Bab 25; Berciuman

969 100 0
                                    

Setelah pergi dari sana mereka memutuskan untuk pergi ke bar dan minum beberapa anggur.

"Minho, kenapa kamu tidak biarkan saja aku memukul wanita sialan itu?"

"Untuk apa berdebat dengan sampah seperti mereka? Itu sama sekali tidak penting." Dia mengambil gelas dan menyesapnya.

"........"

"Terlebih lagi, ada paparazzi yang merekam. Apa kamu sangat ingin dispatch merilis skandal untukmu?"

Felix terdiam, dia sangat kesal. Menarik gelas minum yang ada di depan minho dan berniat untuk meminumnya. Tetapi minho menarik kembali gelas tersebut dan menuangkan isi nya kelantai.

"Anak dibawah umur dilarang mengonsumsi alkohol."

Felix mendengus kesal, "Apa sih, kenapa juga aku harus disini dengan mu? Kenapa kamu tidak pergi sendiri saja? Apa kamu tidak mempunyai teman?"

Minho tidak mengatakan apa-apa, kemudian berbicara denga lembut, "ya kamu benar, aku tidak memiliki teman"

Felix terdiam.

"Aku tidak mempunyai orang lain untuk di ajak berbicara. Mereka semua menuntutku agar selalu terlihat sempurna. Hanya denganmu aku bisa menjadi diriku sendiri."

"Apa-apaan dengan ekspresi wajahmu, apakah kamu tidak bosan? Kapan kamu akan berhenti mengganggu ku?"

"Aku tidak tahu."

"Minho, sedikit saja, Apa kamu tidak merasa bersalah?"

"Lee Felix , jika kamu mengatakan yang sebenarnya, aku akan berhenti mengganggumu.

"Apa yang ingin kamu ketahui?"

"Apakah kamu yang membocorkan identitasku? Dan jika ya, kenapa kamu melaporkan ku ke organisasi dan pergi begitu saja ke Australia?"

"Minho, berapa kali kamu akan bertanya hal yang sama? Aku sudah memberimu jawaban untuk yang kesekian kalinya."

"Tapi... aku khawatir apa yang kamu katakan belum sepenuhnya benar. Felix beritahu aku apa yang kamu sembunyikan?"

"Minho , jangan berpikir hanya karena kamu sudah tidur denganku beberapa kali, kamu bisa seenaknya dengan urusanku. Tidak semua apa yang kamu inginkan aku akan memberikannya."

Minho sudah tahu pasti itu yang akan dikatakan oleh Felix. Jika dia mengatakan yang sebenarnya, itu pasti akan menjadi akhir dari hidupnya.

Dia tidak marah, menurunkan pandangannya ke bibir Felix. "Apakah mulutmu akan menjadi lembut, ketika kita hanya berciuman di tempat tidur?"

Felix meraih gelas itu dan akan menyiramkan nya ke wajah minho.

Minho meraih dengan cepat pergelangan tangannya, "jangan samakan aku dengan orang lain, itu tidak akan berhasil denganku."

Felix menarik pergelangan tangannya dengan keras. "Aku akan kembali."

Minho menahan Felix, "jangan tinggalkan aku sendiri"

"Apa lagi? Aku sudah menemani mu makan, dan tidak ada lagi yang lain. Juga untuk jawaban pertanyaan konyol mu itu, aku akan tetap mengatakan hal yang sama."

"Apakah kamu yakin itu adalah kebenaran? Apakah kamu sedikitpun tidak memiliki hati nurani atas semua kebohongan mu itu?"

"Hati nuraniku sudah musnah, semenjak bersama dengan binatang buas seperti kamu."

The ENd // MinlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang