0006

1K 145 31
                                        





" PRAANG! "



Netra Samie mendapati siluet seseorang dibawah sana, dan benar saja kedua maniknya menangkap adek bungsunya melewati pintu utama.

Samie segera berlari mengikuti kemana adeknya itu akan pergi.

jika netranya bekerja dengan baik, ia tidak akan salah bahwa dirinya melihat adeknya itu sedang menangis.

Meskipun dia tidak mengetahui apa sebabnya, tetapi samie cukup khawatir jika adeknya itu mendengar semua pembicaraan mereka bertiga.

Tetapi rasanya tidak mungkin, mengingat ruangan itu kedap suara, jadi samie yakin kalau adek nya itu tidak akan mendengar suara mereka.

Apalagi samie yakin adeknya itu berada di lantai 2 " Tetapi bagaimana kalau lixie dari lantai 3 " Monolog samtopher bang.

÷

÷

Lixie baru saja sampai dirumah, les tambahan nya di batalkan karena sang guru ada kepentingan pribadi.

Tadinya lixie berencana menghubungi ayahnya untuk meminta di jemput, tetapi batrai ponselnya habis, jadilah ia naik taxi.

Pada saat anak ini sampai dirumah, dari bawah ia dapat melihat dengan jelas tubuh kedua saudaranya yang berada di ambang pintu ruang kerja ayahnya.

Pikiran jailnya muncul untuk mengejutkan mereka,jadilah ia berjalan mengendap-endap,tetapi nyatanya justru dirinyalah yang menjadi terkejut dengan ucapan kakak sulungnya.

" Jangan kira rheino enggak tau apa yang daddy lakuin semalam "rheino berkata dengan tegas seolah tidak merasakan takut sama sekali terhadap ayahnya.

Berbeda dengan samie " Kak ino, mungkin gak sih kak ino cuma salah mengenali aroma itu "

" Enggak Sam, kakak yakin! " Sarkas rheino ngebentak adek nya.

sejak di sekolah tadi samie bener-bener enggak percaya sama ucapan saudara kembarnya ini.

Sebenarnya sangat masuk akal sekali, Sebagai seorang ayah,apa salahnya memiliki foto anaknya sendiri.

" Rheino tau wajah adek memang enggak seperti manusia pada umumnya, bahkan rheino sama samie juga punya hasrat kepada lixie "

" Rheino! " Kali ini suara ayahnya yang meninggi.

Samie yang sedari tadi berpegangan tangan sama rheino layaknya mau nyebrang jalan , dia remes itu jemari kakaknya karena kalimat nya terbilang cukup frontal.

Siapasih yang gak bakal tertarik sama manusia kelewat malaikat seperti Lixtopher bang.

Tidak hanya wajahnya,hatinya pun begitu lembut, sangat meneduhkan nan menentramkan jiwa.

Sebenernya mereka bertiga ini cukup terkenal, tetapi kedua saudara nya ini cukup posesif kepada si bungsu.

Bukan rahasia umum lagi ,cara ngetreat mereka berdua ini ke si bungsu lebih dari sekedar sibling.

Dan hubungan mereka bertiga ini cukup terkenal di kalangan teman-teman sekolah mereka.

Bahkan sampe masuk lambe turah -_-

si bungsu nya ini sampe enggak punya pacar gara-gara kelakuan dua saudara kembarnya ini.

Yagimana mau punya pacar, kali ada cewek atau bahkan cowok yang nyoba deketin adeknya, tuh jempol kedua saudara nya langsung membelah leher.

Mana sempet pedekate , yang ada mereka ketar-ketir duluan, ketiganya ini jago taekwondo sama-sama megang sabuk hitam.

Tetapi gosip mereka bertiga ini simpang siur, ya karena kedua saudara lixie ini punya pacar dan lixie tau orientasi mereka berbeda.

Selama satu tahun terakhir ini rheino sama samie sembunyi-sembunyi bersikap seolah tidak memiliki hubungan.

Karena apa??

Karena takut kalau ayahnya tidak dapat menerima keadaan mereka yang seperti ini.dan rheino pikir hari ini adalah hari yang tepat untuk mengakui itu semua.

Kenapa??

Karena dia pikir perbuatan ayahnya jauh lebih menjijikkan daripada dirinya.

" Tapi kita cukup waras enggak menjadikan lixie sebagai objek seperti yang daddy lakuin semalam itu sangat menjijikkan " Rheino sama sekali tidak getar meskipun suara ayahnya meninggi.

" Sadar! Dia putramu Christopher!! " Rheino semakin berani.

Chris menghela nafas panjang " Itu bukan foto adekmu "

" Dad ?? " Kali ini samie menampakkan tubuhnya berdiri di samping kakaknya.

" Abang memang tidak tahu yang kak ino katakan itu benar atau tidak, tetapi cara daddy mengelak seperti ini abang menjadi sangsi... Itu jelas-jelas foto lixie.. Mata kita cukup baik bahkan kita tidak memiliki minus daddy " Samie menekankan kata demi kata yang keluar dari mulut nya.

" Kenapa kau menggunakan foto anakmu... Kenapa kau tidak menggunakan foto istrimu!... Kenapa dad... Kenapa?! " Chris memijat pelipisnya prustasi, kalimat putra sulungnya ini begitu menohok hatinya.

" Kita bisa memaklumi itu dad, setiap orang pasti membutuhkannya.. Daddy bisa kan pakai objek yang lain, atau bila perlu daddy bisa menikah lagi "

" Kak ino Apa-apaan sih !! Abang gak mau ya punya emak tiri! " Kedua bocah ini saling pandang sama-sama menusuk.

" Daripada daddy jadiin adek kita objek mending dia nikah lagi Sam! "

" Cukup!.. Cukup!! " Tengah chris, dia sudah sangat prustasi melihat kedua putranya yang malah menjadi  bertengkar, dan tidak ada pilihan lain selain membuka masa lalunya.

Selama chris bercerita, lixie yang sedari tadi mendengarkan di balik tembok sana, hatinya serasa diacak-acak.

Tentu dia dapat mendengar semuanya dengan jelas karena ruangan ini tidak ditutup ,pintu itu terbuka dengan lebar.

kemudian dia memutuskan untuk pergi dengan wajahnya yang telah di penuhi oleh buliran jernih yang tanpa ijin lolos begitu saja dari mata lentiknya.

Dan saking kalutnya perasaan hatinya, ia bahkan tidak peduli bahwa dirinya telah menjatuhkan vas bungga.

beruntung sepatunya itu begitu tebal, jika tidak, mungkin telapak kakinya telah terluka sekarang.









Tbc....






Gimana??? Lanjut gak??



Chance [ Chanlix ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang