0035

446 80 12
                                    

" Rheino?? " Ini jaehyun.

" Bersikaplah seperti saat kau mecampakkan ibuku "

" Aku tidak membencimu "

" Kau juga berhak bahagia dengan keputusanmu "

" Aku sangat berterimakasih karena kau meninggalkan ibuku pada saat itu "

" Jika tidak,, mungkin aku tidak akan pernah memiliki ayah sebaik Christopher bang "

" Dan berhentilah bermimpi untuk mengambil kami , kami sudah besar,, jika kau mengajukan gugatan, akan ku pastikan aku dan adik-adik ku menolak mu ... Karena kami hanya memiliki satu ayah,,, yaitu Christopher bang "

" Kau tidak mengerti rheino " Jaehyun akhirnya mengeluarkan suaranya.

Jaehyun berniat menjelaskan, tetapi rheino ?

" Simpan saja apapun alasanmu aku tidak berniat mendengarkannya " Kemudian anak ini kembali masuk, sedangkan jaehyun hanya bisa menatap punggung putranya menjauh.

" Daddy " Mata anak ini membulat.

Entah sejak kapan Chris telah berdiri disini dan mendengarkan semua pembicaraan putra sulungnya bersama jaehyun.

Chris tidak percaya anaknya telah mengetahui sesuatu yang selama ini ia coba  tutupi rapat-rapat.

Rheino memeluk ayahnya, tentu saja anak ini sudah tidak kuat menahan air mata yang ia tahan sejak tadi.

Chris segera mendekap putranya dalam gendongan, membawa anak ini keluar.

Mata Chris bertemu dengan mata jaehyun yang masih berdiri di tempat semulanya.

Untuk sekilas  manik Chris menusuk manik pria tersebut sebelum dirinya membawa sang putra sulung benar-benar menjauh dari rumah sakit ini.

÷

÷

Dan disinilah mereka berdua saat ini, di dalam mobil chris.

Chris mencoba menenangkan sang buah hati, tak ada niatan untuk bertanya apapun saat ini karena Chris sendiri juga cukup syok.

Tak bisa Chris pungkiri , lambat laun putranya memang akan mengetahui kebenarannya.

Tetapi kenapa harus sekarang ??

Pikiran Chris sudah sangat kalut dengan anak bungsunya, dan sekarang??

" Dad~ " Begitu lirih rheino memanggil sang ayah.

" Tidak bisakah kita kembali ke Aussie? "


DEG!!

chris meraih kepala sang putra dan menyembunyikannya di dalam dada bidangnya.

" Nanti daddy pikirin ya " Untuk sekarang hanya ini yang dapat Chris katakan.

" Daddy!! "

" Daddy!!! "

" Kak ino... Daddy "

Itu sam yang memanggil, mendengar panggilan tersebut rheino dan Chris segera keluar dengan tergesa-gesa.

" Ada apa abang " Ini Chris.

"Lixie.. Dad.. Lixie.. Kak ino lixie kak! " Belum selesai anaknya ini mengatakan, Chris sudah berlalu pergi menuju ruangan sang putra bungsu.

Chance [ Chanlix ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang