halloo , back nihb kwkwkwk
kangen gaa sm Naya ? ni aku kasih yang Panjang !
vote !
***
"what you feel with me now ?" tanya Rafael tanpa menoleh ke arah gadis ini dengan pura pura focus menyetir.
Naya membeku mendengar itu , bahunya lemas. kenapa Rafael menanyakan itu ? untuk apa ? Naya tidak bisa berkata apa apa lagi sekarang.
"lo mau ngulang semuanya tanpa ngelakuin kesalahan yang sama lagi ?" lanjut Rafael bertanya.
"maaf. hati gue udah milik seseorang sekarang" Rafael mengehntikan mobilnya tepat dimuka rumah Naya , ia baru saja hendak menyahut, namun Naya sudah Lbih dulu keluar mobilnya.
***
selesai menutupi kebingungannya dengan senyuman selama memasak dengan Liana tadi , Naya langsung masuk ke dalam kamarnya kemudian mengunci nya rapat , guna mencegah Dimas atau siapapun penghuni rumah yang akan memasuki kamarnya
Naya menyenderkan kepalanya kedinding kamar. ia menjambak rambutnya sedikit kasar , kemudin mengusap wajahnya. ia menoleh melihat ponselnya yang menyala , namun tak berdering.
ia mengambil benda pipih itu , kemudian melihat notifikasi dari Aaron yang masuk.
aaronnjing :
sayang , kamu ada waktu kan ?
aku mau ajak kamu ke mall. kita nonton.
Naya mengambangkan jarinya diatas papan keyboard , sedikit berfikir sebelum menjawab pesan Aaron. walaupun ia rasa rasa sudah sangat Lelah , namun 'iya' adalah jawaban terbaik agar Aaron tidak kecewa. lagipun , Aaron baru saja sembuh.
setelah menjawab pesan Aaron , Naya langsung menyiapkan baju yang akan ia pakai. ia ,mengambil celana kulot warna cream , dan baju lengan pendek warna hitam polos.
ia mengambil handuk , dan langsung melaksanakan rutinitas sorenya di kamar mandi. setelah selesai , ia langsung mengenakan baju yang sudah ia siapkan , kemudian mengambil ikat rambutnya.
ia menguncir kuda rambutnya , kemudian mengambil tas kecil hitam yang tergeletak di atas nakas. ia keluar , kemudian keluar rumah tanpa menghiraukan panggilan Dimas. untung saja Aaron sudah ada di halaman rumah , itu membuat Naya tak perlu berdebat dengan Dimas lagi.
"Ron , nonton apa ?" tanya Naya sambal membiarkan Aaron mengenakan helm dikepalanya. "film horror , ntar pilih aja film nya , aku gabut soalnya Gaada pilihan juga. jadi milih filmnya sesuka hati kamu"
Naya mengangguk kemudian menaiki motor Aaron , cowok itu wajahnya terlihat sangat bahagia. membuat Naya semakin dihantui kekhawatiran jika harus memutuskan hubungannya dengan Aaron.
Naya terus memikirkan hal ini , kepalanya sakit. Entah harus bagaimana jika ia bertemu lagi dengan Rafael , harapannya hanya satu , jangan pertemukan lagi Naya dengan Rafael , itu saja.
perjalanan yang cukup singkat itu akhirnya berakhir , mereka berdua sampai di mall , melihat Naya yang diam saja , Aaron menarik Naya kepelukannya , alhasil Aaron memeluk Naya sambal berjalan. "kenapa diem aja ayang ? kamu badmood ? mau pindah tempat ?"
Naya menggeleng cept , kemudian memeluk Aaron manja. "ga.. tapi aku mau makan aja deh kayaknya Ron , gausah nonton yu ? nonton film bajakan aja bisa , hehe !" Naya melepas pelukannya kemudian berlari lari mencari orang berjualan ice cream.
"bajakan ?" gumam Aaron sedikit lag. namun ia sudah mengerti sekarang , ia menari sudut bibirnya kemudian menyusul Naya yang sudah berdiri di depan kedai ice cream. dilihatnya Naya memesan , Aaron hanya duduk di kursi depan kedai itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYA & RAFAEL (COMPLETE)
Novela Juvenil"Kita putus, itu kan yang lo mau ?" - Rafael Pratama ------------- Ini tentang Anaya Alfauziah dan Rafael Pratama, dua remaja yang dipertemukan pada kelas 10, dan berlanjut hingga kelas 12 meskipun dengan penuh lika liku yang keduanya harus jalani. ...