hari ini , Naya pergi ke sekolah dengan Rafael. sebenernya Naya sudah meminta dengan Nathan tadi , namun cowok itu menolak dengan halus karena ada acara. Naya mengerti , dan ia sedikit lega karna hari ini Nathan dan Rafael tidak akan bertemu.
sesampainya di koridor sekolah , mood Rafael tidak terlalu baik , membuat cowok itu banyak diam kepada semua orang , tak terkecuali gadisnya.
"Rafa.. masih marah ya?"
"ga" Naya mengeratkan genggaman tangannya , begitupun Rafael.
"UDAH ! MAAFIN GUE ! GUE PELAKUNYA , MAAFIN GUE !"
langkah keduanya terhenti saat mendengar teriakan dan suara gelak tawa serta makian yang terdengar di koridor sana. "samperin , gak ?" tanya Naya. "aku aja. kamu ga usah"
"aku mau ikut" Rafael mengangguk pasrah , kemudian berjalan beriringan menuju koridor asal suara itu. "ada apa ?" tanya Rafael. kehadiran Rafael dan Naya membuat semuanya diam , namun masih menatap gadis yang terduduk di lantai itu.
"Za , bangun" Naya hendak menolong gadis itu , namun dengan cepat ditahan oleh Xixie dan Teri yang memang ikut serta dalam pem-bullyan itu. "gila lo Nay ?! lo masih mau bantuin orang yang bikin lo diculik waktu itu hah ?!" itu suara Teri.
Naya menyerngit heran , apa maksud shabatnya ini ? "Apaan , sih ? maksud lo ? jangan bilang Zaza yang ngelakuin semuanya ke gue ?"
"iya ! dia dalangnya. secreto yang kita bicarain kemarin pun olah ni cewek , anjing !" Teri menggeram kemudian menunjuk ke arah Zaza yang menutup wajahnya dengan rambut. Naya menatap Zaza datar.
Rafael menahan emosinya sejak tadi , ia tidak ingin meluapkan emosinya sekarang. Rafael berjongkok ,mensejajarkan wajahnya dengan telinga Zaza. "ikut gue lo" ucap Rafael penuh penekanan. Rafael menarik kasar tangan Zaza. melalui Naya tanpa menghiraukan gadis itu sama sekali.
***
"berani lo keluar. tangan gue yang main sama lo"
Zaza menangis didalam Gudang. Rafael meninggalkannya sendiri tanpa mengunci pintu , cowok itu menyuruhnya menunggu sampai dirinya kembali. "JONATHAN , ANJING LO !" umpatnya keras.
"udah , Sayang. kamu mau kan ? papa kamu nerima aku lagi ?" Jonathan berbicara dipelukan Zaza.
"iya.. aku mau itu"
"so , kita harus nikin hubungan kamu sama Aaron hancur. ya dengan cara yang aku kasih tau tadi. cukup itu aja kok. tugas kamu cuma ngaku kalo kamu orang yang ngisi secreto itu"
Zaza menatap sekelilingnya tajam. ia merasa telah dijebak oleh Jonathan dan Geva. "GUE DIJEBAK , BANGSAT !"
"dijebak siapa ?" Kehadiran Rafael di ambang pintu membuat Zaza terdiam.
Rafael masuk , kemudian mengunci pintu Gudang dan menyimpannya didalam saku celana. Rafael maju beberapa langkah , sampailah ia dihadapan gadis yang membuat amarahnya memuncak pagi ini.
"lo bikin orang yang gue sayang celaka. maka dari itu , gue ga segan segan kasar sama lo" Rafael menatap tajam Zaza , gadis ini membeku , ia bingung. "siapa yang jebak lo ?"
"g-gue disu-suruh" jawab Zaza sedikit terbata bata. Rafael menarik nafasnya dalam dalam , berusaha menelan emosinya. "siapa yang nyuruh lo?"
melihat Zaza yang hanya diam saja saat ditanyai , membuat Rafael kehabisan kesabarannya. "JAWAB , LO BISU ?" Rafael mencengkram kedua tangan Zaza kemudian mendorongnya , hingga Zaza terbentur dinding.
masih dengan tangan yang dicengkram Rafael , Zaza masih diam. "jangan bikin gue lebih kasar sama lo , Za" ucap Rafael tertahan."gue disuruh Jonathan !"
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYA & RAFAEL (COMPLETE)
Teen Fiction"Kita putus, itu kan yang lo mau ?" - Rafael Pratama ------------- Ini tentang Anaya Alfauziah dan Rafael Pratama, dua remaja yang dipertemukan pada kelas 10, dan berlanjut hingga kelas 12 meskipun dengan penuh lika liku yang keduanya harus jalani. ...