ANTARA AKU , TOPAN , DAN DIMAS.- 32

64 11 0
                                    

haloo update lagiii. part 31 itu pdhl udah 1500 word lbh loh tp koq ttp keliatan pendeeekkk.

vote nya minta dongg !!!

***

Naya menggeleng , "ga ga gaaaa , kenapa , sih ? lo aneh banget akhir akhir ini. perasaan dulu biasa aja sama gue ?" tanya Naya yang merasa aneh dengan tingkah Aaron seharian ini ia bersamanya. "salah gue peduli sama lo ?"

Naya kembali tertegun mendengar kalimat itu , ia diam. "ga salah kan ? yaudah biarin gue peduli sama lo" tekan Aaron sekali lagi. "yaudah , tapi gue laper Aaron ! mau makan !"

"ga mual lagi ?"

Naya menggeleng kemudian mengacungkan kedua jempolnya. "aman Bos!"

***

Aaron memarkirkan motornya di parkiran warung pinggir jalan , sebenernya ia mengajak Naya makan disalah satu restoran di mall , namun Naya memaksa makan lalapan di luar saja. keduanya memasuki warung itu , kemudian duduk di kursi kayu Disana.

satu ibu ibu dengan daster hello kitty lengkap juga dengan jilbab warna ungu gelap itu dating menghampiri keduanya. "pesen apa Den ?" tanya ibu ibu itu. Naya mengode Aaron dengan menunjuk dirinya kemudian Aaron , cowok itu mengangguk. "ayam goreng dua , Bu. sama minumnya teh es dua"

ibu itu mengangguk kemudian pergi dari sana. "lo sering makan disini ?" tanya Aaron. Naya mengangguk kemudian melipat tangannya dan menjadikan bantal. menatap Aaron dalam. "Ron makasih yaaa"

Aaron terhipnotis dengan tatapan itu , ia membuang matanya kesana kemari. "Ron , kenapa mau temenan sama gue ?" Naya yang melontarkan pertanyaan itu langsung mendapati tatapan hangat dari Aaron. "kenapa nanya begitu Naya ?"

"yaaa.. gue kan anak broken home"

"masalah banget kalo lo anak broken home ? gue ga peduli justru anak kaya lo itu butuh temen , dan gue ga peduli soal lo anak SIAPA apa kek apa ga peduli Na" Naya menggembungkan pipinya kemudian menarik rambut Aaron beberapa kali. "ah , bisa aja lo"

tak lama kemudian , dating ibu ibu tadi membawa semua pesanan mereka diatas nampan , Naya melempar senyum kecil kemudian mengucapkan terimakasih. "cobain deh sambalnya , ueenaaakkk bangett" ucap Naya sembai mulai memakan lalapannya.

setelah pulang dan sampai dipekarangan rumah Naya , Naya turun dan langsung melepas helmnya , tak lupa mengambil arang barangnya. "Aaron nggak turun ?" tanya Naya karna melihat Aaron yang tidak juga turun dari motor.

Aaron menggeleng. "bilangin ya , sama mama lo. itu bajunya dari Aaron. titip salam juga ya" Naya mengacungkan jari jempolnya , kemudian melambaikan tangan saat Aaron mulai melajukan motornya menjauh dari komplek rumah Naya.

Naya segera masuk , kemudian disambut hangat oleh Dimas. di sofa ruang tamu , ia melihat dua orang yang tidak asing dimatanya , Liana dan Topan. Naya menarik nafas dalam , sampai akhirnya ia ikut duduk disebelah Liana. "Mah , ini , mamah dibeliin baju Aaron. dia ga bias turun tadi , katanya ada urusan"

Naya mengeluarkan cardigan yang ia belikan untuk Liana. "Astaga bagus banget , makasih ya , besok bilangin sama dia" Naya tersenyum bahagia saat Liana mengekspresikan wajah suka dengan barang belian Aaron tadi. "Naya , salim dulu sama Ayah"

Naya tak langsung menjawab , ia bertatapan dengan wajah datar Topan. "ayo Kak , buruaann , kangen banget liat lo salim sama Ayah" ucap Dimas kemudian tersenyum hingga matanya menyipit. Topan mengulurkan tangannya , Naya tetap menyalimi tangan pria itu.

"Om kemana aja kok dari kemarin Naya ga liat ?" Liana dan Dimas sama sama menatap Naya terkejut , "kak ? apa apaan lo manggil Ayah 'Om'?" tanya Dimas dengan nada tidak suka. "emang salah , ya ?" Liana menaruh plastik yang ia pangku sejak tadi , "Naya , jaga sopan santun kamu" ucap Liana marah.

Naya tidak memperdulikan ucapan mama nya , ia berdiri kemudian menatap Dimas sambl berjalan untuk berdiri dihadapan cowok itu. "lo selama ini gatau ? gatau lo kalo kita bukan saudara kandung ? gatau lo kalo Topan si keparat itu bunuh bokap kandung gue ? tau lo hah ?!" ucap Naya kemudian meneteskan kembali air matanya.

Topan berdiri kemudian mencengkram kuat lengan kiri Naya. "AGH , SAKIT BANGSAT" Naya tidak terkendali sekarang , ia memaksa topan untuk melepaskan cengkraman itu , namun tenaga nya tidak cukup kuat. "JANGAN FITNAH SAYA ! NGERTI ? KAMU SAYA TERIMA DISINI LAGI AJA ITU UDAH CUKUP !"

Dimas membeku mendengar hal yang tadi 'Kakak'nya tuturkan , sekarang ia bingung , SIAPA yang harus ia percayai ?. Naya tertawa menertawakan bajingan dihadapannya ini , binatang berwujud manusia. "fitnah lo bilang ? menurut lo ucapan gue fitnah ? iya ?! lo tau gue lahir dimana ? lo tau tanggal berapa gue lahir ? lo tau nama bidan yang bantu Mama ngelahirin gue ? tau lo ?!" ucap Naya seperti kesetanan.

sebelum Topan hendak berbicara , Naya kembali memotong pembicaraan Topan. "DIMANA MAKAM Papah ?! DIMANA MAKAM ARGAZ BOKAP KANDUNG GUE ? DIMANA HAH ?!" Naya melepas paksa tangan Topan yang mencengkram lengannya , Naya terduduk lemas , kemudian menjambak rambutnya juga terus memukul mukul kepalanya.

"BAJINGAN !!" teriak Naya lagi.

"Ayah ? Mama ?" panggil Dimas yang kini wajahnya sudah memerah. "dia mengada ngada , Dimas. jangan dipercaya. jangan kamu kemakan omongan dia" ucap Topan menunjuk Naya yang terduduk di lantai.

"MAU SAMPAI KAPAN LO BOHONG TOPAN DEVARROS ?! HAH MAU SAMPAI KAPAN LO BOONG !!!" Naya semakin kesetanan , ia menyenderkan kepalanya di belakang sofa. "mah , Naya juga mau lihat Papah. setidaknya makam Papah , Ma. tolong kasih tau Naya.. dimana makam Papa.." ucapnya lirih.

"tau dari mana kamu ? kalo papah kamu udah tiada" tanya Liana cuek. "Naya tau meskipun waktu kejadian Naya masih kecil , dan mamah kira Naya bakal lupa semuanya ? lupa saat Naya lihat dengan mata kepala Naya sendiri saat Papah udah penuh darah ?"

"gamungkin aku bias lupain semuanya gitu aja. aku jelas tau mana orangtua kandung aku. dan Papah sama dia , benar benar beda" ucap Naya sembari menunjuk Topan. Dimas , mendekat ke arah Naya , kemudian memeluk kakak tirinya itu dari belakang.

"what you say can i believe ?" tanya Dimas dengan suara serak serak pelan. ia berbisik tepat ditelinga kakaknya. Naya menunduk dalam , ia memegangi tangan Dimas yang berada di perutnya , "plis.. percaya sama gue.. lo bukan adik kandung gue Dimas.. Topan bukan bokap kandung gue.. gue butuh , butuh seseorang yang dulu waktu kecil adzanin gue.." ucapnya sembari terisak.

"kalo aja waktu Topan ngabisin bokap gue , gue udah punya akal dan ga bodoh , gue pasti bias lihat bajingan kayak dia menderita di penjara" Naya menghapus air matanya , namun nihil. air mata itu tetap terus menerus membanjiri pipinya.

"so what you want now babe ?" tanya Dimas yang kini sudah sama dengan Naya , pipinya basah oleh air mata , rahangnya mengeras menahan emosi yang Entah ingin ia lampiaskan kepada Siapa. "gue mau mati. gue mau ketemu Papa" jawaban yang menyakitkan untuk seorang Dimas Angkarana Alfauziah , ia menyayangi kakaknya , namun karna keegoisan Topan ia harus menyakiti Naya nya.

Naya melepas tangan Dimas yang melingkar di pinggangnya , ia berdiri kemudian berdiri tepat dihadapan Topan. "dimana makam bokap gue ?" tanya Naya dengan mata menatap tajam mata Topan.

"kamu tidak perlu tau itu." jawab Topan kemudian melonggarkan dasi kerja nya. Naya menggeram , ia mengambil tas nya kemudian berjalan menuju kamar nya dilantai dua. ditengah tengah perjalanan , ia berhenti , kemudian melempar vas bunga kaca yang berada diatas meja.

***

ADUHH NAYA BIKIN KERIBUTAN BRODDIII.

GAPAPA NAYA KN EMG TRSAKITI WKWK.

1239 WORD !

NAYA & RAFAEL  (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang