Bab 48; menghabiskan malam bersama.

698 62 0
                                    

"Tangan mana yang ingin kamu aku singkirkan? Bagian belakang mu atau di depan?"

"Apakah kamu tidak menyukai keduanya? Dan ingin aku memasukan penisku kedalam sini."

Tapi sebelum dia selesai, mereka mendengar seseorang sedang berjalan ke arah mereka, mungkin orang itu pemilik mobil di samping.

Minho melepas kedua tangannya, dia bangkit dan dengan segera menutup pintu mobil yang belum di tutupnya tadi.

Tiba-tiba saja Felix bangkit dan sebelum minho bisa bereaksi , rambutnya dijambak dan Felix membanting nya sehingga bagian kepalanya tersudut ke jok mobil.

"Felix,,,!!"

Felix benar-benar sudah dipermalukan dan dihina sangat rendah oleh minho. Bagaimana pun dia adalah pria normal diperlakukan seperti ini, siapa yang akan tidak menjadi marah.

Tua Bangka ini apa berpikir hanya dia yang bisa?? Apa dia pikir seorang bocah seperti dirinya tidak bisa bermain??

Felix yang berhasil membuat minho terduduk, dia langsung mengangkang di hadapan minho, dan semakin menjambak rambut minho dengan keras.

"Minho.. kamu benar-benar bajingan... tidak bisakah kamu bermain dengan lembut? Kamu selalu seperti binatang buas ketika di tempat tidur. Aku berani jamin, diamasa depan, pasanganmu tidak akan tahan dan pergi meninggalkan mu di malam pertama."

Awalnya minho masih belum sadar tapi mendengar perkataan Felix dia langsung menjawab dengan cepat, "kalau begitu,,, kamu akan terus menjadi pasangan seks ku, agar aku tidak menyakiti siapapun di masa depan selain kamu, Bagaimana?"

Felix berkata denga suara beratnya, "apakah kamu benar-benar berpikir aku seorang bocah yang tidak tahu apa-apa? Yang hanya akan membuka kakinya lebar-lebar dan menyerahkan dirinya begitu saja.?"

Minho melihat posisi Felix yang sedang setengah berlutut di pangkuannya tidak bisa menahan diri, dia mengulurkan tangan ingin menyentuh Felix, tapi dengan cepat tangannya langsung di tepis oleh Felix,

"Aku menyuruhmu untuk tetap diam, siapa yang mengijinkan kamu untuk bergerak."

Minho meneguk kasar ludahnya, "Felix ... apa yang coba kamu lakukan?"

"Menurutmu apa yang akan aku lakukan? Mentang-mentang kamu jauh lebih tua dari aku, dan dengan bebas memperlakukan aku seperti ini? Apa kamu pikir aku tidak bisa melakukannya? Bajingan sialan.."

Setelah Felix berbicara, dia menurunkan sedikit kakinya, memegang penis minho dan mulai memasukan kedalam lubangnya. Dia mengerutkan keningnya, menahan rasa sakit ketika mendorong tubuhnya semakin kebawah.

"!!!!felix—,"

Mencegah minho bersuara dia mengangkat tangan kanannya dan menutup mulut minho.

Ketika felix sudah terduduk dengan sempurna dan penisnaya masuk sepenuhnya, ini benar-benar enak dan sangat nikmat.

Sebelum dia berhubungan seks dengan minho, felix adalah pria yang sangat lurus, sedikitpun dia tidak pernah tertarik dengan pria, apalagi itu lebih tua darinya. Dan tipe pacar nya adalah gadis kecil dengan wajah yang imut, tapi kenapa sekarang malah dia yang ada di posisi itu.??

Felix masih belum bergerak, dia hanya tetap duduk dan mengatur nafasnya dengan baik, dan dia bisa merasakan dengan jelas penis itu berkedut di dalam sana.

Ketika dia merasa minho ingin bergerak, felix mencekik leher minho dengan keras, "kalau kamu berani bergerak, akan aku pastikan besok pagi mayat kamu akan masuk kabar berita."

Minho merintih, "lepaskan ..tanganmu."

Felix tidak mendengar, dia mencekik leher minho dan mulai menggerakan tubuhnya naik turun, minho merasa kejang, ini rasanya sangat nikmat dan memuaskan, tapi itu tidak cukup memuaskan nafsunya.

The ENd // MinlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang