haloo , mau ngsh tauu , kalo yg bagian Nasha dan Genta di chapter 19 itu flashback ke awal pertemuan Genta sama Nasha yaa. bukan acara persiapan tunangan yang bkln diadain mlm itu.
thxx !
***
"dadah ayang , kamu hati hati , jangan ngebut kayak pembalap" Rafael hanya tersenyum tipis , kemudian mengangguk. ia mengelus pucuk kepala Naya sebelum berpamitan dan meninggalkan pekarangan rumah Naya.
Rafael memarkirkan motor nya dihaaman rumah , kemudian memasuki rumahnya.
"pah ? ni ada apa ?" tanya Rafael setelah melihat suasana tegang antara Livaska , Kalan dan Genta diruang tamu.
"papa bingung dengan abang kamu ini Rafael. apa alasan dia menolak pertunangannya dengan Nasha ? padahal jelas jelas Nasha itu perfect."
"pa , bukan masalah Nasha perfect atau ga. masalahnya Disini hati Genta bukan buat Nasha pa" nadanya naik satu oktaf.
"GENTA" Livaska menegur.
Rafael memijat pelipisnya , kemudian menaikan satu alisnya mengode Genta untuk ikut dengannya kebalkon.
di balkon , Rafael menatap Genta dengan tatapan aneh. "bang , jalanin aja dulu malam ini"
"maksud lo apa ?"
"udah jalanin aja dulu"
***
"hai , Rafael" sapa Anya saat seluruh keluarga yang diundang datang.
Rafael hanya menatap Anya sekelas , kemudian kembali menghirup vapenya. "Raf , lo uda-"
"VARAYA ANYA STAVIA !" teriak Prasasti memanggil nama Anya. Anya menghentikan ucapannya , ia berjalan dengan wajah tertunduk. segala upayanya mendekati Rafael selalu ditentang oleh orangtuanya. bahkan sekedar berbincang sebentar dengan Rafael , orangtuanya melarang keras.
Rafael menatap kepergian Anya dengan wajah datar , ia tak mengerti apa isi fikiran Prasasti.
sekarang , semuanya sudah duduk di kursi masing masing , sudah pasti , Nasha dan Genta duduk berdampingan. "ayah , bunda , Nasha mau cepet cepet aja tunangan sama Genta" ucap Nasha kemudian tersenyum menatap Genta.
Genta hanya menanggapinya dengan senyuman tipis , bahkan nyaris tak terlihat. "bagaimana pdkt kalian selama 2 bulan ini ? ada kemajuan ?" tanya Diandra kemudian tertawa kecil. "pasti dong , yah."jawab Nasha.
"baik. Kalan , Livaska. apa sudah mengira ngira tanggal tempat dan waktu yang bagus untuk acara pertunangan Genta dan Nasha ?"
"Minggu , 28 April. bagaimana ? untuk tempat , kami serahkan kepada kalian berdua" Kalan menjawab.
"ayah , bunda , Nasha mau di hotel Luxury , Gaada penolakan !"
Prasasti dan Diandra mengangguk , menyetujui permintaan putri satu satunya.
***
Naya dan Rafael berada di salah satu foodtruk yang menjual berbagai minuman. jam sudah menunjukan pukul 21.13 , namun Rafael mengajak Naya pergi setelah ia pulang dari restoran tadi.
"Naya , besok tanggal 10 , hari minggu. kamu mau jalan bareng aku nggak ?"
"IH , MAU LAH , SIAPA YANG NOLAK JALAN SAMA PACAR NYA SENDIRI ?" Naya berbicara sedikit berteriak , membuat Rafael meringis karna semua mata menatap keduanya. "ehh , maaf Rafael.. aku gasengaja."
"gapapa. jangan teriak teriak gitu lagi , ya ? , kamu mau kemana besok ?"
"emm , aku mau ke pantai. yang waktu itu kamu ngajak aku kesana. aku suka pantainya , Rafa. aku suka sunset nya"
"kamu mau lihat sunset ? tapi aku mau full day sama kamu besok , sebelum kita kepantai , kita kemana ?"
"kemana aja , kamu bawa aku kemana aja aku ikut" Naya tersenyum menatap Rafael. Rafael tersenyum , kemudian mengacak acak rambut gadisnya.
"waterboom ? main airnya di sana aja , dipantai nanti kita khusus liat sunset , dan makan makan"
"eemm , mau , aku mau" jawab Naya girang. tak lama setelah itu , satu orng pelayan membawakan ,makanan dan minuman yang sudah keduanya pesan.
"rafa , kita udah satu minggu loh" ucap Naya masih dengan mata yang focus ingin melahap makanannya. "oh ya ? aku ga ngehitung , hehe"
"ih , ngeselin" Naya bergumam kecil , namun ia tidak mempermasalahkan itu. yang penting baginya , sifat Rafael sejauh ini tidak pernah berubah dengannya. perlakuan Rafael selalu menjadikan Naya yang paling atas dan nomor 1. itu yang membuat Naya bisa menaruh percaya dan harapan lebih kepada Rafael.
"you want to try it ?" tanya Rafael sambil menunjuk makanannya dengan sendok. Naya menoleh kemudian mengangguk , membuka mulutnya , berharap Rafael yang memasukan makanan itu kedalam mulutnya.
"suap sendiri"
"RAFAAEELL" Naya merengek kemudian menyembunyikan wajahnya dilengan Rafael , Rafael mengangkat dagu gadis itu kemudian menyuruhnya membuka mulut , dan memasukan makanan seperti yang Naya inginkan.
"Rafa , habis ini jangan langsung pulang ya ? aku mau jalan jalan sama kamu dulu , mau puas puaass sama kamu"
"kan besok kita jalan lagi Naya ? jadi habis ini kita langsung pulang , supaya kamu bias istirahat , besok pagi jam 9 aku jemput" Rafael menolak.
***
Naya sudah bersiap siap dari jam 07.30 tadi , kini ia tengah duduk di sofa ruang tamu sembari menunggu Rafael datang.
Anda :
Rafael jgn smpai lupa ya
ayangg :
ya.
ini djlan
tak lama , sosok yang ditunggu tunggu pun datang. Naya dengan cepat keluar kemudian memeluk Rafael. Rafael tersenyum tipis kemudian menghirup aroma vanilla dari rambut Naya. "keramas ?"
"yaiyalah. mau jalan sama kamu juga, ayo ah ayoooo" Naya menarik tangan Rafael menuju motornya. "udah izin ?"
"udah kok"
"oke. kita kemana ?"
"waterboom , aku udah bawa baju gantinya didalam tas , kamu juga kan ?"
Rafael hanya mengangguk.
***
pp hallo. pendek ya ? pendek ya ?
ya maap wkwk.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYA & RAFAEL (COMPLETE)
Teen Fiction"Kita putus, itu kan yang lo mau ?" - Rafael Pratama ------------- Ini tentang Anaya Alfauziah dan Rafael Pratama, dua remaja yang dipertemukan pada kelas 10, dan berlanjut hingga kelas 12 meskipun dengan penuh lika liku yang keduanya harus jalani. ...