Naya dan Aaron sama sama berada di kelas 12 semester satu , hubungan keduanya masih bertahan , meskipun sempat banyak masalah menghampiri hubungan mereka , mereka berdua berusaha menyelesaikan dengan kepala dingin.
sekarang Naya berubah menjadi Lbih rajin karena bantuan dan semangat Aaron tentunya. namun Naya memang tidak bisa menyangkal , kalau samar samar masih ada 'sosok' Rafael yang sewaku waktu menghinggapi fikirannya.
hubungan Naya dan Topan tak kunjung membaik , tapi syukurnya hubungan antara ia dan ibu kandungnya sudah mulai mencair. Naya tengah Membaca buku di perpustakaan , Aaron tidak masuk hari ini , karena cowok itu demam cukup tinggi.
sepulang sekolah nanti , Naya berniat menjenguk pacarnya. jangan lupa soal Eja , cowok itu juga banyak membantu Naya menjadi pribadi yang LEBIH baik. jika Aaron menjadikan Naya jauh LEBIH rajin dari sebelumnya , maka Eja lah yang menasihati Naya jika ia sedang dalam masalah.
bel masuk berbunyi , ini pelajaran terakhir. Naya menutup bukunya dan melepaskan earphonenya , ia kembali ke kelas ditemani oleh Anya yang kebetulan juga belajar di perpustakaan. "Nay , gue ikut lo jenguk Aaron boleh ?"
"ya jelas boleh lah , masa ngga , sih ?"
***
sangat disayangkan , Anya tak dapat menjenguk Aaron karena ia harus keluar kota mengikuti perintah ayahnya. Naya duduk dihalte , menunggu ojek online nya datang
Naya membuka tasnya , kemudian tangannya tak sengaja memegang sesuatu. ada kalung rantai berwarna hitam yang sangat jelas Naya ingat , itu adalah pemberian Rafael.
memory itu kembali berputar , kepalanya sakit , telinganya mendengung.
"aku pakein , ya"
"Cantik"
"jangan dilepas , kecuali kita berdua udah ga satu lagi"
"aku juga ada nih , kalung Rantai yang sama kayak kamu"
"pergi" gumam Naya pelan sambal memejamkan matanya.
hujan yang tadinya hanya gerimis , sekarang berubah menjadi deras , banyak orang berteduh di halte itu. sampai pada akhirnya , Naya samar samar melihat seseorang yang ia harap tidak pernah muncul lagi dihadapannya.
Naya tidak yakin , tidak yakin dengan apa yang ia lihat. orang itu duduk tepat disebelahnya , cowok yang sedikit Naya kenali itu mengenakan hoodie hitam bermotif yang topinya ia ke ataskan , masker hitam , serta celana Panjang warna hitam.
Naya melempar kalung rantai itu kejalanan , sampai akhirnya kalung itu mendarat di aspal yang terguyur hujan serta dilindas beberapa kendaraan. cowok disamping Naya mengerutkan keningnya , kemudian menoleh sedikit ke arah Naya.
"kenapa di buang ?"
sial ! Naya mengenali suara itu. ia terus bergumam , "semoga bukan Rafa.."
ia masih tidak sanggup jika harus kembali menatap mata indah Rafael , ia sudah memiliki Aaron sekarang. cowok tadi tersenyum sedikit dibalik maskernya. "udah ga suka lagi ya , sama kalungnya ?"
"padahal , kalung itu masih gue pake"
Naya refleks menatap cowok yang juga menatapnya sekarang. sialan ! halte dan hujan mempertemukan Naya kembali dengan orang ini !.
bodohnya Naya tidak dapat melakukan apapun , matanya terkunci menatap manik Rafael. "mau gue ambilin kalungnya ?"
"Raf"
"pergi"
Naya mengalihkan pandangannya setelah mengucapkan dua kata itu , ia berusaha tenang. ya , ia harus tetap tenang. "masih hujan , lo mau gue sakit gegara hujan hujanan ?" apa apaan Rafael ? Rafael bersikap seolah tidak ada terjadi apa apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYA & RAFAEL (COMPLETE)
Teen Fiction"Kita putus, itu kan yang lo mau ?" - Rafael Pratama ------------- Ini tentang Anaya Alfauziah dan Rafael Pratama, dua remaja yang dipertemukan pada kelas 10, dan berlanjut hingga kelas 12 meskipun dengan penuh lika liku yang keduanya harus jalani. ...