0003

1.1K 147 18
                                    

" Adek yakin mau masuk sekolah hari ini? " Itu Sam ia sekarang berada di kamar lixie, menunggu nya yang sedang mengikat tali sepatu.

" Kalau adek masih gak enak badan gapapa ijin dulu dek " Sam jongkok ngebantu Ngiketin tali sepatu sebelahnya.

"Nanti lixie ketinggalan banyak pelajaran abang"

" Gapapa nanti bisa nyontek punya abang "

" Tak "

" Auch.. Kok abang di geplak sih dek? "Sam mengerucut kan bibir tebalnya dengan jemari yang mengusuk kepalanya.

" Ya abis abang ngaco ngomong nya, kita kan beda jurusan"Sam merasa konyol dia lupa kalau adek nya jurusan IPA sedangkan dirinya dan rheino jurusan IPS.

Sebagai siswa tingkat akhir tentu mereka bertiga ini lagi sibuk-sibuknya, makanya rheino sama samie kemarin pulangnya sudah hampir malam, karena banyak pelajaran tambahan.

÷

÷

Rheino sudah duduk di dalam mobil sejak tadi, dengan earphone yang bertengger di kedua sisi telinga nya.

" Hari ini daddy yang nganter kan? "Itu lixie ia memastikan ucapan ayahnya kemarin.

" Iya sayang " Chris mengacak puncak kepala putra bungsu nya, samie sudah berjalan duluan menuju mobil.

Ini masih cukup pagi, rencananya mereka akan mampir ke cafe untuk sarapan terlebih dahulu.

Dirumah Chris tidak ada maid ?

Tidak ada, biasanya Chris akan menghubungi bursa penyalur pekerja untuk membersihkan rumah nya.

Dulu, dia memiliki satu maid dan 3 babysitter untuk membantu dirinya merawat ketiga putranya, tentu karena pada saat anak-anak masih bayi, Chris tinggal bersama kedua orang tuanya dan dua saudaranya di Aussie.

Setelah anak-anak berumur 7 tahun Chris memutuskan untuk pergi ke negri gingseng ini, karena sebenarnya dia juga berasal dari negeri gingseng ini, tetapi terjadinya sesuatu membuat kedua orang tua Chris memutuskan untuk pindah ke Aussie.

" Nanti daddy jemput jam berapa? "

" Enggak usah " Itu rheino yang berujar dengan ketusnya.

Samie sama lixie sampai terheran ada apa dengan kakak sulungnya ini??

" Kak ino " Samie mengejar kakaknya yang sudah berlalu begitu saja.

Sedangkan lixie masih tertinggal menunggu mobil ayahnya pergi.

" Lo kenapa sih kak, sikap lo aneh banget dari semalem " Ujar samie yang kali ini mereka berdua sudah berada di Koridor deket toilet, rheino yang narik lengan samie sampai kesini.

Meskipun kedua bocah ini tidak pernah akur, tetapi sebenarnya mereka juga cukup dekat.

Rheino langsung ngeluarin foto yang semalam ia temuin di meja kerja ayahnya.

Ya jelas samie memasang wajah julid andalannya.

" Lo gak sakit kan kak? Mending lo ijin deh " Ujar samie setelah mendengar penuturan kakaknya yang tidak masuk akal baginya.

Rheino berdecak lalu meninggalkan adeknya begitu saja. Sedangkan samie mengendikkan bahunya.

Meskipun ia terlihat tidak percaya, tetapi sebenarnya samie cukup percaya mengingat kakaknya itu tidak akan mengatakan sesuatu tanpa sebab.

÷

÷

" Lo yakin mo ngomongin ini sama daddy?" Itu samie, kedua bocah ini sudah berada di rumah, hari ini tidak ada pelajaran tambahan.

Jadi Jam 1 siang ini mereka sudah berada dirumah, berbeda dengan lixie yang masih belum pulang.

Dan seperti yang Chris janjikan kepada putra bungsu nya, Chris siang ini juga sudah berada dirumah, dan seperti biasa dia duduk di singgah sananya dengan laptop di depannya.

" Klek "

Chris sama sekali tidak terkejut dengan kehadiran kedua putranya,matanya masih tetap fokus memandang layar yang menyala di depannya.

" Daddy.. Kakak sama abang mau ngomong"itu rheino, dia bersama sam masih berada di ambang pintu.

" Ngomong aja kak " Rheino menelan salivanya dengan berat, sebelum mengatakan sesuatu kedua anak ini saling menatap.

" Lagian kalau enggak sekarang kapan lagi " Rheino membatin, dan sepertinya ikatan mereka berdua cukup kuat, Sam seolah mendengar batin kakaknya, ia mengangguk kecil.

" Kakak sama abang punya pacar dad " Chris masih menatap layar laptop nya dengan senyuman yang mengulum di wajahnya.

" Ternyata kedua putra daddy sudah besar " Sesimpel itu chris menanggapi pengakuan kedua putranya.

" But... We have a boyfriend "

" DEG! "

Sorot mata chris berubah,suasana ruangan yang sebelumnya memang sudah terasa tegang menjadi begitu tegang.

chris yang sejak tadi fokus pada laptopnya, kali ini pandangannya tertuju kepada kedua putranya yang masih berdiri di ambang pintu.

Samie mulai meringkus menyembunyikan tubuh jangkung nya di balik tubuh sang kakak yang notabennya lebih pendek darinya.

Ayahnya ini sangat sabar tetapi kalau sudah marah ya sangat menakutkan.

Tetapi rheino tidak getar sama sekali, jemarinya meremat jemari adiknya yang bergetar, ia menguatkan adeknya untuk tidak takut.

" Tak! " chris menutup laptopnya dengan kasar, tindakan itu cukup menguras pikiran kedua bocah ini.

" Kak ino " Ini samie, dengan nada suara yang bergetar.

Chris berjalan mendekat ke arah putranya, dengan sorot matanya yang tidak dapat di tebak, rheino sudah mengambil ancang-ancang, langsung saja rheino mengangkat lengannya ke udara.

Menampilkan sebuah foto yang hampir tidak berbentuk itu.

Chance [ Chanlix ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang