haloo up lagi hari iniiii
sneng up cpt gni ga ?
vomment nya kawan !
***
Kadang Kembali lebih sulit dari pada memaafkan ^^
-Anaya Alfauziah
Naya masih sibuk dengan buku mapel nya hari ini , setelah selesai ia keluar dan mendapati Dewi dengan seragam SMP nya tengah memakan nasi berlauk ayam. "pagi Dew" sapanya kemudian mengambil piring juga sendok. "pagi kak"
"kak lo sama aa lagi berantem ya ?" tanya Dewi membuat Naya terdiam sejenak. "gak"
"ah , lo boong , yaudah gue duluan ya , itu ojek gue didepan"
"ya hati hati , om sama tante udah berangkat kerja ?" Dewi mengangguk
Disinilah Naya , seorang diri didalam ruang makan , karna memang seluruh penghuni rumah sudah pergi dengan tujuan masing masing. "assalamualaikum" samar samar terdengar suara seseorang dari luar pintu , Naya mengerutkan keningnya, "kayak bukan suara Rafael" ia bergumam.
Ia bergegas melap mulutnya kemudian ke pintu depan dan membukanya. Ia mendapati cowok dengan seragam putih abu abu dengan jaket jeans hitam tengah berdiri tegak dihadapannya. Raut wajah Naya berubah datar , ia hendak menutup pintu namun tangannya lebih dulu di Tarik oleh cowok itu.
"lepasin gue !" sentak Naya , cowok itu menggeleng cepat dengan sorot mata penuh harapan , "dengerin gue , kak" Dimas , cowok itu Kembali dengan wajah yang sama sekali tidak berubah , masih sangat tampan juga mirip dengan Topan Devarros.
"gue gamau liat muka lo Dimas , sekarang lepasin tangan gue" ucapnya datar. Dimas mendorong Naya kedalam dan dengan cepat menutup pintu rumah. Ia hanya takut tetangga melihat keributan yang sudah ia perkirakan akan terjadi. "kak" panggilnya lagi , masih sama dengan tangan kanan nya yang menggenggam erat tangan kanan Naya.
"apa lagi Dimas ? apalagi mau lo hah ?" tanya Naya sembari menatap Dimas dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. "tolong , Kembali ke kita yang dulu , kak"
Plak !
Naya menampar wajah Dimas dengan tangan kirinya , benci , itu yang ia rasakan saat berhadapan dengan Dimas. "gue ga-".
"lo dengerin dulu penjelasan gue Naya !" potong Dimas sedikit emosi membuat Naya diam , ia paling benci dengan bentakan. "balik ke rumah , mama yang minta Naya". Naya tertawa hambar ," mau mama mimi mumu memo gue ga peduli"
"kenapa Naya ?"
"lo tau Dimas , lo adalah adik yang paling gue sayang awalnya , tapi entah apa yang bikin lo benci sama gue dan pada akhirnya itu juga bikin gue benci sebenci bencinya sama lo" ucapnya dengan wajah memerah hendak menangis , namun ia menahannya.
"entah karna gue bukan kakak yang baik buat lo , entah gue pernah nyakitin lo , gue ga ngerti sama pola fikir lo Dimas , sejahat itu gue dimata lo sampai sampai lo bikin gue dibenci sama orang tua gue sendiri ?" lolos , air mata itu mulai mengalir di pipi Naya , Dimas diam , ia memang sangat menyesali perbuatannya waktu itu , tapi ia melakukan semuanya bukan tanpa alasan.
"dan sekarang lo minta gue balik ke rumah ? open your eye , gue benci tempat sialan itu ! gue benci tempat dimana gue ga sama sekali dianggap anak ! tempat dimana gue sama sekali ga dianggap ada ! juga tempat dimana gue ga bisa ngerasain Bahagia dan ketawa sama orang tua" ucap Naya sedikit meninggi , ia menghempaskan cekalan tangan Dimas yang mulai melemah , kemudian ia beranjak mengambil tas hendak pergi sekolah.
Sebelum Naya keluar Rafael sudah lebih dulu berdiri di ambang pintu , ia menatap datar Naya dengan wajah merah akibat menangis dan juga Dimas yang masih bingung bagaimana cara menjelaskan semuanya kepada Naya. "Raf ?" panggil Naya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYA & RAFAEL (COMPLETE)
Teen Fiction"Kita putus, itu kan yang lo mau ?" - Rafael Pratama ------------- Ini tentang Anaya Alfauziah dan Rafael Pratama, dua remaja yang dipertemukan pada kelas 10, dan berlanjut hingga kelas 12 meskipun dengan penuh lika liku yang keduanya harus jalani. ...