Bab 37; rahasia

542 85 5
                                    

Chen arthur adalah teman lama dari Lee dongwok, dia adalah seorang dokter yang terkenal sangat hebat dalam penyembuhan.

Dia juga sudah menganggap anak Lee dongwok sebagai anaknya sendiri, jadi setelah mendengar kabar tentang kecelakaan Felix dia langsung bergegas menemuinya.

Dia melihat cedera yang di alami Felix sangat parah, itu hampir merusak semua organ dalam tubuhnya dan saraf di tulang belakang hampir hancur. Bahkan jika itu dirawat di rumah sakit yang paling canggih pun tidak akan bisa diselamatkan.

Meskipun dia selamat itu akan membuat dirinya menjadi lumpuh.

Tapi arthur tidak mau menyerah dia membawa Felix dan chaewon ke tempatnya dan mulai mengobati anak itu.

Selama proses pengobatan, Felix akan tersadar sebentar dan kembali pingsan.

Setiap kali tersadar dia berusaha sangat keras untuk tetap terjaga, dia takut saat dia menutup mata dia tidak akan pernah bisa membuka matanya kembali.

Felix sama sekali tidak bisa menggerakan tubuhnya. Dia hanya bisa berbaring lemah di tempat tidur dengan selang di sekujur tubuh dan luka yang sangat parah. Tapi terkadang dia bisa mendengar seseorang berbicara ;

"Paman orangtua ku di bunuh, itu murni bukan kecelakaan."

"Chaewon, jangan pernah kamu mencoba untuk mencari tahu kebenaran itu. Kamu lihat mereka ingin melenyapkan nyawa kalian."

"Tapi bagaimana bisa aku membiarkan mereka mati dengan ke tidak adilan seperti ini." Chaewon berkata dengan suara bergetar, dia tidak bisa menahan untuk tidak menangis.

Arthur menghela nafas, "aku mengerti dengan perasaanmu. Ayahmu dan aku sudah seperti saudara, aku juga merasa sangat terluka. Tapi organisasi itu sangat berbahaya. Aku juga mendengar minho dibawa pergi oleh mereka."

Mendengar orang itu menyebutkan nama minho, seketika dia ingat, dokumen hasil kesehatan minho.

Dimana dokumen itu? Apakah orang itu mengambilnya?

Dokumen itu adalah hidup minho kalau sampai jatuh ke orang yang salah itu akan menghancurkan hidupnya.

Tidak.. dia belum bisa mati sekarang...

Alam bawah sadarnya berjuang agar sedikit saja dia bisa berbicara. Mencoba menguatkan tekadnya untuk menyeret jiwanya dari ambang kematian.

Bibirnya yang kering membuka dan menutup berulang kali , terus menerus bergumam dengan tidak jelas.

Ketika akhirnya dia bangun lagi dia melihat seorang dokter paruh baya bersama sang kakak, "paman arthur?"

Felix menatap ke arah nya, tangannya mencoba bergerak, tetapi masih tidak bisa digerakkan. Air mata mengalir di celah wajah nya yang penuh dengan luka.

"Paman arthur... selamatkan aku... bisakah kamu menyelamatkan aku? Aku belum bisa mati..."

"Aku belum bisa mati"

"Kalau aku mati.... Orang itu akan salah paham....."

Mendengar perkataan Felix yang mengatakan "aku belum bisa" dibandingkan "aku tidak ingin" berhasil menyentuh hatinya.

Tanpa sadar dia mendekat dan berkata "aku akan melindungimu."  Dia khawatir kondisi Felix akan memburuk jadi dia meraih tangan dingin Felix dan mencoba untuk menghibur. "Jangan khawatir, aku adalah seorang dokter sama seperti ayahmu. Tidak apa-apa, aku akan menyelamatkanmu."

The ENd // MinlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang