"Tupai buruan!!"
"Iya sabarlah kocheng bentar!!!"
"Lo lama amat lagi pakek susuk apa?"
"Mbarangan lo ngomong!!"Si anak tupai langsung ngelempar sepatu ke arah rheino.
Rheino pun segera menghindar dengan ogah-ogahan dia pun berjongkok membatu mengikat tali sepatu di kaki sang kekasih tak lain adalah han Peter si anak tupai "Buruan ih keburu telat"
"Iya bentar..Lagian samie juga belum keluar"ujar Peter mengkambing hitamkan.
"He'khem" Seseorang berdahem di balik pintu sana yang berhasil membuat si anak tupai nyengir kuda menyadari siapa pemilik daheman tersebut tak lain adalah samtopher bang.
"Ehe lo uda disitu"Samie merotasi bola matanya kemudian berjalan menuju salah satu kamar untuk memeriksa sang adik tak lain adalah lixtopher bang.
Saat samie berada di ambang pintu kamar ia melihat si bungsu telah terbangun dan duduk di pinggiran divan.
Bagaimana tidak, tentu saja suara keributan sejoli yang begitu nyaring tak lain adalah rheino dan peter itu merusak mimpi si kecil.
Samie hanya memandang adiknya dari ambang pintu sana, meskipun pandangan mereka bertemu samie tak ada niatan untuk mendekati sang adik.
Sementara si kecil menunjukkan senyum teduhnya,mendapati sang abang mulai menggerakkan kakinya untuk pergi, si kecil pun mengeluarkan suara serak khas bangun tidur miliknya.
"Abang"panggil si kecil berhasil menghentikan sang abang.
Lixie pun beranjak dari ranjangnya dan berjalan menuju saudara kembar tengahnya, anak ini memeluk lembut sang abang menyalurkan kehangatan di pagi hari ini.
Sudah hampir lima tahun berlalu ,tetapi samie masih saja canggung terhadap sang adik, jemari samie masih ragu-ragu untuk membalas pelukan lixie meskipun pada akhirnya jemarinya pun membalasnya.
"Lixie" Ini rheino, wajah lixie yang tenggelam dalam dada sang abang terangkat untuk melihat sang kakak.
Jemari rheino sudah bertengger di puncak kepala si bungsu,ia membubuhkan ciuman disana, sementara samie hanya memperhatikan, lixie pun melepas pelukannya dari sang abang dan berganti memeluk sang kakak.
Berbeda dengan peter,si anak tupai ini nyelonong masuk kedalam kamar begitu saja untuk mengambil tas punggung miliknya.
"Kita pergi dulu ya dek" Ini rheino dan di angguki oleh si kecil.
Tak lupa lixie juga memeluk teman sekaligus kekasih sang kakak ini tak lain adalah han peter.
"Hati-hati di jalan ya~" Ujar si bungsu sebelum menutup pintu apartement.
Setelah kepergian mereka bertiga, lixie pun berjalan menuju salah satu kamar lain dimana itu adalah kamar sang ayah tak lain adalah Christopher bang.
Di apartement ini itu ada empat kamar, Chris, rheino , samie dan lixie memiliki kamar masing-masing, tetapi sejak kedatangan han peter empat tahun lalu lixie selama empat tahun terakhir berbagi kamar bersama si anak tupai tersebut.
Meskipun kadang-kadang peter suka pergi di tengah malem menuju kamar si kembar sulung .
KLEEK
nampak mata sang ayah masih terpejam di atas ranjang, si kecil lixie melangkah masuk, perlahan ia naik ke atas rajang dan merangkak diatas tubuh kekar sang ayah.
Anak ini menempelkan belahan bibir mungilnya di bibir tebal sang ayah sekilas, kemudian ia menjulurkan lidah kecilnya.
Ujung lidahnya ia bawa untuk menyentuh bibir tebal sang ayah, sudah seperti ular kecil yang nakal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance [ Chanlix ] ✔
Hayran Kurgu"Jika hubungan ini berdosa.. Lixie tidak keberatan hidup di dalam dosa ini daddy" Cerita ini Mengandung > BxB > Bi > BL > Bromance > verbal violence > NC 🔞 • Happy Reading 💕 Start 02/22/2022w End www/15/2022