" Daddy "
Chris akhirnya tersadar dari pikirannya.
" Ini Buku kamu " Chris menyerahkan buku tersebut.
Agaknya si kecil merasakan keanehan, tetapi sesaat kemudian ia pun mengabaikannya, karena mungkin hanya perasaannya saja.
" Oh iya.. Bentar lagi kakak sama abang kamu pasti pulang "
DEG!!
lixie menelan salivanya dengan berat.. Ia lupa tentang kedua saudara kembarnya tersebut.
" Lixie... " Anak ini menjadi terdiam.
" Ada apa?? "Chris yang tadinya membereskan mainan,, sekarang fokus kembali kepada si kecil.
Chris sendiri baru mengigat hubungan mereka akhir-akhir ini sedang tidak membaik.
" Lixie nanti harus baikan sama kakak sama abang ya.. " Anak ini segera menggelengkan kepalanya.
" Lixie... " Ini Chris
" Kak ino sama abang samie pasti akan ngejauhin kita lagi dad.. Lixie gak mau.. Mereka akan bilang lixie salah... Enggak.. Gak mau.. Pokoknya lixie gak mau " Anak ini menggeleng ribut, membayangkannya saja sudah membuat kepalanya sakit.
Chris menghela nafas panjangnya.. Ia mendekati dan mencoba menenangkan putranya.
" Lixie gak mau dad. .. Lixie bener-bener gak mau jauh dari daddy "Chris yakin putra bungsunya ini mulai menangis, ia mengusuk punggung kecil putranya.
" Lixie... " Ini Chris.. Sedangkan si kecil masih tetap menggelengkan kepalanya.
" Lixie lihat daddy " Si kecil akhirnya menatap sang ayah.
" Selama tidak ada yang mengatakan apapun pada kak ino dan abang samie.. Mereka tidak akan mengetahuinya bukan? " Kedua alis si kecil menyatu.
" Maksud daddy? "
" Selama lixie tidak mengatakan hubungan ini...kakak sama abang tidak akan mengetahuinya "Ini Chris, sedangkan lixie menelan salivanya dengan berat, kedua maniknya pun membola.
" Apa maksudnya?? " Anak ini membatin,ia masih tidak mengerti maksud dari sang ayah.
" Lixie mengerti kan maksud daddy?? "
Butuh beberapa waktu akhirnya si kecil menunjukkan senyum lebarnya, bahkan matanya sampai menyipit hingga membentuk bulan sabit, begitu menggemaskan diiringi beberapa anggukan kepalanya.
" Pinter " Puji sang ayah dengan mengacak kecil puncak kepala sang putra.
Akhirnya mereka kembali membereskan rumah yang sudah sangat berantakan akibat ulah mereka berdua.
" Nanti daddy ada meeting sama Klien.. Lixie,abang, Sama kakak boleh ikut " Si kecil menatap sang ayah.
" Kita sudah lama tudak keluar barsama " Ujar Chris dengan senyuman yang mengembang.
Lixie pun mengangguk kecil, lalu melanjutkan aktifasnya.
÷
•
÷" Welcome home " Ini lixie.. Ia menyambut kedua saudara kembarnya dengan senyuman yang begitu menggemaskan di balik pintu.
" Lixie?? " Ini sam.
Ada apa?? Tentu saja itu terasa aneh mengingat kedinginan si bungsu akhir-akhir ini, tetapi tidak dengan rheino.
si sulung menyadari bahwa kebahagiaan kembar bungsunya telah kembali.
" Hehehe " Lixie semakin menunjukkan gigi-gigi panjang putihnya.
" Kata kak ino kamu sakit dek "ujar sam sambil mengacak lembut surai pirang adik bungsunya.
" Eo! .. Enggak kok " Ini lixie.. Anak ini segera menggeleng bahkan keningnya menggerut memandang kembar sulungnya.
Sedangkan rheino yang di tatap sedikit gelagapan dengan menelan salivanya berat.
" Syukurlah kalau engak sakit.. Kakak pikir kamu sakit " Ujarnya dengan mengusuk surai pirang si bungsu sekilas , kemudian berlalu pergi meninggalkan kedua kembar adiknya masih berada diambang pintu.
Sebelum dirinya tertangkap basah oleh si bungsu jika dirinya membiarkan sang adik dengan sang ayah.
Samie... Tentu saja anak ini langsung mengangkat tubuh mungil adiknya.
" Aaaaaagggkkkhh abang "
" Hahahaha...abang kangen banget sama adek "
" Aaaaa~~ abang turunin lixie "si bungsu merengek takut jatuh
" Kamu ringan banget dek, kamu gak makan ya " Ujar sam sambil menurunkan adiknya.
" Enak aja! Adek makan kok "
" Huh.. Jangan manyun gitu.. Kakak gemes jadi pengen gigit " Ujar si kembar tengah dengan menyentil kecil bibir mungil sang adik.
" Aeugkh! Nyam.. Nyam.. " Tentu saja si bungsu tidak tinggal diam, ia mengigit jari abangnya ,bahkan berakting seolah-olah memakannya.
Sedangkan sam terkekeh dengan apa yang di lakukan oleh lixie pada jari telunjuknya, adiknya terlihat begitu imut seperti kucing kecil.
" Abang mandi gih bau! " Lixie berujar dengan menutup hidung mungilnya dengan kedua jemari kecilnya.
" Enak aja... Abang gak bau tau..nih..nih" Samie berujar dengan mengangkat lengannya, mendekatkan ketiaknya pada wajah sang adik
" Ih abang " Tentu si bungsu segera menjauh
" Abang gak bau dek " Sam gak Terima di bilang bau.. Ia mengejar si bungsu.
" Abang bau " Si bungsu semakin mengejek saudara kembar keduanya.
" Awas kamu ya "
" Wleek abang bau "
Sam terkekeh kecil sebelum akhirnya menghilang di balik pintu kamarnya.
Rheino.. Sang sulung mendengar keributan kedua adiknya, ia pun terkekeh sendiri di dalam kamarnya.
" Kak ino!!! Abang samie!!! Kata daddy nanti jam 7 kita diajak makan di luar!!! " Si bungsu berteriak dari ruang tengah.
"Okeyyy " Ini Sam.. Ia menjulurkan kepalanya saja.
Berbeda dengan rheino, Meskipun ia mendengarnya.. Ia tidak menjawabnya.
Sedangkan Chris ..... Ia sedang tidak berada dirumah, ia baru saja keluar untuk mengambil mobilnya.
Tbc....
Maaf kemarin gak bisa update 🙏 ^^
Oh iya.. Aku mau ngasih tau, judul chance itu aku ambil dari nama tim bangchan sama felix waktu di two kids song btw ^^

KAMU SEDANG MEMBACA
Chance [ Chanlix ] ✔
Fanfiction"Jika hubungan ini berdosa.. Lixie tidak keberatan hidup di dalam dosa ini daddy" Cerita ini Mengandung > BxB > Bi > BL > Bromance > verbal violence > NC 🔞 • Happy Reading 💕 Start 02/22/2022w End www/15/2022