Aaron mendudukan dirinya di ranjang empuk itu , ia membuka link secretonya , dan menatap pesan secreto yang dikirimkan oleh Jonathan yang berlagak seperti Naya.
jujur , Aaron menginginkan gadis itu lah yang menyebutkan hal itu kepadanya secara langsung , tapi nyalinya langsung ciut setiap kali ditatap oleh Naya. seolah tidak ada kekuatan untuk memarahi , apalagi membentak Naya.
nyalinya juga kecil jika ia harus menyatakan apa yang akhir akhir ini Aaron rasakan. Aaron memang sudah tidak bias lagi mengelak , semudah itu ia moved on dari Zaza , dan langsung berpindah hati ke Naya.
Aaron mendengar ketukan pintu kamarnya berbunyi sebanyak tiga kali , membuat Aaron langsung menolehkan kepalanya. "masuk aja. ngga dikunci"
itu bundanya , Nira masuk kemudian merebahkan dirinya disebelah Aaron. Nira melihat wajah Aaron terlihat bersemangat , dan terlihat sedang banyak fikiran. "mikirin apa sih Bang ? rumus rumus kamu itu ?"
Aaron menggeleng , kemudian memeluk bundanya dan menenggelamkan wajahnya dipundak Nira. "kenapa Bang ? cerita sama bunda" ucap Nira sambil mengelus rambut tebal Aaron. "bunda., kayaknya Aaron sayang banget sama Naya.."
"iya.. kalian kan sahabatan , kamu sebagai sahabat cowok emang harus bersikap seperti itu sama dia yang cewek , kamu harus sayang sama dia , tapi kalo kamu rasa , rasa sayang kamu udah melebihi batas sahabat , kamu tau apa yang harus kamu lakukan , kan ?"
Aaron diam sambil memahami apa yang dikatakan bundanya , Aaron semakin erat memeluk bundanya. "Bundaaa" rengek Aaron. Nira yang mengerti akan perasaan Aaron sekarang , kembali berucap ,
"kamu kalo suka sama Naya , nyatain. jangan dipendem , memendam perasaan itu cewe , kalo kamu cowok yang gentle , kamu harus berani nyatain perasaan kamu. SIAPA tau juga , dengan adanya kamu disamping Naya dengan adanya kamu disetiap waktu buat dia , dia bias senyum terus tanpa harus nginget semua masalah nya lagi"
Aaron melepas pelukan itu kemudian menghirup napas dalam dalam. Rastra masuk , dan menatap istri dan anaknya itu dengan tatapan hangat. "kenapa nih Abang ?" tanya Rastra ikut duduk dipinggiran ranjang Aaron.
"lagi suka sama cewek dia" ucap Nira sedikit mengejek. "pa , papa dulu nembak Bunda gimana caranya ? Aaron gamau kalo cara nembaknya pasaran , harus agak beda" SIAPA sangka , pertanyaan Aaron tadi membuat kacang yang dimakan Rastra tersangkut di tenggorokan.
"Nak , ngapain kamu nanya itu ke Papa ?" tanya Rastra dengan wajah memerah karena tersedak.
"kasian papa mu Bang , dia nembak Bunda pas lagi kejebak di lumpur pas lagi perkemahan"
***
besoknya , Naya dan Aaron berangkat Bersama , itulah kebiasaan Aaron akhir akhir ini , semakin membuat Naya merasa nyaman dan aman.
Aaron menggenggam tangan Naya sampai didalam kelas , bahkan sampai cewek itu duduk dikursinya dengan benar. sedangkan dari sudut kanan paling belakang , Zaza menatap tidak suka kepada dua remaja yang tengah mengobrol dan belajar.
"heh , Za. santai aja kenapa sih makanya" ledek Beyya kemudian mentertawakan Zaza yang semakin membuat Zaza kepanasan. Zaza bangkit dari duduknya kemudian keluar kelas dengan wajah merah padam , ia emosi.
Anya yang tengah menuju kelas Naya itu tak sengaja berpapasan dengan Zaza. Zaza menatap Anya sekelas dengan tatapn penuhh arti , sedangkan Anya menatapnya santai. "dasar , musuh dibalik kata 'sahabat'" ucap Zaza kemudian langsung melenggang pergi dari sana.
***
bel istirahat ke dua berbunyi , Naya langsung menutup bukunya dan dengan cepat melompat ke kursi Aaron. "Aaron , yuk ke perpus" Aaron tersenyum hangat mendengar itu , fikirnya , ia sudah berhasil membuat Naya mulai menyukai belajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYA & RAFAEL (COMPLETE)
Teen Fiction"Kita putus, itu kan yang lo mau ?" - Rafael Pratama ------------- Ini tentang Anaya Alfauziah dan Rafael Pratama, dua remaja yang dipertemukan pada kelas 10, dan berlanjut hingga kelas 12 meskipun dengan penuh lika liku yang keduanya harus jalani. ...