? Kak chae sangat mengkhawatirkan keadaan mu minho."
mendengar pertanyaan Felix, tiba-tiba saja ingatan ketika dia tidak sengaja mendengar percakapan Felix dan chaewon tempo hari membuatnya kesal.
"Lee Felix, aku tahu bahwa kamu tidak menyukaiku, dan masih menyalahkan aku atas kematian orang tuamu, tapi aku tidak tahu, kamu adalah orang yang sangat munafik."
Saat itulah Felix menyadari bahwa minho ada disitu ketika dia dan chaewon berdebat. Dan itu yang membuatnya seperti ini?.
"Minho , kamu tahu, waktu itu aku tidak bermaksud," Felix mengalihkan pandangannya kesamping, menghindari tatapan minho. "Kata-kata ku mungkin sedikit kasar."
"Yang mana? Aku tidak mengerti maksudmu." Minho berpura-pura terlihat kebingungan. "Yang mengatakan aku adalah orang gila, tidak normal atau hanya menganggap ku sebagai bahan penelitian??."
Felix terdiam sebentar, memandang ke arah minho. "Ayo kita kembali dulu, dan bicarakan itu nanti."
"Itu tidak perlu, apa yang kalian katakan adalah kebenaran, aku hanya sebuah alat untuk mereka."
Felix bukanlah orang yang sabar, dari tadi dia sudah sangat menahannya, dan dia tidak bisa menahannya lebih lama lagi. "Sialan, aku tidak peduli dengan omong kosong mu, ikut aku dan kembali lah kerumah."
