Aku tahu, tapi aku tetap melakukannya.

506 68 14
                                    

Bangchan menatap ke arah Felix, lalu menatap ke arah minho. Dan sekarang dia mengerti kenapa Felix terlihat sangat gugup.

Setelah minho mengalami kecelakaan tiga tahun yang lalu, dia menyadari bahwa Felix juga mencintai minho. Tapi dia masih belum mau menyerah, selama bertahun-tahun dia berusaha untuk tetap mendekati Felix dan membuatnya luluh.

Tetapi semakin lama dia sadar, bahwa tidak bisa memaksa seseorang untuk melupakan perasaannya begitu mudah.

Dia selalu berpikir, dia bisa melakukan apa saja, sama seperti yang di lakukan minho untuk Felix. Tapi kemudian dia melihat, minho sudah jatuh cinta dan mengejar Felix seperti orang gila dan akhirnya dia tahu cintanya tidak sedalam cinta minho, tapi dia juga mencintai Felix, hanya saja tidak seobsesi seperti minho.

Ketika minho kembali, dia bersikap kasar dengan Felix tapi tatapannya tidak bisa membohongi orang lain bahwa dia masih sangat mencintai Felix.

Bangchan menyadari dirinya sudah tidak mungkin ada harapan lagi, jadi dia memilih menyerah dan membiarkan Felix bahagia bersama minho.

Satu bulan yang lalu Felix melakukan pemeriksaan pada tubuhnya, dan hasilnya baru keluar kemarin malam.

Ketika dia melihat hasil yang tertulis di kertas itu, Bangchan menjadi murka dan saat itu juga dia ingin langsung membunuh minho.

Bagaimana bisa dia menjadi penjahat seperti ini, dia benar-benar seorang iblis.

Bangchan menatap ke arah minho dan berkata, "ada yang ingin aku bicarakan denganmu."

"Kalau begitu katakan disini, antara aku dan Felix tidak ada hal yang di sembunyikan."

"Benarkah?? Kamu tidak keberatan aku menceritakan semuanya di depan Felix?"

Felix yang kebingungan bertanya, "ada apa? Apa kalian ada masalah."

Minho yang menyadari tatapan Bangchan ke arah Felix, mengerti. kemudian dia berkata dengan lembut, "Lixie, kamu tunggu aku di dalam mobil ya? Aku akan berbicara dengannya sebentar."

"Tapi-,"

"Sudah , cepat masuk." Minho mendorong Felix kedalam mobil dan menutup pintunya.

Dia berjalan ke arah Bangchan dan berkata dengan acuh tak acuh, "ada apa?"

Bangchan menggepalkan tangannya dengan kuat, tubuhnya bergetar hebat menahan amarah. "Minho kamu adalah iblis... kamu gila ... bajinagn sialan."

"Tidak usah bertele-tele."

"Kamu!!!!! Berani sekali kamu menanam chip di dalam tubuh Felix, kamu keterlaluan, apa kamu benar-benar ingin membunuhnya??"

"Aku pikir ada hal yang penting, ternyata hanya omong kosong."

"Kau!!!" Bangchan mendorong minho dan meninju wajahnya dengan keras.

Minho diam dan tidak melawan. Dia hanya sedikit terkekeh pelan, "jangan terlalu berlebihan... aku juga menanamnya di dalam tubuhku."

"Minho dia mencintaimu dengan tulus, tapi kamu tega sekali melakukan hal seperti ini."

"Aku sudah tahu dari lama bahwa dia mencintaiku. Aku menanam chip itu hanya untuk berjaga-jaga saja, jika Felix berani sedikit saja mendekati pria lain aku akan menekan tombol kontrol dan saat itu juga tubuhnya akan merasakan kesakitan yang luar biasa."

"Ada satu lagi kehebatan dari chip itu, ketika Felix berniat pergi dan menolakku lagi, aku akan menghancurkan chip didalam tubuhnya. Kamu tahu nggak apa yang akan terjadi,?" Minho tersenyum lebar, "chip itu akan menghancurkan organ didalam tubuhnya, dan dia tidak akan bisa diselamatkan.. hahaha dia akan mati... tidak ada yang bisa menyelamatkannya."

The ENd // MinlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang