Reaksi yang di tunjukan dari darah Alpha miliknya di tubuh Felix itu sudah sangat jelas.
Minho sudah sangat akrab dengan efeknya.
Dia tidak mungkin salah.
Felix , dia juga di bawah pengaruh darah Alpha.
Dia perlahan mendekat kearah Felix, "Felix.. apa-apakah kamu?"
Yang lebih meyakinkan, Felix biasanya sangat tenang. Malam dimana minho mempermalukannya, Felix tetap berusaha terlihat tenang. Tapi sekarang bahkan dia tidak berani menatap ke arah dirinya?
Melihat minho yang semakin mendekat, dengan cepat felix bangkit dan pergi ke arah pintu.
Pintu itu terbuka, dia hendak keluar dan menjauh dari minho.
Tapi langkah minho lebih cepat, dia kembali menarik felix kedalam dan membanting pintu untuk menutupnya kembali.
Dia meraih wajah Felix, memaksanya untuk melihat ke arahnya.
Itu benar... kali ini tidak ada kesalahan...
Minho sedikit gemetar.
Kejutan ini benar-benar di luar nalarnya.
Dia melihat ke dalam mata Felix dan merasakannya.
Pandangan ini adalah milik seseorang yang ingin melarikan diri dari perintah darah Alpha.
"Felix... ternyata aku benar... kamu... apakah kamu juga???"
Di terlihat sedikit ragu dan kembali bertanya, "Lee Felix... jawab aku, apakah kamu juga."
"Apakah kamu sama sepertiku?"
Dia merasa putus asa, menolak untuk percaya bahwa Felix juga sakit jiwa. Bagaimana bisa dia selalu terlihat sangat kuat dan tidak pernah menunjukkan gejalanya.
Dia bahkan sedikitpun tidak pernah memperlihatkan rasa sakitnya?
Minho menarik rambut Felix. Pandangan mereka bertemu dan sesuatu yang belum pernah mereka rasakan terjadi.
Felix mencium darah dari tubuh minho. Itu bahkan lebih kuat dari sebelumnya. Dan itu benar-benar melumpuhkan pertahanan dirinya.
Minho menelan ludahnya dengan kasar, saat dia menatapnya, dia mengelus rambut Felix dengan tergesa-gesa.
Minho berusaha menenangkan diri, berkata dengan lembut, tetapi masih sedikit gemetar di seluruh tubuhnya.
Dia mendekatkan bibirnya yang masih mengeluarkan darah ke arah hidung Felix.
"Katakan." Itu mutlak adalah sebuah perintah untuk Felix.
"Felix cepat katakan. Apakah kamu juga? Apakah kamu memiliki darah Alpha?"
"Apakah kamu juga memiliki penyakit mental?"
Felix memejamkan matanya, sedikitpun dia tidak pernah merasakan putus asa seperti sekarang. Tapi darah Alpha itu mengamuk di dalam tubuhnya.
Sebelumnya dia tidak pernah mendapatkan darah minho sebanyak ini. Tapi kali ini dia langsung meminum sangat banyak.
Jadi tidak peduli sekuat apa dia menahannya, tubuhnya akan tetap merasakan ketakutan karena efek dari darah tersebut.
Tapi meskipun begitu, Felix masih tetaplah Felix dia pasti mampu menanggungnya.
Dia berhasil bertahan, tubuhnya yang semula bergetar sekarang sudah mereda, dan keringatnya menghilang. Dia mengangkat matanya dan berkata dengan suara rendah. "Hyung."
"Tahukah kamu bahwa masyarakat di dunia rata-rata memiliki masalah psikologis? Darah Alpha yang kamu miliki bekerja padaku karena aku tidak hanya menciumnya tapi sudah meminumnya. Jadi meskipun aku hanya memiliki sedikit gangguan psikologis , setelah meminum darahmu , darah Alpha mu akan bekerja untukku."
