Naya memasuki kelas dan langsung mendapati Ael dan Aaron yang sedang bersenda gurau , Ael menaap nya , Naya melempar tatapan yang mengatakan 'i'm not fine at all'. Ael megambil kursi nya kemudian duduk disebelah Naya , ia menaruh dagu nya di kedua telapak tangannya.
"why ? cerita , lo anggep gue temen kan'?" Aaron ikut duduk disebelah Naya , mereka berdua melihat mata Naya sedikit bengkak , ditangan kanannya , terdapat luka goresan. Aaron mengambil tangan halus itu , kemudian menatap Naya tidak suka. "ini kenapa ?" tanya Aaron dengan nada tak bersahabat. "kena kaca Ron" jawab Naya.
"Aaron lo jawab , kenapa gue nggak ?" Naya menghelah nafas pelan kemudian menarik kembali tangan yang tadinya digenggam Aaron. "gue Gaada maksud kayak gitu."
"terus lo kenapa Naya ? cerita lah , jangan gini , diem dieman" ucap Ael lagi. "gue berantem sama Mama , sama Ayah juga" Aaron terkejut , itu berarti , setelah ia pulang , barulah keributan itu terjadi. "jadi tangan lo ini ?" tanya Aaron menunjuk tangan Naya yang sedikit ia sembunyikan.
"kena pecahan kaca , pas gue pecahin vas bunga"
Ael membuka ponsel nya ,ia mendengar notifikasi dengan nada barbed.
Anyaa :
El , ke kantin doang , bawa Naya juga , ya ?
gue mau minta maaf sama dia , sekalian mau nyampein sesuatu.
anda :
oke. sebentar , otewe
"Nay , ke kantin yuk ? Anya nungguin." Naya mengangguk.
***
"Nayy , maaf ya soal kemarin ?.. gue maaf bangeett" Naya menganggukkan kepalanya. "santai aja , ga marah banget kok gue"
"emm gue mau ngundang lo malem ini" Naya yang mendengar kata 'undang' , pikirannya langsung tertuju pada makanan gratis."undangan apa ?" tanya Naya terlihat antusias. "undangan tunangan kakak gue sama Genta , Caca juga gue undang , kalo mama lo mau ikut boleh banget , kami tunggu"
Naya langsung terdiam , apakah itu artinya , dengan ia datang ke acara pertunangan Genta , akan aka seseorang yang ia sayangi Disana ? apakah ia harus kembali bertemu dengan Rafael ? Naya tidak sanggup.
"gimana gimanaa ? lo mau dating kaannn ? gue seneng banget kalo lo turut hadir Disana" Naya tidak enak jika harus menolak permintaan sahabatnya , lagipula , ia hanya harus tidak memperdulikan dan tidak bicara dengan Rafael , itu mudah fikirnya sekarang.
"iya iyaa. gue datang deh , malem ini jam berapa emangnya Nya ?" tanya Naya berusaha terlihat baik baik saja. "jam semblian"
"gini dong baikan , kan gue adem anyem litany"
***
Rafael tengah memainkan ponsel nya di sofa ruang tamu , ia sedikit tersentak saat Kalan memanggilnya. "ngagetin , Pa" ucap Rafael kemudian membenarkan posisi duduk nya untuk menghadap Kalan.
"hehee , maaf ya ganteng. gini , kita harus lekas lekas ke Jakarta sekarang , soalnya Genta udah duluan pagi tadi. kamu gak lupa kan Acara tunangan Genta malam ini ?" Kalan menepuk dua kali bahu putraya sebelum ia bangkit untuk ber beres beres.
Rafael membeku , dada seperti diremas , rasa sakit itu kembali mendatanginya. Rafael tau Naya akan turut hadir di acara malam ini , bagaimana ia bias menghadapi Jakarta ? tempat dimana ia dan Naya selalu menghabiskan waktu Bersama dulunya.
ia tidak ingin terus berlarut dalam kesedihan seperti ini , ia akan membawa Geva ke acara itu , niatnya , agar Naya membencinya , dan memudahkan ia juga untuk meluapkan gadis itu.
anda :
Va , ikut gue ke jakarta ya.
geva :
lho ngapain Ka ?
kan kakak baru sampe beberapa hari disini ka , kakak mau ke Jakarta lagi ngapain ?
anda :
udah ikut aja ya. kita ke acara tunangan abang gue
geva :
oumm oke , tunggu aku siap siap ya kaa!
Rafael memijat pelipisnya , "gini banget kisah gue"
***
sudah jam setengah Sembilan , Anya dating dengan mobil hitam nya , menjemput Naya. "lo sendiri ? mama atau SIAPA pun Gaada yang ikut ?" tanya Anya sambil celingak celinguk mencari keberadaan orang lain selain Naya Disana.
"nggak , gue aja" Anya mengajak Naya masuk kedalam mobil nya , kemudian langsung menancapkan gas menuju ke lokasi. jantung Naya berdegup tak karuan , ia bingung , mengiyakan permintaan Anya apakah keputusan yang salah ?.
kini mobil honda Jazz itu sudah terparkir rapih di parkirkan gedung , Naya menatap gedung itu dengan tatapan kagum , sangat mewah. Naya menggunakan dress Panjang berwarna hitam yang tidak terlalu ketat , rambutnya ia kuncir kuda , ia menggunakan lipbalm dilapisi dengan lipgloss dibibirnya , mata nya semakin indah dengan hiasan softlen , eyeliner dan mascara yang membuat bulu matanya terlihat semakin lentik.
pandangannya tertuju pada dua orang menggunakan motor ninja berwarna hitam yang sangat ia kenali , pada saat itu juga jantung nya kembali tidak tenang , fikirannya berkecamuk. Rafael mengenggam erat tangan gadis yang ia bawa , Naya tidak dapat mengelak , gadis itu sangat cantik.
Rafael tak sengaja menatap nya dengan tatapan dingin , namun tak lama , Rafael langsung membawa Geva mask kedalam. "Naya ? ayo" keduanya masuk lewat pintu yang sangat megah itu , seluruh gedung dihias dengan sangat elegan . "ini baru mau tunangan , gimana nikah nya njir?" gumam Naya.
"Nay , gue ke Nasha sama Genta dulu ya" belum sempat Naya menjawab , Anya sudah lebih dulu meninggalkannya. Naya berjalan jalan menyusuri ruangan , ia berniat menuju lantai dua. dilantai dua cukup sepi , hanya ada beberapa orang Disana.
ia melihat gadis yang bersana Rafael tadi pergi , seperti izin ke sesuatu tempat. ya , Rafael juga ada dilantai dua itu. Naya hendak pergi , namun langkahnya berhenti saat Rafael memanggil namanya. Naya berbalik badan. "apa ?"
Naya tidak menatap Rafael , Rafael perlahan mendekati nya , kini keduanya saling berhadapan. "mau apa Raf ?" tanya Naya sedikit gemetar. Rafael menarik nafas dalam , kemudian berkata. "give your hug for the last"
Naya menatap Rafael tidak percaya , apa apaan cowok ini ? ia tidak bias melakukan itu. "maaf , gue nggak bisa" Naya hendak pergi , namun lagi lagi Rafael menahannya , tidak dengan ucapan , namun cowok itu langsung memeluknya erat , yang membuat sekujur tubuh Naya membeku.
"I promise we don't meet again" ucap Rafael berbisik ditelinga Naya. "Raf , you can be a better for your new girl , yea ?" jawab Naya menahan tangis. Rafael semakin erat memeluk gadis itu , pandangannya lurus kedepan , ia tidak ingin melepaskan pelukan ini.
"Kakak?"
***
ADUHH GIMANA SIH INI.
MAU VOTE SAMA COMMENTNYA DONGG , HIHII
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYA & RAFAEL (COMPLETE)
Teen Fiction"Kita putus, itu kan yang lo mau ?" - Rafael Pratama ------------- Ini tentang Anaya Alfauziah dan Rafael Pratama, dua remaja yang dipertemukan pada kelas 10, dan berlanjut hingga kelas 12 meskipun dengan penuh lika liku yang keduanya harus jalani. ...