Bab 32; kenapa kamu berbohong? Apa aku sebegitu tidak berharganya di hidupmu?

612 87 5
                                    

Tapi seberapa keras dia memberontak minho tidak mau melepasnya.

"Felix , biarkan aku melakukannya. Mungkin setelah aku menidurimu, aku bisa mendapat satu atau dua kebenaran dari mulutmu. Bukankah itu yang kamu inginkan?"

Minho mulai membuka ritsleting celana felix dan akan melepasnya.

Melihat itu, Felix tidak membiarkannya begitu saja. Dia langsung memutar pergelangan tangan minho dan membanting tubuhnya ke meja dengan sekuat tenaga.

"Binatang sialan."

Setelah minho di banting dia sedikit menggeram, tapi sedikitpun dia tidak merasakan sakit. Kekerasan seperti ini hanya akan membuatnya bahagia secara fisik dan mental itu terasa nikmat.

"Felix , katakan sekali lagi."

"Aku katakan kamu adalah binatang sialan." Felix menarik rambut minho kebelakang dan kembali membanting nya ke lantai, lalu mendorong dan menendangnya dengan keras.

Minho tidak bangun dia perlahan menyeka darah dari sudut mulut dan pipinya. Dia menatap kekacauan yang di akibatkan mereka, mengangkat pandangannya dan menatap sedih ke arah Felix

Kemudian dia tertawa dengan darah yang masih mengalir keluar dari celah giginya, itu membuatnya merasakan kesenangan yang luar biasa dan kenikmatan yang tidak wajar karena merasa puas.

"Felix, kamu sudah sangat mengetahui penyakitku kan? Semakin aku merasakan sakit, semakin aku tidak peduli dengan perlakuanmu. Bahkan jika kamu menusuk jantungku dengan pisau, itu tidak akan membuatku merasakan apa-apa."

"Tapi itu akan menjadi penyesalan terbesarmu untukku selama sisa hidupmu. Kamu sudah tahu itu kan?"

"Kamu terlalu pandai berpura-pura. Felix, kamu adalah bocah sialan yang selalu membodohi ku. Aku berpikir, bagian mana dari dirimu yang asli?"

Felix berkata dengan kebingungan, "Apa yang coba kamu bicarakan?"

Minho tertawa dengan sangat menyeramkan.

Dia kembali menatap ke arah Felix dan mengulurkan tangannya. "Felix, kemarilah."

"!!!!!!!" Perkataan minho membuat tubuhnya sedikit bergetar. Wajahnya tiba-tiba menjadi pucat dan merasa sangat tidak nyaman. Seketika dia ingat , tadi dirinya sudah menelan banyak darah minho.

Minho tidak menyadari perubahan felix dan kembali berkata. "Kemarilah."

"Felix, Aku akan memberitahumu sesuatu. Kamu tahu, tidak selamanya sesuatu bisa disembunyikan dengan baik. Dengarkan aku dengan baik dan kamu akan paham kenapa aku menjadi seperti ini."

Felix terlihat sedikit ragu, tapi pada akhirnya dia mendekat ke arah minho.

"Kamu tahu, dengan keberuntungan yang luar biasa , aku bertemu dengan seseorang. Ingin menebak siapa yang aku temui?"

"Minho jangan terlalu banyak omong kosong."

Minho tertawa dingin, "Felix kenapa kamu masih terlihat sangat tenang ketika kamu tahu semuanya tidak baik-baik saja? Dan aku sangat membenci itu."

"Aku akan pergi."

Minho yang melihat felix akan pergi langsung meraih tangannya.

"Kenapa kamu sangat tidak sabar, aku akan menunjukkannya."

Minho tidak melepas pegangan tangannya , dia menggunakan tangan satunya untuk mengambil ponsel dan memutar sebuah rekaman.

The ENd // MinlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang