Setelah berdiri minho tidak berhenti dan melanjutkannya , posisi ini menyebabkan Felix ketakutan, terlalu mengerikan,kejantanan itu masuk begitu dalam menghantam ke titik terlemah nya.
"Hyung! Tidak....! Jangan keluarkan di dalam... aku mohon ... keluarkan milikmu... ahhhh... ahhh!!!!"
Tapi saat dia berteriak , minho sudah menahannya, ter engah-engah dan menggerakan nya semakin cepat, memasukan miliknya semakin dalam dan dalam. Dia ingin mengeluarkan semua gairah yang sudah tidak bisa ditahannya jauh didalam sana.
"Lixie, kamu sangat nikmat di dalam sana, itu membuatku merasa sangat puas..."
Felix yang tidak mengeluarkan sepatah kata pun dari awal akhirnya berteriak karena bingung dia tidak tahan dengan ejakulasi internal yang panas dan intens terus menerus:, "aaahhh...ahhh.... Hyung.. aku... Ahh"
Melihat Felix yang ter engah-engah membuat minho semakin tak tertahankan, dia membaringkan tubuh Felix di atas meja dan mendorong nya semakin cepat menenggelamkan semuanya di dalam tubuh Felix.
"Tidakk,, jangan keluar didalam.. ahhh.. ahhh" Felix sudah tidak dalam keadaan normal, jiwanya sudah keluar dari tubuhnya.
Dia terus menerus bergumam dengan air mata penghinaan di ujung matanya. "Minho, kamu benar-benar binatang."
Minho mengeluarkan spermanya jauh didalam , ejakulasi dengan keras dan terus menerus di dalam sana. Cairan itu sangat panas dan kental sehingga membuat Felix bergidik tak terkendali merasakan sensasi aneh dan mengerikan didalam tubuhnya.
Minho masih terpaku pada tubuh Felix yang terlentang di atas meja, seketika kejantanan nya yang sudah mengeluarkan air mani kembali lagi tegang. Dia tidak menariknya keluar membiarkan nya tetap berada di dalam lubang hangat dan berkedut itu, tidak membiarkan setetes dari cairannya yang boleh keluar.
Ini adalah pertama kalinya dia merasa sangat puas, dia tidak pernah membayangkan akan melakukannya lagi dengan Felix , terlebih lagi dia seorang pria.
Dia menatap wajah Felix saat dia sudah kembali sadar dari gairah seksual nya. Seakan akan dia tidak ingin mengedipkan matanya dari pria di depan nya ini.
Dia merasa ada perasaan yang aneh yang muncul di dalam hatinya, tiba-tiba dia menundukkan kepalanya dan mencium bibir Felix, yang sedikit terbuka dan ter engah-engah.
Minho menyentuh punggung pria tersebut, dia merasakan hatinya bergetar, seolah-olah ada sesuatu yang berbeda, semua tentang perasaan bencinya terhadap Felix dulu musnah begitu saja.
Pertama kali dia melakukannya menggunakan kondom, dan sekarang saat tidak memakai kondom rasanya sangat nikmat.
Minho menyentuh perut Felix dan berkata, "Lixie, aku mengeluarkannya didalam.."
"Itu sangat banyak"
"Aku pikir kamu akan segera mengandung anak ku.."
Plakk...
Felix menampar minho dengan keras, itu adalah akhir dari batasnya.
"Minho, aku benar-benar membenci mu."
Minho tidak marah, dia membiarkan Felix melampiaskan kebenciannya terhadap dirinya.
Dia menarik tubuh Felix, menghapus keringat yang membasahi wajahnya lalu mencium keningnya dengan lembut.
"Lixie, aku akan memakaikan pakaian mu."
Felix masih sangat lemah sehingga tidak menolak perlakuan minho, dan minho berubah seperti dari se ekor anjing yang lapar dan setelah diberikan makan oleh majikannya akan menjadi anjing penurut. Dia memeluk dan membelai Felix berulang kali , menciumnya, dan setelah ciuman itu akan ada api lagi yang menyala dalam dirinya.
