HALOOO UP LAGI NIH PART 27 , UDAH BISA KETEBAK DARI JUDUL YAA ISI PART KALI INI APA , WKWKK.
HAPPY READINGGGG.
***
Nathan menarik tangan mungil Naya dari kantin kemudian menariknya kehalaman belakang. Naya ikut ikut saja , karna ia masih bingung apa yang terjadi dengan Nathan sekarng. "a ? aa ke-"
"DIEM LO !" sentak Nathan membuat Naya lagngsung diam , Naya menatap Nathan dengan tatapan penuh tanda tanya. "aa ?"
"KENAPA lo pacaran sama Rafael ? KENAPA ANJING ?!" bentak Nathan kemudian mencengkram kedua bahu Naya. Naya membeku ditempat , abis gue hari ini. "a , dengerin aku"
"APA YANG MAU LO JELASIN ? LO MAU JELASIN KALO LO LEBIH BAHAGIA SAMA SIBANGSAT ITU DIBANDING SAMA GUE , IYA ?!"
Naya menggeleng , kemudian menunduk. "lo gaakan lepas dari gue. lo inget itu" Nathan hendak pergi dari situ , namun langkah kakinya terhenti saat Naya mengucapkan kalimat yang juga membuat dirinya membeku. "aa fikir adek gatau ? soal aa yang cumin ngejadiin aku bahan dare ?" Naya kini mulai meneteskan air matanya.
Nathan berbalik , "tau dari mana lo ?"
"Ryan cerita ke aku. tapi , aa jangan marahin Ryan , ya. karna aku sendiri yang desak kak Ryan buat kasih tau. karna dari awal pacaran , aku ngerasa aa aneh banget. aku fikir , mana mungkin ? kamu mau jadi pacar aku , sedangkan kita ga pernah deket"
"dan kenapa hp aku bisa di aa sehari setelah aku diculik ? apa aa juga salah satu dalang nya ? iy-"
Nathan mencengkram dagu Naya , membuat gadis itu tidak dapat melanjutkan ucapannya. "tutup mulut lo , mulai sekarang , kita udahan"
***
Naya duduk disebelah Aaron sekarang , mereka berdua tengah berada di kursi pinggir taman air mancur. Naya meluapkan tangisnya di bahu Aaron , cowok itu mengusap pelan bahu gadis itu. "u see ? ini semua karna kecerobohan hati lo itu , Naya"
"tapi gue gatau akhirnya bakalan gini.. Rafael gamasuk.. gue takut dia tau semuanya dan marah sama gue.."
"denger gue , gue kalo jadi Nathan juga pasti ngelakuin itu , tapi bedanya gue gamungkin kasar sama cewek" Naya mendongak untuk menatap Aaron , cowok itu tersenyum kecil kala Naya menatapnya dengan mata serta wajah yang memerah. "gue yang salah , ya Aaronjing ?"
"gak. ga sepenuhnya salah lo" Aaron berusaha menenangkan. merasa yang sedari tadi menangis , kini sudah mulai tenang. membuat Aaron sedikit lega. "Aaron , anterin gue ke tongkrongannya Rafael , ya ?"
"lo emang yakin dia Disana ?" Naya menggeleng. "gak. tapi , kali aja ada temen Rafael Disana , dan gue bias nanyain dimana Rafael sekarang." Aaron mengangguk.
***
Naya menyuruh Aaron pulang , disbanding harus menunggunya lagi. Naya masuk kedalam café , tepatnya di rooftop. benar saja , Disana ada Angga , Dirga , Bryan , Regan , dan Aska Disana.
"Naya , sini" Angga menyambut Naya dengan senyuman tipis , kemudian menyuruh Naya duduk diantara mereka. "puas lo ?" Naya menyerngit ketika Dirga mengucapkan kalimat itu , sedangkan Regan menghembuskan nafas pelan.
"puas lo bikin Rafael kacau ?"
"Dir" panggil Aska. namun panggilan itu sama sekali tidak digubris oleh Dirga. "Dir , maksud lo apa ?"
"kita udah tau semuanya kok , Nay" itu suara milik Angga. Naya menunduk dalam , segerombolan anak berbaju seragam putih hijau itu kini menguasai rooftop , tidak ada orang lain selain mereka.
"maafin gue.."
"lo egois Nay. lo tau ? gegara keegoisan lo Rafael jadi korban , bangsat !" Dirga berdiri dengan wajah penuh emosi , hal itu membuat Aska dan dan yang lain ikut berdiri. "Dir-"
"LO DIEM , ANGGA" bentak Dirga tidak suka.
"lo kalo bakalan nyakitin Rafael gini ujung ujungnya mending gausah Nay , gausah sok manis lo"
"IYA ! GUE YANG SALAH DISINI , GUE , GUE , GUE YANG SALAH. GUE YANG BIKIN RAFAEL KACAU. GUE YANG BIKIN SEMUANYA KACAU. SEMUANYA SALAH GUE !" Naya berdiri menatap satu persatu lelaki dihadapannya ini , matanya sudah dibanjiri airmata sejak tadi.
"iya , lo salah" Dirga kembali duduk.
Aska sudah menahan emosi sejak tadi , sekarang emosinya sudah meluap. Aska menarik kerah baju seragam Dirga , kemudian menatapnya tajam. "GOBLOK , DIR ! LO GOBLOK ! JANGAN NYUDUTIN NAYA TERUS ! TAU KOK RAFAEL JADI KORBAN , TAPI BISA GAUSAH NYALAHIN NAYA TERUS , HAH ? BISA LO KONTROL SEDIKIT EMOSI LO ?!"
"BELA TERUS , BELA ! SAHABAT LO LAGI GAADA KABAR GINI SEMPET SEMPETNYA LO BELAIN TU CEWEK , LO APA GUE YANG GOBLOK DISINI , KA ?!" balas Dirga tak kalah nyaring.
"GAADA YANG BELA NAYA ! DIA CEWEK , DIA LEMAH. SEDANGKAN KITA KITA DISINI COWOK. GUE CUMAN GASUKA LIAT CEWEK NANGIS , ITU AJA. BUKAN RAFAEL DOANG YANG KACAU , NAYA JUGA. NEGRTIIN PERASAAN NAYA , DIA JUGA JADI KORBAN KEEGOISAN DIA SENDIRI"
Naya kembali duduk , kakinya lemas mendengar Rafael tak ada kabar , "woi , ayolah. jangan ribut" ucap Bryan dan Regan berusaha mencairkan suasana. "gabisa gue diemin yang begini , Gan"
Dirga menyambar kunci motor dan tasnya , kemudian turun meninggalkan café itu. "Rafael dimana ?" suara lirih Naya bertanya. "Rafael hilang setelah malam tadi berantem sama Nathan dijalan. dia Gaada kabar , pagi tadi pas gue cek ke apart nya Gaada , kerumahnya juga Gaada" sahut Angga.
"udah cek ke apart dia yang satu nya ?"
"yang mana ? Rafael punya berapa apart ?"
"ada satu lagi di deket alfa bundaran. tapi apartnya ga segede yang pertama , kita kesana , ya ? gue takut Rafa KENAPA KENAPA"
"gue anterin lo" ucap Aska.
***
Naya mengetuk pintu apartemen Rafael , namun ketika dia membuka pintu itu , tidak terkunci. "Aska , lo balik aja."
"seriusan ?" Aska bertanya ragu. "iya , Aska. pergi aja."
"ngapain lo kesini tanpa izin ?" suara Rafael terdengar sangat dingin , "R-Rafael ? kamu marah ?"
Naya berdiri dihadapan Rafael sekarang , cowok itu menatap Naya dingin. rambut Rafael berantakan , kaos putih cowok itu terlihat kusut , wajahnya Lebam Lebam.
Rafael menatap gadis dihadapannya ini dengan tatapn campur aduk , sedangkan Naya , ia tidak berani menatap mata Rafael. "murah banget lo , Nay ?" Naya mendongak kala Rafael mengucapkan kalimat menyakitkan itu.
"Raf ? dengerin aku ngejelasin semuanya dulu , ya ?" Naya menatap Rafael dalam. Rafael mensejajarkan dan mendekatkan wajahnya untuk menatap tajam Naya. "gue bener bener kecewa sama lo. lo egois Nay , egois banget"
"lo duain gue. seumur hidup gue , Nay , gapernah tuh gue suka sama dua cewek. gapernah sama sekali. Rafael mengangkat dagu Naya , Disana ia melihat Naya sudah menangis , Rafael benar benar muak melihat wajah Naya sekarang.
menurutnya , Naya benar benar merusak kepercayaannya. dan dia membenci hal itu. "Raf" lirih gadis itu. "lo inget ucapan gue , besok , lo gaakan liat gue lagi. gue akan hilang dari hadapan lo. karna lo udah dapetin bahagia lo sama Nathan , kan ?"
Naya menggeleng kuat , ia memeluk Rafael erat sembari terus menggeleng dan menangis. "Raf.. maafin aku.. aku bener bener ga bisa tanpa kamu , Rafa.."
Rafael melepas pelukan Naya , kemudian menatap Naya dengan tatapan heran. "Naya ! lo gabisa tanpa gue sedangkan lo pacaran sama orang yang gue benci ! lo mau tau rasanya sakit Nay ? lo mau tau rasanya lo pacaran sama gue , dan gue pacaran sama cewek lain. mau hah ? mau ?!"
"lo bikin gue gila ! Naya lo bener bener bikin gue gila !" Rafael menjambak rambutnya frustasi. "kita putus. itu kan lo maunya ?"
***
YAHHH , UDAHAN NIH ? TENANG AJA , BAKALAN ADA SURPRISEE WKWKWKKK.
1264 WORD'S!
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYA & RAFAEL (COMPLETE)
Fiksi Remaja"Kita putus, itu kan yang lo mau ?" - Rafael Pratama ------------- Ini tentang Anaya Alfauziah dan Rafael Pratama, dua remaja yang dipertemukan pada kelas 10, dan berlanjut hingga kelas 12 meskipun dengan penuh lika liku yang keduanya harus jalani. ...