Bab 45 ; hatiku terluka.

479 74 6
                                    

"Kenapa kamu disini?" Dia berjalan dan melewati minho tanpa peduli, "hari ini aku sangat lelah, jangan mencari masalah, oke? Dan juga kamu tidak pergi ke pertemuan itu?"

Minho yang terlihat sangat sombong dan arogan di depan Bangchan, sekarang hanya berdiri diam dengan kepala tertunduk.

Dia berjalan ke arah Felix dan berkata dengan pelan, "kamu tahu aku menyukaimu kan? Itu benar-benar menyakiti perasaanku."

"Bagaiman bisa itu menyakitimu? Aku pikir kamu semakin bermasalah."

"Apakah salah aku menyukaimu?

",......"

Minho mengucapkan kata demi kata, "Felix, aku hanya menyukai seseorang. Kenapa itu disebut bermasalah? Apa itu masalah bagimu?"

Felix mendongak dan menyuruh minho untuk duduk, "duduk dulu, aku akan menjelaskannya."

Minho masih berdiri, "tidak apa-apa, aku sudah terbiasa begini karena mu."

Felix merasa akan gila karena sikap minho, dia berdiri dan menarik minho untuk duduk.

Minho masih tidak mau menurutinya, dan tetap diam.

"Ada apa denganmu? Bukankah sebelumnya kamu baik-baik saja? Bahkan kamu lebih sulit daripada seorang gadis, jika kamu masih tetap diam, lebih baik pergi dari sini."

Minho menegang sedikit dan berkata dengan dingin, " kenapa kamu berbohong.?"

"........."

"Kenapa kamu tidak bilang akan bertemu dengan Bangchan? Apa kamu lebih memilihnya dari pada aku?

"Aku dan Bangchan hanya makan malam, dan sejak kapan aku diharuskan memilih di antara kalian?"

"Tetap saja, kamu sudah mengijinkan aku untuk mengejarmu. Seharusnya kamu memberitahuku dengan jujur."

"Dan juga, aku sudah memberitahumu bahwa dia menyukaimu, dan kamu masih tidak mendengarkan ku? Kamu tidak pernah mau mempercayai perkataanku."

Ketika Felix melihat minho yang tidak mau mengalah, dia merasa sangat kesal. Seakan-akan Felix sudah berselingkuh dari pasangannya.

"Minho, aku dan Bangchan sudah berteman baik, ketika dulu aku sedang dalam masalah dia selalu ada dan membantuku. Aku tidak tahu apa yang dia lakukan untuk membuatmu salah paham. Tapi aku sangat mengenal dia, Bangchan bukan orang seperti itu. Aku pikir, aku tidak hidup di dalam sebuah drama, dimana dua tuan muda kaya raya seperti kalian berdua yang memperebutkan orang seperti aku. Jika itu benar, aku tidak tahu, kebaikan apa yang sudah aku lakukan di kehidupan masalalu, sehingga mendapatkan cinta dari kalian berdua."

Minho terdiam..

Sebelum minho sempat menjawab, Felix berkata, "dan juga aku dan kamu tidak sedang menjalin hubungan. Aku sudah memberitahumu beratus-ratus kali bahwa aku tidak menyukaimu dan tidak akan pernah menyukaimu. Jadi aku tidak perlu memberitahumu, dengan siapa aku pergi dan kemana aku akan pergi. Untuk sekarang aku akan diam, tapi lain kali kalau aku tahu kamu melacak ponselku lagi, aku tidak akan memaafkan mu, hyung." Felix dengan sengaja menekan kata hyung di akhir kalimatnya.

Minho yang awalnya ingin marah, mendengar perkataan Felix, wajahnya semakin pucat dia menurunkan badannya dan berlutut di depan Felix yang sedang duduk. Dia memegang kedua tangan Felix dan berkata dengan pelan, "aku... aku minta maaf... aku tidak bermaksud melacak ponselmu.. hanya..hanya karena... aku.."

Felix tidak terlalu mendengar dengan jelas karena suara minho yang semakin mengecil.

Minho berkata lagi, "karena aku mengkhawatirkan mu."

"Apa yang membuatmu khawatir,?"

"Aku khawatir tentang banyak hal, aku melihat akhir-akhir ini kesehatanmu semakin memburuk..."

"....."

"Aku hanya khawatir seseorang tidak berkata dengan jujur."

Ketika mendengar minho mengatakan tentang kesehatannya dia sedikit menegang tapi dengan cepat kembali normal. Karena minho terlalu larut jadi dia tidak menyadarinya.

"Hyung, aku juga seorang pria, apa kamu pikir aku seburuk itu dalam menjaga kesehatan sendiri."

"Ta-tapi ...tetap saja..."

Felix memotong perkataan minho dengan kesal, "cukup, aku tidak ingin berdebat. Kemari... duduk disini."

Setelah minho kembali tenang Felix pergi kearah dapur untuk membuatkan minho secangkir susu hangat.

Minho menurut, dia melihat ke arah felix yang sedang sibuk menghangatkan air.

Ketika dia sudah menyadari orientasi seksualnya, dia merasa semakin hari penampilan felix semakin menarik. Dia semakin cantik dan Bentuk tubuhnya tidak terlalu kecil, tapi itu sangat nyaman ketika dia memeluknya. Dan pinggangnya yang ramping benar-benar sangat pas di genggaman minho.

Sat dia memikirkan itu, dia tidak bisa menahannya dan berkata, "Felix, kamu masih muda belum mengerti pikiran orang dewasa seperti kami. Kamu masih berumur sembilan belas tahun, tapi kamu terlihat sangat tampan dan itu sudah berhasil membuat pria dari semua jenis tertarik dengan kamu. Di masa depan , jangan pernah terlalu dekat dengan orang lain, oke? Kamu tidak tahu se mengerikan apa pikiran mereka."

Felix mendekat dan meletakan gelas dengan kasar di atas meja.

"Jadi sekarang aku terlihat sangat tampan?"

"........"

"Siap yang dulunya menyebutku berwajah seperti wanita dan itu terlihat sangat tidak pantas untukku.?"

Minho berkata, "siapa orang yang berani berkata itu denganmu?? Sudah pasti hanya orang bodoh yang mengatakan hal itu."

".......... Kamu sangat tahu siapa orang itu."

Ketika Felix berjalan melewati dirinya, minho harus menggunakan semua stok kesabarannya agar tidak menarik bocah itu ke pangkuannya.

Dia melihat dan sekali lagi sangat terpesona, Felix benar-benar cantik

"Apa yang kamu lihat?"

"!!!!....Aku tidak melihat apa-apa.."

"......."

"Felix, apa aku bisa menginap disini? Aku berani bersumpah, hanya akan tidur, aku tidak akan melakukan hal-hal yang lainnya."

Felix merasa bahwa minho bersikap aneh hari ini. Sejak minho mengaku dia tidak pernah lagi berani melacak ponsel miliknya, dan juga sejak itu minho sangat menghormati privasi nya. Tetapi hari ini dia bukan hanya berani mencarinya langsung di hadapan Bangchan bahkan ingin menginap.

Felix sedikit berpikir tapi dia belum bisa menemukan alasan yang tepat dengan permasalahan itu, "Apa kamu mendapat masalah? Apa kesehatan mu memburuk?"

"Lixie, aku adalah Lee minho aktor yang paling terkenal, siapa yang berani membuat masalah denganku?"

Felix berbica dengan menyindir, "jika para penggemarmu tahu dengan sipat aslimu, mungkin mereka akan datang mencarimu dan merobohkan gedung agensi milik keluargamu."

Minho tersenyum, dia adalah pria yang sangat kasar di tempat tidur, tetapi sangat lembut ketika berpakaian.

"Sudahlah, kamu bisa menginap disini."

Ketika minho mendengar itu, matanya langsung berbinar, takut Felix akan menarik kata-katanya kembali, dengan cepat dia bangkit dan berkata, "kalau begitu aku akan mandi."

Ketika minho sudah pergi kekamar mandi, dia dengan cepat menurunkan lengan kemejanya.

Untung saja minho terlalu sibuk dengan pikirannya jadi tidak sempat memperhatikan penampilan Felix,  kalau tidak bisa-bisa dia melihat tanda ikatan dan luka baru di pergelangan Felix.

Luka itu tampak seperti bekas borgol dan goresan pisau.




Tbc-

Aku bakal bilang bab buku ini lumayan panjang, tapi jangan khawatir aku bakal berusaha sangat rajin untuk up...

The ENd // MinlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang