0064

396 71 5
                                        

"Sam!!"

"Samie!!!" Rheino mengejar kembar lima menitnya tersebut.

Sementara si bungsu tidak peduli lagi dengan janji yang baru saja ia buat bersama si kembar tengah.

Bagaimana bisa ia tetap seperti ini ketika mendengar teriakan kembar sulungnya, anak itu telah membuka sapu tangan yang menutupi pandangannya.

Sementara chris berjalan menghampiri dirinya, tak lama sesaat kemudian si bungsu turun dari mobil dan tak mendapatkan kedua saudara kembarnya.

Anak ini memandang penuh pertanyaan "ayo kejar abang dan kakakmu"ujar chris dengan mengulurkan jemarinya.

Si kecil pun langsung menautkan jemari kecilnya dengan jemari kekar sang ayah.

"Lepas!"

"Lepasin gue!!"

"Abang!!" Suara rheino tak kalah tinggi nya membuat kembar lima menitnya terdiam seketika.

Mereka ini sudah berada di pinggir jalan raya dengan kendaraan yang berlalu lalang begitu ramai tanpa henti.

"Ayo kita pulang!!" Rheino menarik lengan Kembarannya dengan kasar, tetapi yang lebih muda membatu.

"Sam.. Untuk kali ini kakak mohon dengerin kakak"

"Gue bukan samthoper bang! Gue hwang hyunjin!" Rheino menggeleng "kamu samthoper bang adik kakak!! " Yang lebih muda pun menggeleng.

"Lo gak ngerti karena lo gak berada di posisi gue"

"Trus lo maunya apa hah!!" Tensi rheino memuncak,saudara kembar lima menitnya ini begitu keras kepala.

Samie menghempaskan lengan sang sulung begitu kasar "jagain lixie dengan baik" Ujarnya dengan perlahan berjalan mundur.

Yang lebih tua menggerutkan kening tampak kebingungan "Sam!!"panggilnya, tetapi sang adik tak menghiraukan panggilannya.

"Apapun mau lo bakal gue kabulin.. Sekarang balik kesini kakak mohon abang!!!"

Samie tak dapat mendengar apapun, anak itu hanya menggelengkan kepalanya dengan senyuman yang mengembang, lengannya ia lentangkan ke udara dengan kedua mata yang terpejam.


Bising!

Begitu bising!!

Sangat-sangat bising!!!

Bagaimana tidak, si kembar tengah itu sedang berada di tengah-tengah jalan saat ini.

Suara klakson tak henti-hentinya berbunyi, bahkan anak tujuh belas tahun tersebut mendapat umpatan, makian dan sumpah serapah dari beberapa orang yang lewat,tetapi anak itu tidak peduli.

samthoper bang...

Ataupun hwang hyunjin..

Anak tujuh belas tahun ini sudah tidak ada keinginan untuk hidup.

Ya!!

Hidupnya sudah terasa hancur,anak ini sengaja datang menemui hwang yeji dan melakukan hubungan tersebut hanya untuk membuat bobie membenci dirinya.

Anak ini tahu dengan benar bahwa dirinya cukup egois,ia juga mengetahui dengan pasti bahwa sang kekasih sering cemburu terhadap kedekatan dirinya dengan sang adik.

bobie tetap diam, bagaimanapun lixie adalah adik kandung samie, tetapi hal tersebut terkadang cukup berlebihan.

satu hal yang pasti, di kehidupan ini samthoper bang sangatlah mencintai bobie, mungkin ia terlihat mengabaikan kekasihnya tersebut.

Tetapi perasaan Sam begitu dalam terhadapa pria yang mirip dengan rubah tersebut.

Takdir lagi-lagi mempermainkan dirinya.

Kenapa pemuda itu harus menjadi keluarga dari masalalunya.

"Kenapa!!!"

"Kenapa!!!!!!!!" Samie menjerit putus asa di tengah jalan sana.

"Abang!!!!" Ini lixie, anak ini mendengar jeritan sang abang, kedua maniknya mencari dimana keberadaan samie.

Tak lama kedua maniknya pun mengakap sang kakak di pinggir jalan, dan abang nya berada di tengah-tengah.

"Daddy!!" Chris mencelos genggaman lengannya bersama si bungsu pun terlepas.

bahkan ia meninggalkan si bungsu begitu saja, pria ini melihat sebuah kendaraan bersar mengarah kepada samie.

Bising!!!

Sangat-sangat bising!!!!

"Saaaaaaam!!!!!" Rheino sudah menjerit prustasi,bahkan pertahanan nya sudah runtuh, ia tak dapat melihat adiknya lagi.

Chris sudah berusaha sekuat yang ia bisa kendaraan besar itu telah berhenti tepat di tengah-tengah.

Tak lama kemudian mobil itu kembali berjalan, betapa bersyukurnya mereka kembali dapat melihat anak tujuh belas tahun tersebut di seberang sana.

Jaehyun...

Ya...

Pria itu datang dari arah berlawanan, ia berlari sekuat yang ia bisa lalu menyambar tubuh jangkung putranya.

Cukup lama kedua nafas mereka beradu saling memburu.

"Sam.. "

"Abang.."

Kedua anak ini telah berada di dekat mereka berdua yang masih terlentang diatas beton,si kembar menyebrang bersama yang ayah yaitu chris,tetapi tak ada Sahutan dari si kembar tengah.

Chris segera menarik lengan si kembar tengah hingga anak itu tersentak, wajahnya begitu menegang, aura ketakutan begitu ketara.

Kedua putranya yaitu si sulung dan si bungsu tak dapat membantu apapun, wajah chris memerah ,otot-ototnya menyembul menampakkan diri menandakan seberapa besar kemarahannya.

Chris tidak peduli dia ayah kandungnya atau bukan,ketiga anak ini dibesarkan olehnya, meskipun ayah biologis dari ketiga anak ini berada di tengah-tengah mereka,chris tidak peduli.

"Apa yang ada di kepalamu hah?!!!" Suara chris meninggi dan si kecil jangkung hanya dapat menunduk.

Sementara rheino membantu ayah biologisnya untuk berdiri di bantu oleh lixie.

"Kau lihat!!"

"Kau lihat!!!"chris menarik pergelangan tangan jaehyun yang berdarah, terluka akibat terserempet.

Tentu saja pergerakan tersebut membuat jaehyun terkejut bukan main, pasalnya chris benar-benar menyodorkan lengannya tepat di depan mata si kembar tengah.

"Kau tidak hanya membahayakan dirimu sendiri,kau lihat saudaramu juga hampir terluka!!"

Tentu saja jaehyun merasa kasian terhadap sang putra yang di bentak sedemikian rupa oleh chris, tetapi tetap saja ia tak merasa berhak untuk bersuara.

Chance [ Chanlix ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang