Bab 51; perpisahan

567 72 17
                                        

Minho diam beberapa waktu, dia berusaha agar tidak terlihat menyedihkan.

Tapi semakin lama dia tidak bisa lagi menahannya.

Dia melirik ke arah Felix yang memainkan ponselnya dengan santai, sejenak dia berpikir, apakah Felix memang tidak pernah sedikitpun peduli pada dirinya? Kenapa dia terlihat sangat tenang? Apa dia tidak tahu sehancur apa perasaanku sekarang?

"Felix, apa kamu tahu? Di dunia ini aku bisa jamin, tidak ada orang kedua yang mencintaimu seperti aku."

Felix menatap ke arah minho, dia bisa melihat kehancuran dari tatapan mata minho.

Dia ingin sekali bangun dan berlari kepelukan minho, menghiburnya, menyuruhnya untuk tidak bersedih.

Dia sendiri sangat menyadari perasaannya kepada minho sudah sangat berubah, dia juga merasa patah hati saat ini.

Sebelumnya dia tidak pernah peduli dengan yang namanya cinta, kemudian minho datang memberinya cinta, memperlakukannya dengan sangat baik dan saat itulah dia sadar ternyata di dunia ini seseorang yang sangat tulus masih ada di hidupnya.

Semakin dia mengerti bahwa dia juga mencintai minho, itu semakin membuat nya semakin sakit. Dia tidak pernah berpikir akan jatuh dan luluh dengan minho.

Tapi apa yang bisa dia lakukan? Bukankah seperti ini lebih baik? Menjadi sangat egois untuk diri sendiri itu bukan yang terbaik.

Akan lebih baik dia bersikap egois dengan minho, mungkin itu akan membuat minho membenci dirinya dan pergi dari sisinya.

Pada akhirnya dia mengurungkan niatnya untuk menghampiri minho.

"Minho, aku berusia dua belas tahun lebih muda darimu. Aku masih sangat muda, dan masadepan ku masih panjang. Dan apa kamu lihat? Kamu sudah semakin tua, kamu juga sudah pernah menikah dan sering bergonta ganti pasangan. Apa kamu pikir kita akan pantas untuk bersama? Semakin hari kesehatanmu akan memburuk dengan bertambahnya usiamu. Sedangkan aku? Sepuluh tahun kedepan pun aku masih akan terlihat muda. Meskipun aku mau bersama denganmu, itu tidak akan menjamin Ketika aku melihatmu semakin tua, aku juga pasti akan meninggalkanmu dan mencari yang lain."

Air mata minho kembali mengalir keluar.

Dia tidak menyangka Felix akan merendahkan dirinya sangat rendah seperti itu.

Meskipun mereka selalu terlibat dalam pertengkaran, Felix tidak pernah mengatakan hal semacam ini.

Minho tersedak dan berkata, "kamu tidak serius bukan??"

"Aku sangat serius, kamu hanya belum tahu sipat asliku. bukankah kamu melihat, penampilanku sangat menarik dan aku masih muda, di luar sana masih banyak yang seumuran dengan aku. Aku tidak akan Susah mencari seseorang untuk bersama"

"Tapi aku benar-benar tulus mencintaimu Felix."

Felix sedikit menekan perkataannya, dia ingin terlihat lebih kejam agar bisa membuat minho membenci dirinya. "Minho, aku benar-benar minta maaf. Tapi aku tidak bisa bersama dengan orang setua kamu, aku tahu itu pasti akan menyakiti mu. Tapi itulah kebenaran nya."

"Felix."

"Cukup." Ketika dia berbicara ada getaran di suaranya. "Aku tahu bahwa kamu adalah yang terbaik, dan kamu yang paling tulus menyukaiku. Tapi bukan berarti diluar sana tidak akan ada orang yang lebih tulus dari kamu."

"Seleraku benar-benar tinggi. Dan kamu terlalu tua untukku."

Kali ini minho tidak bisa menahannya lagi, dia mengangkat tangan untuk menyeka air matanya. "Ini salahku, aku terlalu memaksakan diri, aku tidak sadar diri, aku sudah tua dan penampilanku tidak semenarik mereka yang mengejarmu."

The ENd // MinlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang