SIAPA (?) - 25

56 17 0
                                    

"sini lo !" Nathan menarik tangan Zaza dari kantin dan langsung membawanya keparkiran yang cukup sepi. "Za , what are u doing ?! lo gila hah ? ngapain lo ngaku tadi ? kan belum disuruh sama gue , bangsat !"

"g-gue.." Zaza mengehentikan ucapaannya. "udah lah , anjing. lo jelasin semuanya ke Geva. ada waktunya lo ngaku Za , tapi bukan sekarang ! plan kita aja belum selesai , lo goblok pa gimana ?" Zaza kembali meneteskan air matanya , tidak ada yang bias mengerti dirinya sekarang.

"Za ?" panggil seseorang dari belakang sana , keduanya menoleh , itu Aaron. Nathan beranjak pergi dari sana. "za ? aku udah denger semua" Zaza memeluk cowok itu , sedangkan Aaron hanya diam. "aku bingung , Ron. aku bingung"

"bingung apanya ? kamu bingung karena ulah kamu sendiri ?" Zaza menggeleng , mana mungkin ia menjelaskan 'apa' yang ia lakukan. "kalo aku sampai tahu Jonathan ada campur tangan sama penculikan Naya kemarin , aku ga bias jamin hubungan kita tetep berjalan lancar"

Aaron melepaskan pelukan Zaza kemudian pergi dari sana. apa ini ? bukankah seharusnya Zaza 'senang' jika akan segera melanjutkan hubungannya dengan Jonathan ? KENAPA saat Aaron mengatakan hal itu , terasa nyeri baginya ?

"aku nyesel , tapi aku ga nyesel buka semua ini"

***

Rafael menatap Naya datar , Naya menatapnya garang sekarang. "GARA GARA KAMU BOLOS AKU IKUT BOLOS JUGA SAMA AELL , TAU GAAKKK ?" Naya memukul lengan cowok itu , namun Rafaelnya hanya diam. "yaudah gausah balik"

"gilak ? Raf ? ini masih jam istirahat pertama , sabi aja gaakan ketauan guru kalo kita cabut balik kesekolah"

"lo aja. gue mau bawa Naya" tanpa pamit dan aba aba , Rafael menggendong Naya dan membawanya kemotor. "pacar Naya gila , anjeng" Ael memilih pulang kesekolah , sedangkan Naya dan Rafael ? Rafael akan membawanya ke apartnya sekarang.

"ih ! kamu kebiasaan gendong gendong gituuu" Naya sudah didudukan Rafael diatas motor , kemudian Rafael memasangkan pacarnya itu helm. "Rafa ayo cepet naik sinii , Naya mau peluk" Rafael mengangguk kemudian menaiki motornya , tanpa nyanyinyu , Naya memeluk erat cowok itu.

"aku sayang kamu. aku gamau kamu pergi atau ninggalin aku" itu yang Rafael dengar , "aku gaakan ninggalin kamu , tapi aku ga berani janji. karna aku takut , janji yang aku buat akan berubah menjadi maaf"

***

Naya mengehentakan kakinya keluar dari kamar Rafael , cowok itu tengah mandi. "Rafael punya bahan masakan apa ya ?" Naya berjalan menuju dapur , kemudian membuka kulkas.

"dih , mie mie doang. Gaada yang sehatnya , pantes Rafael rada rada gitu" Naya membalikkan badannya , namun kepalanya menghantup dada seseorang , itu Rafael !. lagi lagi Naya diperlihatkan Rafael menggunakan kaos putih , kemudian rambut yang setengah basah , sumpah Naya tidak kuat.

"a-ah , ngapain ?" Naya bertanya. "liatin kamu"

Naya menginjak kaki Rafael , kemudian melongos pergi dari sana. "RFAEL AKU PUNYA DUA PACARR !"

"RAFAEELL SINI TOLONGINN" Rafael pergi ke kamarnya , kemudian mendapati Naya yang tengah kebingungan , mencari kunci pintu balkon. "bukan disitu kuncinya , sayang" Naya menjerit didalam hati , namun ia usahakan terlihat biasa biasa saja.

"terus dimana ? aku mau ke balkon"

"gatau , dibawa Angga , dia takut aku depresot terus bundir. Naya , sini , tiduran" Naya ikut berbaring disebelah Rafael. bukan , bukan di kasur cowok itu , melainkan di karpet bulu berwarna abu. Naya menjadikan lengan Rafael sebagai bantalnya , kemudian memeluk Rafael dan menenggelamkan wajahnya di dada Rafael.

"kamu wangi banget"

"kan abis mandi , Naya" Naya terkikik kecil , kemudian melepas pelukannya. "Rafael jangan pernah berubah ya" Rafael mengangguk kemudian mengelus rambut gadisnya.

"tetep jadi seorang Rafael Pratama anak Om Kalan yang aku kenal"

"tetep jadi cowok yang baik hati , jangan jadi sadboy"

"tetep jadi milik aku"

"aku tetep Disini. kalo suatu saat nanti kita kepisah , pegang aja omongan aku. tetep kamu yang aku tunggu" finish Naya. Rafael terdiam , kemudian memejamkan matanya.

***

"kenaliinn , dia Stavia Abimaloga , orang yang bahkan lo semua belum kenal" ucap Geva pada semuanya. sesuai janii , di café ini sudah ada Geva , Zaza , Jonathan , Nathan , dan satu orang 'dalang' yang mengendalikan Geva.

"gue Stavia. memang selama plan ini berjalan , gue masih bersembunyi dibalik Geva" gadis dengan pakaian serba hitam , rambut hitam , serta dandanan ala badgirl itu menyapa satu satu dari mereka.

"gue denger , lo , Zaza. ngapain lo bongkar semuanya ?"

"gue , gue gatau"

"cumin orang bodoh yang jawabannya begitu" Stavia berdesis pelan. "jujur aja. siapa yang ancam lo ? dengan apa dia ancam lo ? sampai sampai lo bias ngeljuin hal goblok kayak tadi"

"Anjelani Gerasta, dia ngakunya namanya itu. dia telfon gue , dan nyuruh gue ungkapin semuanya.kalo gak , kakek gue jadi sasaran empuk Jelani. gue takut , cuman kakek gue yang gue punya sekarang"

"bodoh. lo bahkan ga pernah ketemu dia. dan bahkan ituhanya ancaman. lo penakut banget sih , Za ! gabisa lancar rencananya kalo begini bangsaatt !" Stavia melempar tatapan tidak suka kepada Zaza.

"Jo , cari tahu Anjelani Gerasta. secepatnya , gue butuh data tu anak" Jonathan mengacungkan jempolnya tanda setuju.

***

Rafael pulang , ia sudah mengantarkan Naya sore tadi. "Rafael , KENAPA lambat pulangnya ? papa nungguin kamu diruang kerjanya" Rafael menyalimi tangan si ibu kemudian mengangguk. Rafael membuka perlahan pintu ruang kerja papanya.

"Rafael , sini , ada hot news" ucap Kalan kemudian terkekeh kecil. "hm , apa ?"

"sekarang udah kebongkar , kan. siapa dalangnya ?" Rafael menyerngit heran , ayolah , ini tidak sepenuhnya seperti harapan Rafael. "iya , pa. Zaza ngakuin semuanya. tapi dia cewek , masih kelas 10. gamungkin bias ngelakuin penculikan Naya kayak kemarin. lagipula , Lian sama Andhika sempat terlibat perkelahian sama cowok. Rafa udah terangin semuanya ke papah"

"iya.. I know , Rafael. ini masih setengah jalan , belum sempurna selesai. Anjelani memang sudah mengancam Zaza dan itu berhasil. tapi Anjelani belum bisa membuat Zaza buka suara , tentang siapa saja dalangnya"

"jonathan , bangsat !"

"Jonathan , pah" Rafael menegakkan tubuhnya kemudian menatap papanya penuh Harap. "siapa Jonathan ?"

"yea , waktu Rafael emosi di Gudang sekolah tadi , Rafael denger Zaza bilang dia dijwbak sama Jonathan. papa , do you want to find out who he is Jonathan ?"

"yes , i do !"

***

mau cepet cepet selesai konflik ini , soalya masih banyaaakkk wkwkk

NAYA & RAFAEL  (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang