"Jika hubungan ini berdosa.. Lixie tidak keberatan hidup di dalam dosa ini daddy"
Cerita ini Mengandung
> BxB
> Bi
> BL
> Bromance
> verbal violence
> NC 🔞
•
Happy Reading 💕
Start 02/22/2022w
End www/15/2022
jantung chris rasanya mencelos sampai lambung, apalagi yang putra sulungnya ini katakan.
Apa gak malu seorang ayah kegep sama putranya sendiri.
Chris cukup ceroboh,dia lupa ketiga putranya semakin dewasa, seharusnya ia tidak selalai ini.
Tetapi masalahnya bukan itu sekarang,dia sebenarnya tidak ingin mengungkit hal dimasa lalu , tetapi dia tidak ingin anak-anak nya salah paham terhadapnya.
Daripada berargumen, chris lebih memilih berbalik berjalan menuju laci mejanya. Ia membuka kunci laci tersebut, mengeluarkan sebuah album foto.
Chris menjulurkan album foto tersebut, kedua anak ini saling pandang penuh pertanyaan.
Rheino mengambil album tersebut dengan menangkap manik ayahnya.
" Bukalah... Itu tidak seperti yang kalian pikirkan " Ujar Chris, rheino perlahan membuka album foto tersebut, betapa terkejut nya kedua anak remaja ini saat melihat foto-foto tersebut.
Ayahnya tidak berbohong, tetapi kenapa bisa??
Rasanya sangat mustahil tapi di depan mata mereka saat ini??
Kedua anak itu memandang ayahnya menuntut penjelasan, ayahnya tidak mungkin seganggur itu untuk mengedit semua foto-foto ini kan??
Chris akhirnya menyuruh kedua putranya untuk duduk, merekapun manut meskipun masih terasa begitu canggung.
PADA JAMAN DAHULU...ENGGAK DENG BECANDA 😂🔫
÷ • ÷
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
- 21 tahun yang lalu - myeongdong
_______________________________________________
• • ÷ • •
" Brugk "
" Aghk .. Kalau jalan tuh pakek ma__ " Kalimat itu mengatung di mulut chris.
" Maaf " Ujar seorang pemuda yang menabraknya.
" Ini buku mu " Pemuda itu menjulurkan buku yang ia pungut di lantai, terjatuh karena dirinya.
Sementara yang diajak berbicara masih terpaku memandang pemuda dihadapannya tanpa arti.
Pemuda tersebut sampai harus menguncang tubuh chris untuk menyadarkan chris dari kebekuanya.
" Eo! I-iya makasih " Chris akhirnya menerima buku miliknya, sementara pemuda itu berlalu pergi.
" Aneh sekali.. Memangnya aku menabrak nya terlalu keras sehingga membuat detak jantungnya berhenti seketika " Gerutu sang pemuda mendapati seseorang yang ia tabrak begitu aneh menurut nya.
" Ahk sial! " Itu chris, ia mengumpat menyadari dirinya seperti orang bodoh yang terdiam seperti ini.
Chris mencoba mengejar pemuda yang menarik jantung nya hingga membuat dirinya sebodoh ini.
Namun naas pemuda tersebut sudah tidak berada dalam jangkauan matanya, bahkan chris berkeliling, kenapa dia melepas pemuda itu begitu saja.
Keesokan harinya chris datang lagi ketempat tersebut, hanya demi untuk bertemu dengan pemuda yang menabraknya kemarin.
Tetapi sepertinya dewi fortuna tidak berpihak kepadanya, sudah seminggu chris tetap tidak dapat bertemu dengan pemuda tersebut.
Tetapi sepertinya chris tidak menyerah, sudah hampir sebulan chris rutin datang ke perpustakaan kecil ini.
Dan..
Tentu saja usahanya tidak sia-sia, akhirnya pemuda itu dapat ia lihat kembali, ia sedang berbicara dengan paman penjaga buku disini, sepertinya mereka cukup dekat.
Tanpa chris sadari dirinya mengulum senyum, bagaimana tidak pemuda yang ia tatap saat ini sedang tertawa bersama sang penjaga perpustakaan kecil ini.
Suara tawanya itu menembus jantung chris, dan wajahnya??
"Oh god ... Sepertinya dia bukan manusia, tetapi malaikat " Monolog Christopher bang.
Mendapati pemuda tersebut akan pergi, chris segera menggerakkan kakinya.
" Tunggu " Pemuda itu menoleh dengan mengerutkan kening.
" Ini aku.. Apa kau masih mengingat ku? " Ujar chris berharap pemuda ini mengingat dirinya.
Butuh beberapa waktu akhirnya pemuda itu berkata.
" Ya.. Aku mengingat mu.. Ada apa?? Apa kau terluka saat aku tidak sengaja menabrak mu?? "
" Ah.. Tidak.. Tidak .. Tidak seperti itu " Chris berujar sesegera mungkin.
" Lalu? " Tanya pemuda itu semakin tidak mengerti.
" Christopher bang " Chris menjulurkan jemarinya begitu saja.
Tetapi sepertinya pemuda itu tidak tertarik dengan Chris, ia berlalu begitu saja tanpa menanggapi kalimat Chris.
Chris juga tidak berusaha mengejarnya, ia cukup tahu diri sepertinya hari ini bukan waktu yang tepat baginya.
Chris pantang menyerah, dia juga tidak kehilangan akal, dia cukup jenius hingga akhirnya dia tahu bahwa pemuda itu akan datang sebulan sekali setiap tanggal 15 , beberapa bulan terakhir ini.
Iya.. Chris berbicara dengan paman penjaga perpustakaan kecil ini.
Mendengar hal tersebut, chris yakin pemuda itu tidak berasal dari kota ini.
Ini ketiga kalinya mereka bertemu, tetapi pemuda itu masih saja tidak memberikan atensinya kepada chris.
Hingga akhirnya chris memutuskan untuk mengikuti pemuda tersebut.
Merasakan ada yang mengikuti dirinya, pemuda kecil ini mempercepat langkahnya.
" Agk.. Agk.. " Chris memekik mendapati beberapa pukulan di tubuhnya dengan benda tak lain itu adalah payung.
" Kau? " Pemuda itu menghentikan pukulan nya, mendapati seseorang yang ia temui di perpustakaan sana.
" Kenapa kau mengikuti ku? " Nadanya terlewat santai bahkan nafasnya berderu.
Reaksi yang cukup berlebihan yang pemuda itu tunjukkan.
" Maaf... Jika aku membuat mu takut " Chris dapat melihat tubuh mungil itu bergetar.
" Apa yang kau inginkan? Kenapa kau mengangguku?? " Chris tidak bermaksud mengganggunya, dia hanya ingin lebih dekat dengannya.
" Tolong jangan mengikutiku lagi " Pemuda itu kemudian pergi meninggalkan Chris.
Lagi-lagi chris menghela napas panjang.
" Auch " Ia memekik pukulan yang ia dapatkan itu cukup keras.
Kenapa reaksi pemuda itu seperti ini? Cukup banyak pertanyaan di benak chris.