0001

1.7K 179 17
                                    

Sudah dua hari lixie tidak masuk sekolah,entah apa yang salah setelah pajama's party malam itu, di pagi harinya lixie terlihat begitu pucat dan lemas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah dua hari lixie tidak masuk sekolah,entah apa yang salah setelah pajama's party malam itu, di pagi harinya lixie terlihat begitu pucat dan lemas.

Dan selama dua hari ini Chris juga absen masuk kantor demi menemani sang buah hati.

Ya..

Seperti yang kalian lihat saat ini,meskipun ia tidak pergi ke kantor, Chris tetap fokus pada laptop nya, dengan si bungsu di sebelahnya sedang bermain game.

" Daddy~ " Chris menoleh kearah putranya dan melepas earphone di kedua sisi telinganya.

Lixie bangkit dari sofa menuju kearah ayah nya dengan wajah yang begitu sayu,kedua lengan Chris terjulur menyambut tubuh mungil sang buah hati dan menempatkannya di pangkuan.

Lixie menempatkan kepalanya di dada bidang sang ayah,Chris membelai lembut surai pirang putranya.

" Kenapa adek gak mau dibawa kedokter? " Itu Chris, ia berkata begitu lembut,tetapi sang buah hati tidak merespon.

Namun lixie mengeratkan lengannya memeluk tubuh sang ayah.

Sungguh reaksi ini benar-benar membuat jiwa Chris begitu menegang.

" Lixie rindu daddy yang dulu " Chris menggerutkan kening mendengar kalimat putranya.

" Kenapa daddy ngejauhin lixie? "

"Lixie buat salah ya ?? Jadi daddy marah dan ngejauhin lixie?"

" Lixie minta maaf daddy, lixie janji gak akan nakal dan ngebuat daddy marah "

" Maafin lixie "

Selama putranya berbicara Chris hanya mendengarkan, dadanya mulai basah, ia yakin putra bungsu nya ini sedang menangis saat ini.

Jantung Chris rasanya dihantam dengan ribuan batu.

Tentu...

Sebenarnya Ini adalah kesalahan dirinya, tapi lihat dia membuat putra bungsu nya menangis dengan fikiran sedemikian rupa.

" Ssshhh.. Ssshhh.. Ssshhh ... Kenapa adek berfikir begitu " Chris mengusuk punggung kecil sang buah hati.

" Daddy akhir-akhir ini jarang banget ada dirumah, terus juga seperti ngehindarin lixie gitu.... Lixie kangen maen game bareng daddy.. Kalau lixie gak sakit daddy pasti sekarang udah enggak ada dirumah " Chris menelan salivanya dengan berat.

Chris sedikit menarik tubuh mungil sang buah hati untuk menjauh agar ia dapat melihat wajah putranya.

Ia menyeka wajah putranya yang memiliki taburan surya itu dengan lembut " Daddy minta maaf karena banyak pekerjaan jadi jarang ada waktu buat adek " Lixie masih menunduk tidak berani menatap wajah ayahnya.

Sebenarnya lixie tau pekerjaan Ayahnya ini seperti apa, bahkan pekerjaan nya itu dapat di lakukan di rumah tanpa harus pergi ke kantor.

" Udah dong jangan nangis terus nanti daddy ikut nangis gimana ? " Chris berujar dengan nada yang dibuat begitu lucu bahkan ia harus mengerucut kan bibirnya menggoda sang buah hati.

Dan tentu hal itu berhasil membuat putranya terkekeh.

" Daddy nyebelin " Ujar lixie menerjang dada bidang ayahnya, menyembunyikan wajahnya yang merona karena malu.

Ya gimana gak malu orang lagi nangis terus ketawa.

Sedangkan chris terkekeh, ia pun mengeratkan pelukannya merasa gemes dengan reaksi putra bungsunya.

÷

÷

" BLEUM "


" HAH!.. capek banget " itu rheino, ia menghempaskan tubuh nya di atas sofa.

" Kak ino, lixie kok gada di kamar nya ya? " nah yang ini sam.

Mereka ini baru pulang dari sekolah, kalau rheino langsung membaringkan tubuhnya, berbeda dengan sam,ia langsung menuju kamar adek nya, maklum kan dia bucin 24/7  apalagi adek nya itu lagi sakit, buru-burulah dia pulang tapi gak nemuin lixie di kamarnya.

" Paling diatas "ujar ino

Jadi rumah bang ini ada 3 lantai, semua kamar ada di lantai 1 , di lantai 2 ada kamar, tapi jarang ada yang makek, biasanya han peter yang akan tidur disana. Ruangan lainnya di buat seperti galeri buat majang benda-benda koleksi dan beberapa penghargaan mereka.dan satu lagi ruangan khusus buat mereka latihan.

Sedangkan lantai 3 itu khusus ruang kerja ayah mereka, ada beberapa alat musik dan juga alat-alat lainnya yang membantu pekerjaan chris, ruangan itu dibuat kedap suara.

Mendengar ucapan kakaknya sam langsung aja tancap gas keatas, rheino ngikutin di belakang meskipun jarak mereka cukup jauh.

Samnya lari ino mah santai bae.

" Klek "

"Sssttt" Sebelum sam mengeluarkan suaranya yang nyaring itu , ia sudah di sambut isyarat untuk diam oleh ayahnya.

Ternyata adeknya lagi tidur di pangkuan sang ayah.

Sejak satu jam yang lalu Chris tak henti-hentinya mengusuk dan memanjakan si bungsu hingga anak itu terlelap dalam dekapannya.

" Adek gak papa kan dad? " Tanya sam dengan mendekati tempat duduk ayahnya.

Pertanyaan itu di sahuti senyuman yang menggulum di wajah ayahnya diikuti anggukkan Kepala.

Rheino mengusuk lembut puncak kepala si bungsu,iya... Anak ini udah berdiri di samping tempat duduk ayahnya, sedangkan sam berjongkok memegang jemari adeknya.

" Ayo turun ,, kalian mandi dulu,, daddy siapin makan " Sam bangkit , kedua anak ini berjalan lebih dulu.

Sedangkan Chris dia masih berusaha untuk berdiri dengan sangat berhati-hati agar tidak menganggu si bungsu.

Chance [ Chanlix ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang