JADIAN - 30

68 11 0
                                    

Eja memastikan mesin mobilnya kemudian turun dengan Naya , Naya dengan senyuman yang menghiasi wajahnya menarik tangan Eja agar segera masuk ke dalam. Naya membuka pintu rumah , "haloooo , ada tamuuu"

Liana berbalik badan , kemudian tersenyum seneng dengan segera memanggil Dimas. "Ejaa , kemna aja kamu ? Knpa main hilang hilangan ? ayo duduk dulu" Liana menyuruh Eja duduk kemudian kembali ke dapur untuk membuatkan minuman. "WOY , BANG EJA !" panggil Dimas kemudian menuruni tangga dan segera memeluk Eja , kedua lelaki itu berpelukan.

"diminum ya , Eja" Liana menaruh nampan berisi minuman itu di meja , kemudian ikut duduk disebelah Dimas. "Kak Eja , lo kemana sih ? SMP sama SMA lo dimana ??"

"yaa , waktu lulus Sd Eja langsung ikut papa ke California dan sekolah Disana , tapi baru 1 minggu kemarin Papa pulang dan Eja ikut pulang" Naya hanya menganggukkan kepalanya mengerti. "kalian berdua ketemu di jalan apa bagaimana ?"

"ketemu di taman ma" sahut keduanya kompak. "em , maaf Eja harus pulang. besok sore kesisni lagi deh ya , soalnya mama udah nyariin Eja"

"yaudah , hati hati !"

***

Naya mendudukan dirinya dikursi meja yang dipenuhi skincare nya , ia membuka WhatsApp dan mendapati satu notifikasi dari Rafael.

Rapael :

baru sehari putus dari gue langsung dapet yang baru ?

gampang banget

Entah Kenapa , kalimat itu menyakitkan untuk Naya. ia menaruh ponsel nya kemudian menjambak rambutnya kebelakang , ia kembali menangis. "Rafael , freak lo" umpatnya disela sela isakannya. Naya ingin membenci Rafael sekarang , tapi ia sendiri bingung bagaimana cara melakukan hal itu.

Naya mengusap air matanya , kemudian membuka kembali aplikasi WhatsApp nya berniat membalas pesan Rafael. namun ia urungkan , karna ia tahu Rafael memblokir nomornya sekarang.

aell :

jalan mau ga ? Anya ngajakin nih. sekalian ngibur hati elo.

Naya berfikir sebelum memberi balasan cowok itu , sekarang sudah jam 21.12 , akankah ia masih diizinkan keluar ?

anda :

TUNGGU YAAA , IIJIN DULUU.

Naya melangkah kan kakinya keluar kamar , kemudian ikut duduk disebelah Liana yang sedang memainkan handphone. "mama..."

"mmm ?" jawab Liana santai. "khm , Anya ngajakin aku keluar , sebentar aja."

"berdua ?" tanya Liana lagi. Naya menggeleng. "ada cowok satu , namanya Ael."

Lliana mengangguk sekelas. "yasudah , tapi jangan kemaleman pulang nya ya"

***

Ael merangkul dua gadis yang berada di kanan dan kirinya , Anya dan Naya. mereka bertiga berada di pasar malam yang menjual berbagai macam makanan ringan. "oyy , makan apa nih enaknya ?" tanya Ael. "makan kepala lo aja" sahut Anya mengundang tawa Naya menggelegar.

"Anyakk , itu enak deh kayaknya !"

"yang itu menggiurkan banget gilaa"

"lo dari tadi nunjuk nunjuk mulu , mau beli kaga ?" tanya Ael memastikan , Naya terseyum kecil , kemudian menggeleng. "lo stress , keluaran rs mana lo hah ?!" Anya menggeram kecil melihat sifat freak sahabatnya itu.

"gabut ieuh " Naya duduk di rumput pinggir jalan , disusul oleh Anya dan Ael. "ngepet yok ?" Anya memukul kepala Ael dengan tas kecilnya , "dodol Aelll !"

***

tok tok tok !

Rafael membuka matanya , ia tersadar akan ketukan pintu itu. ia bangkit dari ranjangnya kemudian membukaka pintu kamarnya , dan mendapati Geisha dengan raut wajah jahil Disana. "oii bang" Geisha menaikan kedua alisnya.

"hmm"

"ada Geva noh diluar , lo cepetan mandi" Geisha menerobos masuk kedalam kamar Rafael , kemudian menggulingkan tubuhnya di lantai kamar Rafael. Rafael membiarkan adiknya itu bertingkah , ia mengambil handuk dan baju nya , kemudian memsuki kamar mandi.

Geisha melihat Rafael sudah mengunci pintu kamarnya , dengan cepat mengambil hp abangnya itu. Geva dating disaat Rafael belum bangun , ini kesempatan besar untuk Geisha menjalankan aksinya. ia mengambil benda pipih yang selalu Rafael bawa kemana mana , kemudian membuka aplikasi whtsapp.

"yahh , diblok sama Bang Rafa" gumamnya. ia mengambil pulpen dan kertas kecil dari saku celananya , kemudian mencatat nomor Naya.

"Geisha lo keluar dulu. Abang mau ngambil sesuatu keluar" teriak Rafael dari dalam kamar mandi. "oke oke bang !" Geisha dengan cepat menaruh handphone Rafael ke posisi semula , kemudian memastikan tidak ada pulpen atau kertas yang bias saja membuat Rafael mengetahui aksinya pagi ini.

Rafael keluar kamar mandi dengan hanya menggunakan celana pendek dibawah lutut , ia mengambil handphonenya , kemudian kembali memalukan aktivitasnya didalam sana.

setelah selesai , Rafael keluar kemudian sedikit merapihkan tempat tidurnya sebelum keluar menghampiri Geva. ia terdiam sejenak , mengingat percakapannya dengan Geva sore kemarin.

"Raf.. lo.. ga bales perasaan gue ?" tanya Geva semabri memainkan jari jemarinya. Rafael diam , tidak meng iyakan juga tidak mengindahkan. "Raf.. you know all now"

Rafael kembali menatap dalam mata gadis itu , yang ditatapun segera mengalihkan pandangannya. "kalo gue bales.. ga masalah kan ?" Geva membulatkan matanya tak percaya , ia memberanikan diri memeluk cowok itu , merasa yang dipeluk tidak kunjung membalas , ia tersenyum kecut. "gapapa ga dibalas pelukannya , yang penting perasaannya iya" batinnya.

"maaf Geva.. gue harus jadiin lo bahan pelampiasan.."

Rafael mengehelah nafas gusar , setelah selesai dengan aktivitas nya , ia segera keluar untuk menemui Geva yang mungkin kesal karna ia terlalu lama bersiap siap.

"maaf lama" ucap Rafael to the point , kemudian ikut duduk disebelah Geva sembari menghirup vapenya. "Rafael , disuruh jangan ngerokok malah nge vape"

Rafael menaruh vapenya , kemudian sedikit memperhatikan penampilan Geva pagi ini. Geva sangat cantic , sungguh. Rafael hampir terhipnotis dengan mata sipit juga bulu mata lentik itu. "why Rafael ?" tanya Geva yang merasa aneh diperhatikan seperti itu.

"fine. lo ada keperluan apa kesini ?" tanya Rafael tanpa menatap Geva. "euh , jalan jalan yuk Raf ? ngehirup Udara pagi" Rafael mengangguk , "Tunggu. gue ambil jaket sama kunci"

Rafael mengajak Geva ke salah satu danau favorit nya , ia selalu kesini dahulunya. "cantik danau nya Raf" puji Geva. "kaya lo" ucap Rafael tanpa sadar. Rafael menatap mata Geva , Geva menatap balik mata kecoklatan itu. sangat indah , ini momen momen yang ditunggu oleh seorang Senna Gevana Oktavia.

"Raf ? KENAPA liatin gue kayak gitu ?" tanya Geva pelan. Rafael tidak mengalihkan pandangannya , jujur , perasaan Rafael untuk seorang Naya masih sangat besar didalam sana , tapi Rafael benci dibohongi. sekali merusk kepercayaannya terhadap orang itu , sangat sulit lagi untuknya kembali percaya orang itu.

ia menatap Geva masih sama dalamnya , ini waktu yang tepat untuknya meresmikan seorang Geva untuk menjadi ratu dihatinya. ia berharap Geva dapat membuatnya lupa dengan semua yang bersangkutan dengan Naya , semoga.

"will you be my girlfriend ?"

***

parah sh Rafael.

oiya vote dongg , jgn jadi silent readers !

SEKALII LAHI DIINFOKAN , BULAN MEI INI BAKALN AGAK SLOW UPDATE KARNA UJIAN YA.

JD DIHARAPKAN SABAR TERUS MENANTI UPDATEAN DR AKK.

NAYA & RAFAEL  (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang