Minho membawa pria tersebut masuk kedalam ruang pribadinya. Menatapnya lekat-lekat. Hari ini dia akan memastikan, kebenaran apa yang Felix sembunyikan dari dirinya. Jika Felix tidak ingin memberitahunya, dia akan mencari tahu dari orang ini.
"A-aku tidak bisa memberitahumu. Mereka akan membunuhku." Pria itu berkata dengan suara bergetar dan ketakutan.
"Baik, kalau kamu tetap tidak berbicara, aku yang akan langsung membunuhmu disini sekarang." Minho berbicara dengan aura intimidasi nya.
"Kamu sudah mengetahui keadaan ku kan? Aku adalah orang gila yang tidak segan-segan membunuh. Dan juga membunuh orang seperti mu tidak terlalu susah untuk menutupinya."
Pria itu menundukkan kepalanya dan memikirkan perkataan minho. Dia tahu minho tidak akan bercanda.
Tapi waktu itu dia juga sudah menerima uang perjanjian dengan mereka. Meskipun dia tidak mengerti, mereka itu yang memintanya untuk pergi sejauh mungkin dan membiarkan orang-orang tahu bahwa dia sudah mati setelah insiden itu.
Dia tidak menyangka setelah menerima tawaran untuk peran kecil di drama ini akan mempertemukan dirinya kembali dengan minho.
Setelah sekian lama dia berbicara, "A-aku tidak tahu apa sebenarnya...... yang ter-terjadi. Dia hanya menyuruhku untuk tetap menyembunyikannya."
Melihat reaksi dari orang itu minho sedikit merasa tidak puas, jadi dia hanya bertanya, "baiklah jika kamu tidak bisa mengatakannya. Aku yang akan bertanya, kamu hanya perlu menggelengkan atau menganggukkan kepala. Okey?"
Pria itu terlihat ragu tapi kemudian dia melihat kearah minho dan sedikit menganggukkan kepalanya.
Kemudian minho bertanya. "Hari itu ketika sebelum terjadi kebakaran. Apakah kamu mengetahui apa yang dokter Lee ributkan dengan istrinya?"
Pria itu hanya diam.
"Saat itu aku mengingat kamu mengatakan akan absen karena merasa tidak sehat. Tapi siang harinya ketika aku akan mencari dokter Lee aku melihat mu berkeliaran di dalam ruangn. Aku pikir mungkin karena kamu sudah merasa baik jadi kamu kembali bekerja. Tapi aku melihat daftar kehadiran mu sedang absen sakit. Jadi apakah hari itu kamu kembali untuk memastikan sesuatu?"
"Tidak...Tidakk aku tidak pernah melakukan sesuatu."
"Jadi apa alasan kamu datang ke rumah sakit apa kamu yang membakar ruangan itu?"
"Tidak!!"
Seketika pria itu berkata dengan panik. "Ta-tapi hari itu aku melihatnya anak dokter Lee lah yang bersalah."
Minho terlihat sangat tenang. "Kamu sangat tidak pandai berbohong."
"Paman, aku adalah seorang pasien penyakit mental dengan insting yang tajam."
"Biar aku tebak, hari itu kamu datang karena mereka menyuruhmu bukan? Menjadikan mu saksi untuk kejadian itu dan mengatakan kebohongan mu ke semua orang bahwa dokter Lee dan istrinya yang menyebabkan kebakaran itu."
Minho berhenti sebentar untuk melihat perubahan wajah pria tersebut, dia tersenyum dan melanjutkan, "kamu pergi ke organisasi itu dan mengatakan bahwa hanya kamu yang selamat dari insiden itu selain aku, beberapa hari setelahnya kamu berpura-pura mati. Ketika aku mencari tahu, mereka bilang korban terakhir yang selamat memberikan identitasku ke mereka , jadi itu akan membuatku berpikir pasti Felix lah yang melaporkannya karena rasa dendam atas kematian kedua orang tuanya. Bukankah begitu?"
Mata pria itu melebar karena terkejut. "Bagaimana bisa, ka-kamu?"
Dia ingin mengatakan bagaimana bisa kamu mengetahuinya? Tapi karena dia masih terkejut sehingga tidak bisa menyelesaikan perkataannya.
