" apa-apaan ini dad "
" Kenapa kau meminta orang lain sedangkan sang ayah berada disini sejak tadi!! " Emosi rheino kembali memuncak
" Jangan katakan bahwa darahmu tidak sama dengan putramu?! "
Chris hanya memejamkan matanya, ia menempelkan keningnya ke tembok, berharap mengurangi panas yang menyerang kepalanya.
Sam menenangkan sang kembar sulungnya, bukan berarti Sam tidak marah, anak ini bahkan sudah berfikir yang tidak-tidak.
Tetapi kembali lagi, saat ini keadaan bungsunyalah yang harus di perhatikan.
÷
•
÷
Enam jam berlalu, si kecil berhasil melewati masa kritis nya.
Bukan jaehyun..
Bukan..
Bukan dia yang mendonorkan darah untuk lixie, tetapi dokter yang menyelamatkan nyawa anak ini.
Kebetulan darahnya sama dengan si kecil, terlalu lama jika menunggu kedatangan jaehyun mungkin anak ini sudah tidak bernafas.
" Kenapa kau melakukannya dad " Ini Sam
" Jangan katakan bahwa kau bukan ayah kandung kami "
DEG!!!
Apa yang harus Chris katakan???
dia tidak ingin ketiga putranya mengetahui fakta yang sebenarnya.
Chris tidak ingin egois, jika dia mau, ketika lixie mengatakan dirinya menyayangi ayahnya bukan sebagai seorang ayah, Chris bisa saja menjadi egois.
Iya..dia bisa aja menjadi egois dengan mengatakan kebenaran ini pada putra-putranya dan memilih menjalani hubungan bersama si bungsu.
Tetapi Lagi-lagi Chris tidak ingin egois,dia masih memikirkan kedua putranya dibandingkan kebahagiaannya.
Dia lebih memilih tersiksa daripada ketiga anak ini menanyakan siapa ayah kandung nya.
Selama ini ketiga anak ini tidak pernah tau golongan darah sang ayah.
" Kita lakukan test DNA " Ini rheino dan diikuti anggukkan oleh adiknya.
Tatapannya begitu tajam terhadap sang ayah.
" Kalian itu putra daddy.. Tidak harus melakukan test DNA, temperatur daddy sedang naik, itu sebabnya daddy tidak bisa mendonorkan darah untuk lixie,,, itu saja, kalian tidak usah berlebihan "
" Apa?.. Berlebihan???! "
" Dad.. Adek hampir mati loh .. Kita hampir kehilangan adek " Kali ini samie yang berbicara.
" Udahlah kak.. Abang... Hentikan perdebatan ini.. Daddy bener-bener capek kak... Bang... "Begitu sendu Chris seperti memohon.
Bagaimana tidak..
Berbagai masalah terus menyerang dirinya, masalalunya semakin hari semakin terungkit, hubungan nya semakin merenggang dengan putranya.
Tentu, stress menyerang dirinya, tetapi kedua anak ini tidak bisa tenang.
" Sam, gue mo pulang " Ini rheino
Yang lebih muda mengangguk, rheino kemudian pergi, anak ini bahkan tidak berpamitan kepada sang ayah.
Padahal ini sudah jam dua hampir pagi.
Pulang bersama siapa ini anak??
Jaehyun..
Dia membangunkan teman ayahnya yang sedang tertidur di ruang tunggu,meminta tolong untuk mengantarkannya pulang.
Anak ini tidak pulang hanya untuk tidur, setelah semua yang terjadi anak ini tidak bisa diam begitu saja.
Adiknya terluka karena dirinya, dia sudah memiliki rencana di dalam kepalanya.
Ketika sampai dirumah dia meminta jaehyun untuk menunggu nya,Sedangkan anak ini berlari menuju kamar sang ayah.
Rheino mengacak-acak kamar ayahnya ini, entah apa yang ia cari, dirasa ia tak menemukan apa yang ia inginkan, anak ini menuju lantai tiga dimana itu adalah ruang kerja sang ayah.
" Sial " Umpatnya, ruangan ini di kunci
Terpaksa ia turun kembali ke bawah menuju kamar sang ayah, tidak butuh waktu lama , ia segera menyambar kunci dari kamar sang ayah.
Pertama yang rheino tuju adalah benda kebanggaan sang ayah tak lain adalah laptop.
Berkali-kali anak ini mengumpat karena kesal.
Laptop ini bersandi, rheino berkali-kali mencoba membukanya bahkan menggunakan nama lee Felix sekalipun tetap tidak bisa terbuka, kalau tanggal lahirnya ya tentu anak ini tidak tahu.
Tetapi akalnya tidak berhenti begitu saja, anak ini melirik laci yang selalu ayahnya kunci.
Begitu banyak kunci yang ia pegang.
" Aku mohon bekerjalah " Anak ini terus berdoa , dan yah.
Laci ini berhasil kebuka, tidak terlalu banyak hal didalam nya, rheino mengambil map coklat yang memang satu-satunya yang berada di dalam laci ini.
Bukan satu-satunya, sebelummya, album foto Felix juga berasal dari laci ini.
Tentu saja, pencariannya tidak sia-sia, ayahnya tidak mungkin tidak pernah melakukan test darah.
Bahkan di map ini juga ada test darah miliknya, memiliki anak itu penting melakukan test darah karena Jika terjadi keadaan gawat dan membutuhkan transfusi darah, dokter dapat segera memberikan transfusi darah yang sesuai tanpa menunggu hasil pemeriksaan.
Makanya sang ayah segera menghubungi jaehyun karena dia telah mengetahui golongan darah orang terdekat nya yang sama dengan putra-putranya.
Dan kebetulan tempat tinggal jaehyun tidak jauh dari rumah sakit tersebut, meskipun ia terlambat.
Chris sangat berterimakasih kepada sang dokter, ternyata dokter itu adalah pemilik rumah sakit itu.
Beruntung putranya bertemu dengan orang baik.
Rheino tersenyum miring, ia kembali merapikan tempat kerja sang ayah, ia juga kembali merapikan kamar sang ayah.
Setelah membereskan segalanya anak ini kembali kedepan dan melihat jaehyun tertidur di mobil, ia tidak tega membangunkan.
Ini sudah jam empat, sebentar lagi fajar, ia tidak akan pergi sekolah hari ini dan ia akan kembali kerumah sakit.
Tbc...
Kaget gak????
*Enggak!!!!
Yauda makasih 🗿
Kenapa di deskripsi aku enggak ada tulisan " incest " Yakarena emang Chris enggak ada hubungan darah sama lixie, jadi ini teh bukan incest ya gues ya gues yaaaaa 🙂 karena Chris emang enggak pernah ada hubungan intim semasa istrinya hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance [ Chanlix ] ✔
Fanfiction"Jika hubungan ini berdosa.. Lixie tidak keberatan hidup di dalam dosa ini daddy" Cerita ini Mengandung > BxB > Bi > BL > Bromance > verbal violence > NC 🔞 • Happy Reading 💕 Start 02/22/2022w End www/15/2022