0013

746 110 18
                                    

" BRAKK.. BRAKK.. BRAKK!! "


" Lee heechul !!! "


" BRAK.. BRAK.. BRAK!! "


" Gaesaekkia nawa!!! "


" Kreeeeeeeuuukkk " Perlahan pintu kayu itu terbuka.



Felix...



Anak itu nampak dari balik pintu tersebut.

Empat lelaki tampak seperti preman dan satu pria lain tampak lebih bersih.

" Appa sedang tidak ada dirumah " Ujar Felix dengan lirih.

" Appa?? " Empat orang yang bergaya preman itu tampak terkejut.

" Heuh!! Ternyata bajingan itu memiliki anak " Degus satu pria lain yang tampak lebih bersih.

" Yak!! Katakan pada ayah sialanmu itu untuk segera membayar hutangnya " Pria itu berucap dengan mencengkram rahang felix.

Anak ini hanya mampu mengangguk, tenggorokannya terasa tercekat.

" Hea!! Brengsek !! "

" Ughuk... Ughuk... " Felix berdahak ketika cengkraman itu berhasil terlepas dari rahang kecilnya.

Ya..

Ayahnya yang bernama lee heechul itu datang dan menghempaskan jemari kekar yang mencengkram rahang putranya.

" Masuk kau!! " Titahnya , dan anak itu segera masuk dengan masih mengatur pernafasanya.

Felix kembali kedalam gudang, maksudku kamar..

Oh god pleas, ini sama sekali tak pantas di sebut kamar, anak ini benar-benar tidur beralaskan kardus setipis ini???

Anak itu meringkuk, sebentar lagi ayahnya pasti akan memarihinya kembali.



" BRAAAAKKK "


benar!!


aura kemarahan terlihat begitu jelas di wajah heechul dengan otot-otot wajahnya yang menyembul.

" Sudah ku peringatkan jangan pernah membuka pintu untuk siapapun!!! "

" Maaf appa " Suaranya begitu bergetar.

" Kau ini memang bodoh dan tuli "

" Appa ~~ " Felix memeluk kaki ayahnya, kepalanya mendonggak menatap manik sang ayah begitu sendu.

" Kau sudah berani!! " Anak ini kembali memejamkan matanya,tangan heechul sudah mengepal di udara.

" Brughk " Tubuh kecil itu terpental, heechul menendang putranya yang memeluk kakinya, kemudian ia pergi.

Felix menghela nafasnya, membenarkan posisinya, beruntung ayahnya tidak memukulnnya.

Tetapi sepertinya sesuatu telah terjadi, firasat Felix sangat buruk sekarang.

" Hai manis " Felix menelan salivanya dengan berat.

Ini pertama kalinya seseorang masuk dan datang kedalam kamar gudangnya ini, Felix hanya memandang pria yang sedikit rapi yang ia temui di depan tadi.


" Appa!!! "


" Appa tolong Felix!! "


" Appa!! Appa Felix mohon!! "


" Appa!!! Felix janji tidak akan membuka pintu untuk siapapun appa!!! "


" Appa!!! "


Chance [ Chanlix ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang