Melihat minho langsung menelpon kakaknya dia merebut ponsel minho dan mematikan panggilan tersebut.Minho menyeringai, tentu saja itu akan berhasil.
Lagipula, Hanya mereka berdua yang tahu tentang malam itu. Sudah ada yang pertama dan tidak akan susah jika menginginkan yang kedua kalinya. Felix memang tidak terlalu peduli dengan hidupnya tapi tidak dengan chaewon, sama seperti chaewon yang menganggap Felix segalanya, sebaliknya dia juga tidak ingin mengecewakan kakaknya.
Selama minho mau mengambil risiko dan menggunakan kejadian malam itu sebagai ancaman, Felix tidak akan berani untuk melawannya.
Dia sudah pastikan Felix pasti akan menyetujuinya , lebih memilih mengorbankan dirinya daripada membuat chaewon malu .
Sudut mulut minho berubah menjadi senyum kemenangan, salah satu tangannya masuk ke baju Felix yang setengah terbuka dan melingkari pinggangnya, sementara tangan lainnya menyentuh dengan lembut dan menutupi tangan Felix yang terlihat sangat kecil dibandingkan dirinya.
Tangannya yang besar membawa tangan Felix untuk perlahan membuka ritsleting celana sendiri.
Minho mencium lembut tengkuk felix lalu mendesah puas. "Keputusan yang tepat, felix kamu harus patuh."
Ruang ganti tidak terlalu besar, dan ketika minho dengan paksa membuka ritsleting celana Felix dan memasukan tangan nya kedalam.
Jelas, minho sudah sangat sering melakukan hubungan seks, tetapi ketika dia melakukan nya dengan Felix, dia merasa lebih menyukainya dari pada merasa jijik. Ketika tangannya menyentuh penis milik Felix dia merasa sedikit aneh, tetapi ketika melihat wajah Felix yang sudah memerah karena malu dan terhina, dia merasakan kegembiraan di dalam hatinya.
Tangan minho terus menerus bermain di penis Felix , membuat dirinya semakin menegang.
Ternyata dia baru sadar, alasan kenapa dia terlihat tidak bersemangat akhir-akhir ini adalah Felix.
Awalnya dia ingin melihat Felix dalam masalah, tetapi pada akhirnya dia sendiri yang berada dalam masalah terburuk .
Melihat kelakuan minho Felix memalingkan wajahnya .
Tapi minho meraih dan memaksanya menghadap cermin, menggosok sambil berbisik, "lihat kedepan"
"........"
Ketika Felix melihat bayangannya di cermin, itu membuatnya tidak tahan, gambaran itu benar-benar tidak pernah dia bayangkan akan terjadi. Minho benar-benar ingin mempermalukan dirinya dengan sangat keji.
"Lixie, apakah itu terlihat sexy?"
"Minho, lakukan apapun yang ingin kamu lakukan, jangan mencoba untuk mempermalukan aku." Felix sudah tahu tidak ada gunanya melawan, tubuhnya sedikit bergetar, meskipun begitu dia masih terlihat sangat tenang.
Tapi minho sudah menangkap basah dirinya.
Gairahnya sudah menyebar ke dalam darahnya.
Dia membenamkan dirinya di sisi lehernya dan menghirup aroma tubuh Felix dalam-dalam, seolah-olah aroma itu membuatnya menjadi tenang.
"Bagaiman bisa ini disebut mempermalukan, ini disebut servis dalam bercinta."
"......"
"bocah sepertimu, aku tahu kamu belum berpengalaman dalam bidang ini. Tidak usah kawatir aku akan mengajarimu."
Felix mencoba mengalihkan wajahnya lagi karena malu, tapi minho menekannya dengan keras ke cermin, memaksanya untuk melihat kejadian sekarang dengan jelas.
