Felix merasakan dirinya akan meledak saat ini juga.
Dalam ciuman itu Felix membuka matanya dengan lebar, dia masih tidak percaya minho akan melakukan hal seperti ini.
Minho sangat benci disebut homoseksual. Pernah dulu ketika dia masih di sekolah menengah , seorang pria mengaku dengan dirinya dan setelah mendengar itu dia tanpa ampun langsung memukuli pria itu sampai koma.
Tapi sekarang bahkan dia mencium Felix di hadapan semua pelanggan bar tanpa merasa malu?
Tapi Felix, dia benar-benar tidak tahan di permalukan seperti ini, tanpa sadar tubuhnya bergetar karena perlakuan minho.
Berbeda dengan orang-orang yang di restoran tadi , di dalam bar ini mereka tidak memperdulikan hal seperti ini.
Malahan salah satu di antara mereka berkata dengan senang hati. "Ini sangat hebat, jika kalian sudah tidak bisa menahannya , tempat ini juga menyediakan kamar untuk kalian bermain."
Felix tidak tahan mendengar ocehan mereka, dia menggeliat dan berusaha melawan minho dengan keras. Minho yang menyadari itu melepas tautan bibirnya , dia menatap bibir Felix yang terlihat bengkak karena perbuatannya dan itu sangat menggoda.
"Lixie, jangan kawatir. Ini hal biasa di dalam bar"
Dia menggosok ujung hidungnya dengani lembut di pipi Felix.
"Mereka mengerti dengan hal seperti ini, tapi jika kamu terus membuat keributan. Itu akan terlihat seperti lelucon bagi mereka, apakah kamu mau jadi bahan tertawaan orang-orang disini?"
"Minho, aku tidak takut di permalukan. Aku tidak akan menuruti apa perkataanmu!!"
"Apa yang kamu katakan? Aku tidak sejahat itu Felix. Berjanji lah padaku untuk menerima tawaran itu, dan aku akan langsung melepaskan mu"
"Minho, kenapa kamu tidak mati saja, sialan."
Mata minho memancarkan kegilaan yang tidak benar, dia hanya tersenyum , "baiklah, kalau begitu mari kita selesaikan sekarang semuanya disini."
Minho tidak main-main dia menjadi gila dan mulai menurunkan tangannya untuk membuka ikat pinggang Felix.
Melihat kedua orang ini yang semakin menjadi tidak sedikit dari mereka yang mengambil ponsel untuk merekam kegiatan minho dan Felix.
Meskipun minho terlihat sangat gila jika itu menyangkut Felix dia akan selalu cepat. Dia tidak peduli jika hanya dirinya yang di rekam, tetapi berbeda jika itu juga memperlihatkan wajah Felix. Jadi dia mengangkat sebelah tangannya untuk menutupi bagian atas wajah Felix , dari dahi ke alis hingga ujung hidung, itu hanya memperlihatkan bibir tipis yang sedikit terenga-engah .
Ketika minho melihatnya diam tidak bisa berkutik, dia tersenyum dan berkata lagi.
"Lixie, terima tawaranku , okey?."
Felix tidak pernah takut akan sesuatu bahkan itu kematian. Tapi saat ini dia benar-benar merasa ngeri dengan perlakuan minho.
Itu gila, apakah dia tidak sadar dirinya adalah seorang artis terkenal? Apakah akal sehatnya sudah rusak sehingga tidak memikirkan akibat dari perbuatannya.
Setiap Felix ingin menjawab minho akan langsung mencium nya kembali.
Jadi untuk menghentikannya felix tidak berbicara lagi dan hanya diam dengan perlakuan minho.
"Lixie, jika kamu hanya diam saja, aku akan menganggap itu sebagai tanda setuju darimu?"
Ketika dia bertanya tangannya masih menutupi kedua mata felix, kemudian minho sedikit membuat celah di antara mata felix dan menatap nya dengan lembut.
![](https://img.wattpad.com/cover/299709831-288-k250534.jpg)