RAFAEL MARAH - 23

94 14 0
                                    

bel pulang sekolah berbunyi , Naya tersenyum kegirangan. hari ini ia sudah putuskan akan pulang dengan Nathan dan mengajak cowok itu makan ditempat biasanya. lagi pula , akhir akhir ini ia sudah lama tidak jalan dengan Nathan.

namun Naya kembali berfikir , Nathan dan Rafael sama sama dihukum dilapangan. bagaimana cara ia mendatangi Nathan sekarang ?.

Naya berdecak sebal. "nasib gue gini banget"

"ANDHIKA ! MAKANAN GUE ANJING" Ael melompati kursi dan meja. mengejar Andhika yang memegang kotak makanannya. "ENAK BANGET. YAN. BELI DIMANA , SIH ?"

"ANDHIKA STRESS GOB ANJ BINGSIT SINIIN MAKANAN GUE"

"Yan , gausah dikejar Andhika nya. ntar capek sendiri" Aaron tertawa kecil diakhir kalimatnya. Lian yang awalnya pendiam , kaku , susah bergaul dengan orang lain , akhirnya bisa lebih terbuka sekarang.

"itu makanan gue , anjing. gue laper" Ael menendang kursi di depannya. tepatnya kursi seorang Andhika Margertisha. "YA ! MAKAN NIH MAKAN" Andhika memberikan kotak makan itu membuat Ael kegirangan.

"BERISIK BANGET , SIH ELOK SEMUA ? MASALAH MAKANAN DOANG" itu suara Naya.

"hehe , maaf , neng Naya. lainkali ga berisik lagi deh , janji" Andhika mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya. "heleh , tai emang lo Dik. kembaran eek. dah Za ayo pulang" Aaron menarik pergelangan tangan Zaza.

Naya meninggalkan kelas , meninggalkan aura panas diantara Ael dan juga Andhika didalam sana. Naya berjalan ke lapangan , ada Rafael yang sudah duduk di pinggiran , dan Nathan yang terlihat mengibaskan tangannya.

Naya mengehembuskan nafas pelan. gugup.

Naya berjalan melalui Rafael menuju ke Nathan. perlakuan Naya sontak membuat Rafael menarik pelan tangan gadis itu.

Naya memegang pundak Rafael. meringis pelan.

"mau kemana ? , Kenapa aku dilewatin ?" tanya Rafael dingin. mata Rafael menatap Naya datar.

"siniin" Nathan menarik tangan Naya yang berada di pundak Rafael , keliatan dari wajah Natha , cowok itu marah.

"main Tarik Tarik cewe orang lo." setelahnya , Nathan langsung membawa Naya pergi darisana.

Naya ? gadis itu keringat dingin. bingung menghadapi Rafael dikemudian waktu.

"anjing" umpat Rafael tertahan.

***

"aa , pulang bareng , ya ?" Nathan masih diam , masih dengan tangan yang memegang pergelangan Naya. Naya terdiam sebentar , Nathan pasti marah dengannya.

"aa ?"

"aa Nathan ?"

"hm" hanya itu yang Naya dapatkan. deheman kecil. "pulang bareng mau ya?" Naya kembali merengek , kali ini Nathan mengangguk kecil.

sekarang diperjalanan , Naya ataupun Nathan tidak ada yang membuka suara. diam diam , Nathan memperhatikan Naya dari kaca spion. Nathan meraih tangan kanan dan kiri Naya , kemudian melingkarkan dipinggangnya.

Naya mengerti. ia menyenderkan kepalanya di punggung tegap milik Nathan , masih dengan fikiran tentang Rafael. "kenapa diem aja tadi di Tarik Rafael ?"

Naya masih diam. bingung bagaimana menjawabnya. "hm , aku gatau" Naya menggeleng di punggung Nathan. "gatau apanya ? cukup lama aa biarin kalian kaya gitu , mau liat respons kamu" Nathan berdecak kesal dibalik helm full-facenya.

"aa... jangan bahas itu , ya ? aku gamau."

"mau kemana ?" tanya Nathan. "mau jalan jalan. kemana aja , aku ngikut kamu"

NAYA & RAFAEL  (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang