YOU ARE MY MINE.... - 37

76 16 0
                                    

Aaron mendudukan dirinya di ranjang empuk itu , ia membuka link secretonya , dan menatap pesan secreto yang dikirimkan oleh Jonathan yang berlagak seperti Naya.

jujur , Aaron menginginkan gadis itu lah yang menyebutkan hal itu kepadanya secara langsung , tapi nyalinya langsung ciut setiap kali ditatap oleh Naya. seolah tidak ada kekuatan untuk memarahi , apalagi membentak Naya.

nyalinya juga kecil jika ia harus menyatakan apa yang akhir akhir ini Aaron rasakan. Aaron memang sudah tidak bias lagi mengelak , semudah itu ia moved on dari Zaza , dan langsung berpindah hati ke Naya.

Aaron mendengar ketukan pintu kamarnya berbunyi sebanyak tiga kali , membuat Aaron langsung menolehkan kepalanya. "masuk aja. ngga dikunci"

itu bundanya , Nira masuk kemudian merebahkan dirinya disebelah Aaron. Nira melihat wajah Aaron terlihat bersemangat , dan terlihat sedang banyak fikiran. "mikirin apa sih Bang ? rumus rumus kamu itu ?"

Aaron menggeleng , kemudian memeluk bundanya dan menenggelamkan wajahnya dipundak Nira. "kenapa Bang ? cerita sama bunda" ucap Nira sambil mengelus rambut tebal Aaron. "bunda., kayaknya Aaron sayang banget sama Naya.."

"iya.. kalian kan sahabatan , kamu sebagai sahabat cowok emang harus bersikap seperti itu sama dia yang cewek , kamu harus sayang sama dia , tapi kalo kamu rasa , rasa sayang kamu udah melebihi batas sahabat , kamu tau apa yang harus kamu lakukan , kan ?"

Aaron diam sambil memahami apa yang dikatakan bundanya , Aaron semakin erat memeluk bundanya. "Bundaaa" rengek Aaron. Nira yang mengerti akan perasaan Aaron sekarang , kembali berucap ,

"kamu kalo suka sama Naya , nyatain. jangan dipendem , memendam perasaan itu cewe , kalo kamu cowok yang gentle , kamu harus berani nyatain perasaan kamu. SIAPA tau juga , dengan adanya kamu disamping Naya dengan adanya kamu disetiap waktu buat dia , dia bias senyum terus tanpa harus nginget semua masalah nya lagi"

Aaron melepas pelukan itu kemudian menghirup napas dalam dalam. Rastra masuk , dan menatap istri dan anaknya itu dengan tatapan hangat. "kenapa nih Abang ?" tanya Rastra ikut duduk dipinggiran ranjang Aaron.

"lagi suka sama cewek dia" ucap Nira sedikit mengejek. "pa , papa dulu nembak Bunda gimana caranya ? Aaron gamau kalo cara nembaknya pasaran , harus agak beda" SIAPA sangka , pertanyaan Aaron tadi membuat kacang yang dimakan Rastra tersangkut di tenggorokan.

"Nak , ngapain kamu nanya itu ke Papa ?" tanya Rastra dengan wajah memerah karena tersedak.

"kasian papa mu Bang , dia nembak Bunda pas lagi kejebak di lumpur pas lagi perkemahan"

***

besoknya , Naya dan Aaron berangkat Bersama , itulah kebiasaan Aaron akhir akhir ini , semakin membuat Naya merasa nyaman dan aman.

Aaron menggenggam tangan Naya sampai didalam kelas , bahkan sampai cewek itu duduk dikursinya dengan benar. sedangkan dari sudut kanan paling belakang , Zaza menatap tidak suka kepada dua remaja yang tengah mengobrol dan belajar.

"heh , Za. santai aja kenapa sih makanya" ledek Beyya kemudian mentertawakan Zaza yang semakin membuat Zaza kepanasan. Zaza bangkit dari duduknya kemudian keluar kelas dengan wajah merah padam , ia emosi.

Anya yang tengah menuju kelas Naya itu tak sengaja berpapasan dengan Zaza. Zaza menatap Anya sekelas dengan tatapn penuhh arti , sedangkan Anya menatapnya santai. "dasar , musuh dibalik kata 'sahabat'" ucap Zaza kemudian langsung melenggang pergi dari sana.

***

bel istirahat ke dua berbunyi , Naya langsung menutup bukunya dan dengan cepat melompat ke kursi Aaron. "Aaron , yuk ke perpus" Aaron tersenyum hangat mendengar itu , fikirnya , ia sudah berhasil membuat Naya mulai menyukai belajar.

NAYA & RAFAEL  (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang