"Jika hubungan ini berdosa.. Lixie tidak keberatan hidup di dalam dosa ini daddy"
Cerita ini Mengandung
> BxB
> Bi
> BL
> Bromance
> verbal violence
> NC 🔞
•
Happy Reading 💕
Start 02/22/2022w
End www/15/2022
Anak ini begitu trauma setiap kali mendengar ketukan pintu ia meringkuk menyembunyikan dirinya.
" Felix! "
" DEG! "
mata anak ini membulat, itu suara ayahnya, haruskah ia membuka pintu atau sebaiknya tidak.
" Tidak! Aku tidak mau membukanya " Lirih anak ini bermonolog.
" Feliiiix "
Tidak ada pilihan ia harus membuka pintunya.
• ÷ •
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Appa?! " Mata felix membulat sempurna mendapati kondisi ayahnya yang begitu lusuh penuh lebam.
" Apa yang terjadi dengan appa? " Tanya nya begitu sangat mengkhawatirkan ayahnya.
Meskipun sudah disiksa sedemikian rupa anak ini masih saja mengkhawatirkan ayahnya yang notabene nya orang inilah yang menyiksanya.
" Bukan urusanmu!! " Sarkas sang ayah mendorong tubuh mungil putranya hingga terbentur tembok.
Felix segera menutup pintunya, ia menuju dapur mengambil baskom dan mengisinya dengan air.
Ia berniat membersihkan darah yang menyelimuti ayahnya.
Tetapi sayangnya saat anak ini sampai di hadapan ayahnya, heechul dengan kasar menghempaskan baskom tersebut hingga air yang berada di dalam baskom itu membasahi sofa tempatnya beristirahat.
" Aaaissssshhhhip..pal " Begitu mendesis heechul mengumpati putranya.
" Ma__ "
" BRUUUAAAK " sebelum anak itu menyelesaikan katanya, heechul membuatnya tersentak ketakutan.
" Aku sudah sangat muak dengan mu!! "
" Appa "
" Appa felix mohon maafkan felix appa" Anak ini memohon seolah mengerti apa yang akan ayahnya lakukan.
Heechul telah merogoh sakunya mengeluarkan ponsel menghubungi seseorang.
" Agk!! " Anak ini merintih.
"Felix mohon appa jangan lakukan ini lagi"
"pukul saja Felix,tapi jangan lakukan ini lagi appa ,, ini sangat menyakitkan appa Felix mohon " Lelehan bening mulai terlihat, jika sebelumnya anak ini tidak menangis, kali ini ia benar-benar menangis.
" Felix mohon appa " Lengannya telah diikat oleh sang ayah.
Entah kesalahan apa yang anak ini lakukan sehingga ayahnya sebegitu membencinya.