Bab 39; aku sudah mengenalmu dengan baik.

649 93 2
                                    

Dari kecil minho sudah menjadi gila, namun ketika dia sudah merasa putus asa, minho bertemu dengan seorang bocah yang menjadi cahaya di hidupnya.

Kemudian bocah itu pergi dan dia kembali terpuruk, awalnya dia berpikir mungkin itu hanya karena dia sudah terbiasa dengan bocah itu. Tapi setelah bocah itu menjadi dewasa dan mereka bertemu lagi.

Pada saat itulah dia sadar Felix berbeda, dia bukan hanya cahaya tapi juga rumah bagi minho.

Minho sudah curiga dari lama hanya saja akan sulit jika dia menginginkan jawaban yang jujur dari Felix.

Hari ini tanpa di duga dia bertemu dengan orang dari masalalu. Jadi dengan segala jenis cara dia merencanakan semua ini.

Minho melihat ke arah Felix yang berteriak marah, wajahnya terlihat pucat dan sedikitpun tidak terlihat darah di kulit tipisnya.

Dia tahu Felix saat ini pasti sangat marah, jadi dengan cepat minho mengambil sebatang besi, berjalan ke arah Felix, dia masih terlihat sangat tenang.

Kemudian minho mengulurkan besi itu ke tangan Felix lalu dia langsung menjatuhkan tubuhnya di hadapan Felix.

Ya minho berlutut dan berkata, "Felix pukul aku.... Kamu bisa memukul ku sampai puas... a-aku pasti tidak akan melawan." Dia mengatakan itu dengan kepala tertunduk, lebih baik terlihat menyedihkan untuk membuat Felix merasa kasihan pada dirinya.

"Kamu benar-benar bajingan minho.!!"

"Jangan pergi." Minho meraih pergelangan tangan Felix dan menahannya agar tidak pergi. "Aku memang bajingan, Felix aku menyukaimu dan apa yang aku katakan saat di dalam air, itu murni tidak ada kebohongan."

Prankkk.....

Minho, ".....!!!"

Felix melempar besi yang di berikannya tepat di samping minho, "kamu tidak ingin aku membunuhmu untuk membungkam mulutmu kan.?"

Minho hanya menatap dengan diam.

"Kalau begitu tutup mulutmu dan lupakan kejadian barusan. Itu yang terbaik untuk kita."

Minho menyadari bahwa Felix memang tidak pernah punya niat untuk menceritakan yang sebenarnya, jika dia tidak menipu bocah ini, sampai matipun dia tidak akan pernah mengetahui kebenarannya.

"Felix, kamu.... Apakah kamu tidak ingin mengatakan sesuatu..? Baru saja kamu memberitahuku semua rahasia mu dan sedikitpun tidak ada yang berubah dengan perasaanmu.?"

Meskipun Felix tidak pernah menyangka akan di tipu seperti ini, tapi dia sudah memikirkan kemungkinan mereka akan selamat dari ambang kematian itu.

Jadi dia sudah memiliki jawaban dari pertanyaan minho.

"Tidak ada yang perlu aku katakan, itu hanya akan menjadi masalalu untuk kita."

Mendengar itu minho merasa sedih, kenapa Felix menolaknya lagi??

dia berkata dengan lirih, "Lee Felix."

"Terserah kamu ingin mengatakan apapun."

"Aku tidak masalah jika kamu tidak mengakuinya, tapi Felix bisakah kita berhenti berdebat mulai dari sekarang?."

"Aku hanya ingin kehangatan, bukankah kamu menginginkan nya juga? Aku tahu kamu pasti menginginkannya."

Minho merangkak kedepan Felix dan langsung memeluk kakinya "Felix, aku akan memberikan semua milikku dan kamu juga akan memberiku milikmu. Okey??"

Untuk sesaat dia tidak tau apakah dia harus marah atau kasihan melihat sikap minho, tetapi dia tahu bahwa minho tidak bisa berenang dan keadaannya sekarang sangat pucat seperti mayat hidup. Dia sedikit berpikir bahwa minho terlihat seperti anjing yang menyedihkan....

The ENd // MinlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang