" Fel~ makan ya " Chris sudah bersiap dengan satu sendok yang terisi.
Tetapi anak ini tetap diam.. Apalagi???
Tentu anak ini tidak sanggup memandang Chris, baru beberapa minggu ini felix merasakan getaran yang berbeda jika bersama dengan chris.
Felix tidak tau apa itu, tetapi sekarang anak ini merasa begitu hina di depannya.
Jemari Chris mengepal,ia meletakkan kembali bubur itu di dekat felix berlalu pergi begitu saja.
Felix memejamkan matanya , kepeningan kembali menyerang kepalanya.
" Hey~ kenapa tidak makan nak? " Ini henry, dia adalah ayahnya chris, dan Felix terlihat ketakutan karena ia belum pernah melihatnya.
" Appa! Kau menakutinya " Ini mark yang tiba-tiba muncul di balik punggung sang ayah.
" Oh gosh "tentu saja henry terkejut dengan kedatangan sang putra kedua yang tiba-tiba.
" Appa ~~ " Anak ini cekikikan melihat wajah sang ayah yang terkejut itu sangat tidak bisa di jelaskan.
Tanpa sadar Felix tertawa kecil melihat ayah dan anak di depannya saat ini.
" Felix hyung.. Kenapa buburnya belum dimakan? " Ini mark, anak ini mendekati dan duduk di tepian ranjang dekat felix.
Felix pernah bertemu mark sebelumnya,karena chris pernah mengajak anak ini ke perpustakaan, dan mereka bertemu disana.
" Ayo dimakan , nanti makanannya nangis kalau di buang " Ini henry, bapak tiga anak ini memang sangat lucu dan menggemaskan.
" Tapi tadi appa membuang obatmu,Pasti obatnya nangis..hayooo mark bilangin eom___"henry segera menutup mulut sang putra dengan wajah panik yang justru terlihat jenaka.
" Heeeey.... " Ini henry
" Ada apa?? "Yang Ini sunny
Belum henry menyelesaikan suaranya, istrinya sudah ada di ambang pintu.
"Haha tidak ada.. Aku dan mark akan pergi" Henry mengangkat tubuh jakung sang putra dengan masih menutup mulutnya.
Sedangkan Felix menutup mulutnya karena sudah mati-matian menahan tawanya.
Sunny hanya menggelengkan kepalanya melihat tingakah anak dan bapak itu.
" Eomma appam___" Mark sempat berteriak.
" Hey.. Hey.. Hey.. Anak itu belum memakan buburnya,, cepat suruh habiskan " Teriak henry menenggelamkan suara sang putra.
Dan pada akhirnya bapak dan anak itu menghilang, karena sunny menutup pintunya, terlewat berisik.
Ya Tapikan itu lakik dan anak mu mbak sun-_-
" Kau tidak apa-apa? " Tanya sunny pada felix, dan anak ini pun mengangguk, pada akhirnya Felix pun memakan makanannya.
Keluarga Chris begitu hangat padanya, seumur-umur baru kali ini ada yang memanggilnya dengan sebutan ' Nak '.
Ini sudah siang, chris belum juga kembali, Felix ingin pulang tetapi keluarga chris mencegahnya.
Tentunya chris telah menceritakan apa yang dialami oleh Felix, dan sunny begitu sangat emosi saat mendengar cerita dari sang putra.
Pastinya...Sebagai seorang ibu hati sunny begitu sangat sensitif jika menyangkut seorang anak, meskipun bukan anaknya sendiri.
Dan sunny ini panikan orangnya, contohnya seperti kemarin sore saat mendengar sang suami mengalami kecelakaan, ia langsung mengajak semua putranya untuk menemui sang ayah.
Padahal itu sang suami hanya cidera kaki akibat main golf, kalau bisa itu satu erte dia bawa -_-
Pada akhirnya felix hanya berdiam diri di kamar chris, lagi pula pinggul dan analnya serasa sangat sakit.
Felix tidak menyadari bahwa Chris telah mengobati dirinya.
Tak lama sunny datang dengan menangis kearahnya,anak ini bertanya-tanya apa yang terjadi dengan wanita lembut ini.
" Kau harus ikut denganku!!" Ini sunny
" Tidak!! " Yang ini henry.
" Yeobo!! "Suara sunny meninggi.
Tentu banyak pertanyaan di dalam benak felix, kedua orang ini begitu baik dan lembut, tetapi sekarang mereka seperti sedang bertengkar di depannya.
" Putramu dalam bahaya dan mereka meminta anak ini "
" Kita bisa berfikir terlebih dahulu jangan gegabah " Henry sudah paham suasana hati sang istri apalagi sekarang menyangkut putranya.
Tentu felix menyadari terjadinya sesuatu yang melibatkan dirinya, tetapi putra yang mana yang dimaksud Felix tidak tahu pasti.
Henry membawa istrinya keluar tanpa mengatakan apapun padanya, anak ini pun berusaha berdiri meskipun area bawahnya begitu nyeri.
Rumah ini terlihat begitu sepi, Felix juga tidak tahu di mana pintu keluar rumah ini, dan sedang dimana ia saat ini.
Ketika Felix menuruni tangga, anak ini melihat ayah dan ibu chris menaiki sebuah mobil , mobil itu pun bergerak pergi.
Rasa penasarannya jauh lebih besar ketimbang rasa sakit yang mendera dirinya, Felix sudah melihat pintu utama rumah ini.
Nyatanya pintu ini di kunci, di luar ada orang yaitu penjaga rumah ini, Felix berteriak berharap paman itu mendengar suaranya.
Tetapi sia-sia saja jaraknya terlalu jauh, tidak ada pilihan, akhirnya Felix menyerah, matanya mengelilingi rumah besar ini.
Dan mata itu tertuju pada bingkai besar yang berisikan Chris bersama sang keluarga, terlihat ada seorang anak kecil perempuan disana, Felix berfikir mungkin itu adiknya chris dan mark.
Chris beruntung memiliki keluarga besar yang manis seperti ini, jujur saja ada rasa keirian di dalam benak felix.
Lagi-lagi anak ini mengingat sang ayah, tanpa ia sadari lelehan bening melewati pipi suryanya.
Sudah jam tujuh malam tetapi belum ada yang datang, paman penjaga rumah itu mendekat, Felix pun memanggilnya.
" Tok.. Tok.. Tok.. "
" Ahjussi "
" Tok.. Tok.. Tok.. "
Akhirnya pria itu melihat Felix dari jendela, pria itu segera membukakan pintu, syukurlah pemuda mungil ini akhirnya bisa keluar.
Paman itu segera pergi setelah membukakan pintu untuknya.
Ternyata paman ini sedang kebelet btw -_-
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance [ Chanlix ] ✔
Fiksi Penggemar"Jika hubungan ini berdosa.. Lixie tidak keberatan hidup di dalam dosa ini daddy" Cerita ini Mengandung > BxB > Bi > BL > Bromance > verbal violence > NC 🔞 • Happy Reading 💕 Start 02/22/2022w End www/15/2022