udah part 29 aja. makasih buat yg uda vote n read !
want u to give me the vote ? thanks !
...
Naya masih berpelukan dengan gulingnya , ia sudah izin tidak masuk , karna ia merasa tidak enak badan. sekarang sudah jam 12 siang , Naya bangun kemudian membersihkan dirinya.
tok tok tok
"masuk" ucap Naya yang kini tengah mengeringkan rambutnya dengan handuk. itu Liana , Liana memasuki kamar anak gadisnya kemudian ikut duduk disebelah Naya. "ada yang dateng" ucap Liana. Rafael. Naya sangat berharap orang yang dimaksud Liana adalah Rafael.
"SIAPA ? ma ?" tanya Naya sedikit heboh. "katanya namanya Aaron , temen sekelas kamu , ya'?" Naya mengangguk pelan. "beneran temen kan ? bukan pacar ? mama gapernah ngizinin kamu pacaran , ngerti ?" Liana melangkah pergi keluar dari sana.
***
"ron , lo bolos ya ?" Aaron mengangguk. Naya menginjak kaki sahabatnya itu , kemudian mendengus kesal. "lo baru kelas 10 aja udah bolos bolosan ! gimana nanti !"
Aaron hanya diam menanggapi perkataan Naya. "ngapain sih lo kesini ?"
"lo udah tau belum ? Rafael ke bandung ?" Naya mengangguk sebagai jawaban. "elo oke kan ?"
Naya mengacungkan kedua jempolnya , "oke gue !", "terus KENAPA ga masuk ?"
"ini , diminum ya" Liana duduk bersebrangan dengan Naya dan Aaron , Aaron tersenyum ramah, "iya , Tan" Liana memperhatikan Aaron dari atas sampai bawah , memastikan Aaron anak baik yang dapat melindungi dan menjaga Naya dari berbagai hal buruk.
"lo.. tau dari mana rumah gue disini ?"tanya Naya yang merasa dirinya belum ada memberitahu Aaron alamat rumah ibunya. "Dewi. tadi gue kerumah tante lo , capek tau. mana harinya panas , ge-" Naya lagi dan lagi menendang kaki Aaron , membuat Liana tertawa kecil.
"gila lo ?! gue ga ada minta lo kesini juga !"
"gausah ngegas , kali. bercanda , ya nggak tan ?" Naya yang melihat tingkah Aaron yang sksd dengan mamanya menirukan orang yang hendak muntah. "sksdbanget lo Ron , gilaaaaa"
"gapapa kali , kali beneran bias Akrab , kan enak nanti"
***
"Rafael !" Rafael membalikan badannya , ia membelalakan matanya kala melihat Geva berlari dari belakang menuju dirinya "lo ngapain disini ?!"
"papa yang nyuruh , Raf" ucap Kalan. Rafael menghelah nafas sabar , "buat ?"
"buat temenin kamu selama di bandung lah. kamu juga bakaln sekolah di sekolah yang sama sama Geva , papa tinggal dulu ya ?" Rafael membiarkan keluarga kecil papa nya masuk ke dalam apartemen , tak lupa menyuruh Geisha membawakan semua barangnya.
"Raf , jalan bentar yuk ?" ajak Geva terlihat antusias. "nanti ya , Va. gue capek banget asli" Rafael hendak masuk ke dalam , namun Geva menahan tangannya. "keliling bandung aja , Raff. kota kelahiran gue ini" Rafael menaikan satu alisnya , ia memperhatikan mata Geva dalam.
Geva yang ditatap seperti itu menjadi salah tingkah , kemudian dengan cepat membuang wajahnya kesana kemari. "yaudah, ayo" Entah ada dorongan apa dan dari mana , Rafael menarik tangan Geva kemudian membawanya berkeliling Bandung dengan motor miliknya.
Geva berusaha menetralkan detak jantung nya tiap detik tiap menit semakin tidak beraturan. "Va , mau kemana ?" tanya Rafael sedikit berteriak. "keliling aja Raf".
"Va , lo suka gue ?" tanya Rafael tiba tiba sem bari terus memakan es campur dimangkok yang ada dihadapannya sekarang , mereka singgah terlebih dahulu sebelum pulang sore ini. Geva menegang , kemudian menatap Rafael. Rafael berdecak pelan , kala gadis itu tidak menjawab pertanyaannya. "jawab , gue tau lo punya mulut"
"iya.." jawab Geva pelan. "oh" sahut Rafael singkat kemudian matanya terfokus pada benda berukiran sedang yang ada digenggamannya. Geva menghentakan kakinya kesal , bias bisanya ia kena php seperti ini ?
"knpa lo tanya gitu Raf ?" Rafael menggeleng. "ga"
***
"Geva bener bener minta diganggu ! tau Naya sama Rafael putus aja langsung nyelengos pergi Gaada kabar !" teriak Jonathan frustasi. "digghosting ya , Jo" ucap Zaza kemudian dengan santainya memakan makanan yang bukan miliknya."ini semua juga karna lo , pe'a" Nathan bersuara.
"kok lo nyalahin gue terus sih , Nat ? padahal kan lo putus sama Naya juga bukan karna gue. tapi gegara si Chintia Chintia itu tuh"Zaza mengulum senyumnya , ia mengetahui SIAPA orang dibalik semua itu. "kita dibohongin sama Geva , dia fokusnya sama plan dia sendiri" timpal Jonathan.
"ayang , bikin ribut sama Aaron dong , biar aku bias putus sama dia" pinta Zaza. "ya itu urusan kamu lah , kamu kok yang pacarana sama dia. lagian kalo kamu emang ga saying sama dia KENAPA kamu ga mutusin dia aja ? knpa emangnya harus dia yang mutusin kamu ? iya ?"
"yaelah. Panjang banget kamu ngomongnya ? aku tuh takut papah marah sama aku Jo ! kan papahyang mau aku pacaran sama dia"
"kayaknya tuh , papah kamu yang suka sama Aaron , KENAPA ga dia aja yang jadian sama Aaron ?" Nathan melempar kaos kaki sekolahnya , kemudiah mengeluarkan segala kalimat yang pantas untuk manusia seperti Jonathan Bartias. "gila lo. gue walaupun nakal gini tetep punya adab. lah elo ? bener aja sih kata bokap Zaza , lo be-ran-da-lan" ucapnya menekan diakhir kalimat.
"lo !" ucap Jonathan tertahan , kemudian melempar semua benda yang ada disekitarnya kearah Nathan. "YANG SADAR ! AKU JUGA KENA !" Zaza meneriaki Jonathan kala sampah plastik yang berisikan air Kotor itu mengenai rambutnya yang masih basah usai ia keramas tadi.
"eh..." Jonathan berfikir , kemudian memasuki kamar Nathan dan langsung menguncinya. "woi , kamar gue eek !" Nathan menahan Jonathan sebelum cowok itu benar benar menguncinya , namun saying Jonathan memang sedang bertenaga sekarang.
"ga aku putusin Aaron , ya !"
***
Rafael memandangi akun Naya yang menggunakan foto profil dirinya sedang berpose dicermin , Rafael memblokir nomor Naya. ia harus biasa tanpa kehadiran Naya , itu harus menurutnya. karna Naya sudah mempermainkan kepercayaannya.
Rafael membuka Instagram , kemudian melihat story Naya sedang befoto dengan seseorang , namun ia tidak mengenali siapa lelaki itu. Rafael tersenyum kecut , ia membuka blokir Naya kemudian mengiriminya pesan.
***
Naya sudah Lelah berkeliling taman komplek , ia duduk di kursi taman seorang diri , berusaha menjernihkan kembali fikirannya. "hai , permisi ?" ucap seseorang dibelakang Naya. Naya menoleh , dan seolah sudah mengenali SIAPA pemilik wajah itu.
Naya berdiri , "iya ?" jawab Naya pelan. ia terus menatapi setiap inci wajah cowok itu , ia yakin SIAPA orang yang ada dihadapnnya sekarang. "mau nyari alamat rumah Kak. rumah nomor 14 , pagar hitam gold dimana ya ?"
"itu rumah gue ! bentar , lo SIAPA sih , kok kayak kenal ?!" cowok itu terkekeh pelan. "Eja mu" Eja tertawa pelan kemudian duduk dikursi yang tadinya Naya duduki. "KAK EJAA ??! GILAA KAK KANGEN BANGET , KEMANA AJA SIH ??" tanya Naya heboh kemudian ikut duduk disebelah Eja , orang yang berpura pura mencari alamat rumahnya.
Ejazra Fautanzi. teman sd nya yang terpisah dengan Naya saat Eja lulus dan menaiki bangku SMP. namun Naya tidak mendapat kabar lagi dari cowok itu.
"pindah , Naya"
"pindah kemana mang nya Kak ?" Tanya Naya penasaran. "nanti aja ya gue ceritanya ? kita kerumah lo deh , gue kangen Tante Liana" Naya mengangguk. "foto dulu kak , ayo !"
***
hadeh sp lg sh ejaa
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYA & RAFAEL (COMPLETE)
Teen Fiction"Kita putus, itu kan yang lo mau ?" - Rafael Pratama ------------- Ini tentang Anaya Alfauziah dan Rafael Pratama, dua remaja yang dipertemukan pada kelas 10, dan berlanjut hingga kelas 12 meskipun dengan penuh lika liku yang keduanya harus jalani. ...