Dia....

414 59 17
                                    

Sudah sebulan minho tinggal di tempat Felix. Tapi selama itu juga Felix selalu menolak setiap minho mengajaknya berhubungan seks.

Minho tidak marah ataupun memaksa, dia berusaha untuk terlihat baik di depan Felix. Padahal di balik sikap baiknya, ada sesuatu yang dia tekan untuk di lepaskan ke Felix.

Minho juga membuat Felix tidak bisa mendapat pekerjaan.

Setiap felix melamar kerja, minho akan langsung mengancam untuk menghancurkan perusahaan itu jika mereka mau menerima Felix.

Minho memang kejam, tapi dia tidak pernah menyesal.

Minho ingin Felix, tidak bisa hidup tanpa dirinya.

Hari ini dia tahu felix ada pemeriksaan mata dan berencana melakukan operasi untuk penyembuhan kedua matanya.

Tapi dia dengan sengaja menahan Felix seperti ini, Bukannya dia tidak ingin Felix melakukan operasi tapi minho tidak mau Felix sembuh, dia tidak ingin Felix terlihat kembali normal.

Di kondisi yang sudah cacat begini saja masih banyak orang yang menyukainya, apalagi kalau felix terlihat baik-baik saja-,

Tidak...tidak.. aku tidak akan membiarkannya....

Dia tidak akan membiarkan Felix melakukan operasi itu.

Jadi dengan sengaja dia menyuntikkan serum ke tubuhnya sendiri. Efek serum tersebut tidak terlalu parah tapi itu bisa membuatnya demam berkepanjangan, jika istirahat dan minum obat dengan teratur, dalam waktu seminggu minho sudah akan kembali sehat.

Pada akhirnya felix menunda rencananya untuk melakukan pemeriksaan pada matanya karena ingin merawat minho, "hyung?"

"Hmm.." minho hanya bergumam tidak jelas kemudian dia menaruh kepalanya di pangkuan felix.

"Hyung, ayo kerumah sakit."

"Aku nggak mau."

Mendengar penolakan minho, Felix menghela nafas pelan. Badan minho sangat panas, dan juga dia menolak untuk minum obat.

"Hyung gimana kamu bakal sembuh, kalok kamu kayak gini." Felix mengelap keringat dari kening minho dan melihat wajah minho yang sangat pucat membuatnya semakin khawatir.

"Hyu-!!!."

"Aku bilang TIDAK!!!!! kenapa kamu bawel banget sih, aku hanya demam biasa. Nggak usah sampai kerumah sakit, cukup kamu saja yang merawatku."

"Jangan-jangan kamu sudah bosan merawatku karena aku sakit-sakitan ya?."

"Kamu sengaja kan nyuruh aku kerumah sakit, agar kamu tidak perlu merawatku lagi.."

Felix langsung diam karena terkejut mendengar minho yang menuduhnya tanpa alasan.

Minho yang menyadari dirinya sudah melewati batas berkata dengan pelan, "aku tidak bermaksud marah... aku..aku hanya tidak ingin kerumah sakit.. tempat itu terlalu menakutkan.. aku tidak mau...." Minho mulai menangis.

"Jangan menangis. Okee.. aku tidak akan memaksamu lagi.. tapi kamu minum obat ya? Hm??"  Felix akan menjadi lemah jika minho sudah seperti ini.

Minho hanya mengangguk, setelah felix memberi minho obat, dia membantu minho bersandar di kepala ranjang.

"Felix?"

"Ada apa?" Tanya Felix.

Dengan tiba-tiba minho berkata, "Aku...aku sakit-sakitan dan juga karena kecelakaan itu kaki kiri ku cacat. Kamu masih muda dan meskipun kamu buta, kamu tetap terlihat baik.. sedangkan aku..aku...." Dia menunduk dan mulai akan menangis lagi.

The ENd // MinlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang