"Le-lepaskan tangan mu." Felix meronta mencoba melepaskan tangan minho yang berada dileher nya.
Tanpa sadar Felix mengeluarkan air mata, itu bukan air mata karena rasa sakit melainkan air mata karena dirinya merasa sangat terhina.
"Felix , ayo kita lihat seberapa kuat sebenarnya dirimu."
"Minho ka-kau bukan manusia, a-ku pernah menganggap mu sebagai hyung ta-tapi uhuukk.." Dia terbatuk, bibir felix sedikit bergetar saat berbicara , dia benar-benar merasa kecewa dengan minho.
Minho menjadi semakin kesal , dia benar-benar tidak bisa lagi mengendalikan dirinya.
Aku harus membuatnya merasa malu.
Bagaimanapun caranya dia akan membuat Felix kehilangan harga dirinya.
Menelpon seorang wanita untuk memuaskan nya? Tidak itu akan memakan waktu yang lama.
Dia melepas cekikan di leher Felix mengelus pipi dan bibir itu yang sudah terlihat semakin pucat, melihat wajah Felix yang penuh gairah tiba-tiba saja minho ter ingat sesuatu.
Bukankah Felix belum pernah berhubungan seks.?
Lalu, Bagaiman ekspresi nya di tempat tidur???
Apakah itu akan sama seperti seorang perempuan???
"Bisakah dia benar-benar melakukannya dengan Felix?
Semakin memikirkannya , semakin dirinya merasakan sensasi aneh, minho sudah pernah menikah dan melakukan hubungan seks dan baru kali ini dia merasakan sensasi yang membara seperti ini.
Tapi mereka berdua laki-laki, dan juga mereka lurus, Bagaimana bisa dua orang pria berhubungan seks? Itu tidak masuk akal, lalu kenapa dirinya bisa sangat bergairah melihat penampilan Felix saat ini?
Minho terobsesi ingin menghancurkan Felix, matanya menjelajahi tubuh atas Felix yang sudah telanjang, dia berusaha menahan keinginannya.
Jika dia melakukan itu dengan Felix, itu akan bagus, dia adalah pria yang lurus dan saat mengetahui dirinya sudah tidur dengan laki-laki itu pasti akan membuatnya sangat hancur.
Belum lagi sekarang Felix sedang terbakar nafsu.
Hanya buat Felix terangsang dan menerimanya , buat dia mendesah dan sampai dia tidak mampu menahannya lagi.
Minho merasakan sekujur tubuhnya bergetar hebat saat memikirkan itu semua.
Dia mengangkat tubuh Felix dan melemparkannya ke atas ranjang.
"Felix , aku pikir kamu benar, aku akan menjadi hyung yang baik untuk mu"
Kesadaran Felix semakin melemah, tapi dia bukan tipe orang yang mudah menyerah , menarik liontin di lehernya sampai lepas dan menusuk lengan kirinya dan darah segar kembali keluar.
Sebelumnya dia sudah mencoba menggigit bagian ini jadi tidak terlalu sulit untuk melukai lagi. Dia menekan semakin dalam membuat dirinya merasa kesakitan agar bisa menekan nafsu birahinya.
"Apa yang kamu lakukan.?" Minho menghampiri felix ke atas ranjang, mengambil liontin itu dan membuangnya jauh-jauh, dia mencengkeram pergelangan tangan Felix agar tidak mengeluarkan banyak darah.
"Minho , bunuh saja aku, dan jangan ganggu kak chae."
Minho tidak mengatakan sepatah kata , wajahnya terlihat sangat dingin.
"Ada banyak orang lain yang benar-benar tulus mencintaimu , kenapa harus ka-ka-Aahhh!!" Obatnya sangat kuat dan itu sudah mulai mengambil alih kesadaran dirinya.
