0061

344 68 7
                                    

"Apa kita perlu ke rumahnya?"ini Chris.

"Dia pasti belum pulang dad" Yang ini rheino.

"Kalau begitu kita kesekolah aja, kita tunggu di depan" Kedua orang yang lebih tua dirinya memandang kearah si bungsu.

Lixie mengangguk meyakinkan "anak kelas satu dan dua pulang jam satu atau setengah dua, hanya tinggal beberapa jam lagi,jika bobie tidak berada di sekolah, berarti ada kemungkinan abang bersama bobie"

Tanpa pikir panjang Chris langsung memutar arah menuju ke gedung sekolah putranya.

Berbeda dengan jaehyun, pria ini tidak memiliki tujuan kemana ia harus pergi untuk bisa menemukan putranya.

Dia tak tahu tempat-tempat apa yang biasanya samie kunjungi, bahkan ia pergi ke makam lee felix, barangkali anak itu berada di sana,tetapi tetap saja ia tak menemukan anak tujuh belas tahun tersebut.

÷

÷

Sebuah bell apartemen berbunyi, tak lama pintu itupun segera terbuka.

Nampak seorang wanita yang sudah kalian kenali tak lain adalah hwang yeji,dan yang datang di siang ini adalah Samthoper bang.

"Akhirnya kau datang juga"batin sang wanita yang sekarang sudah tak muda lagi,dan tanpa berkata samie pun masuk begitu saja.

Sejak semalam wanita itu terus menghubungi samie,bagaimana bisa??

Tentu saja bisa, wanita ini menyembunyikan ponsel keponakannya tak lain adalah ponsel milik bobie.

Meskipun sang keponakan telah mengatakan bahwa pemuda tujuh belas tahun ini adalah Samthoper bang, wanita ini tidak bisa diam begitu saja.

Jika pemuda di hadapannya saat ini adalah benar Samthoper bang, kenapa ia menghindari dirinya semalam.

Wanita ini yakin jika pemuda yang lebih muda darinya saat ini adalah hwang hyunjin kekasihnya saat ia masih muda.

Sedangkan samie tidaklah bodoh, pemuda tujuh belas tahun ini cukup cerdas dan tahu dengan pasti jika yang menghubungi dirinya bukanlah sang kekasih yaitu bobie.

Anak ini keluar dari kediaman jaehyun saat fajar dan entah kemana ia selama ini hingga sesiang ini ia baru menampakkan diri, dan itupun di apartement bobie.

Sedangkan kedua saudara kembarnya beserta sang ayah tak lain adalah Chris, mereka tak henti-hentinya menghubungi dirinya, namun tak ada satupun yang ia jawab.

Bahkan wanita yang berada di hadapannya saat ini pun tidak ia balas,tetapi entah mengapa anak ini tiba-tiba datang kemari.

Sementara di waktu yang sama lixie sedang berbicara dengan bobie yang baru saja keluar dari gedung sekolahan.

"Aku enggak sama dia kak"jawab bobie.

"Ah Begitu ya..jika kamu bertemu dengannya tolong hubungi aku ya"pinta lixie dengan nada yang begitu lembut.

" Yakh!.. Gue ngehubungin lo sejak tadi pagi"ini rheino kalimat nya kelewat santai membuat bobie bergidik sinis.

"Kak ino" Tegur si bungsu tetapi rheino tidak peduli.

Meskipun begitu bobie tetap menjawab rheino"Ponsel ku menghilang sejak malam, mungkin aku lupa menaruhnya dimana"

"Dasar ceroboh"

"Kak ino gak sopan ih" Si bungsu lagi-lagi menegur si sulung sambil menarik lengan sang kakak.

"Maaf ya bobie sudah menganggumu,kami pergi dulu.. Jangan lupa jika kamu melihat abangku tolong hubungi aku"pungkas si bungsu lalu mengarahkan sang kakak untuk menjauh.

Bobie pun mengangguk, sebelum si kembar itu pergi menjauh bobie mengingat sesuatu, anak ini pun segera berteriak "semalam dia menemuiku" Lixie dan rheino segera menoleh dan kembali menghampiri adik kelasnya tersebut.

"Apa lo bilang?"ini rheino.

"Iya.. Semalam saudara kembar kalian menemuiku, dia ingin menginap di apartement ku tetapi tidak jadi"bobie menjelaskan.

"Kenapa?"ini lixie, dan bobie pun menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak tahu, dia pergi bersama seorang paman, tetapi aku tidak mengenalnya"kedua anak ini mengerti itu pasti jaehyun.

Setelahnya.. Kedua anak kembar ini berpisah dengan bobie, tetapi sesaat kemudian langkah rheino terhenti.

Tentu saja si bungsu menyadari tatapan sang kakak.

Iya...

Tatapan rheino bertemu dengan peter yang berada tidak jauh darinya, hanya berjarak sekitar 2 meter.

Dan tak lama rheino pun segera membuang pandangannya , kembali berjalan menuju mobil sang ayah.

Sementara si bungsu memberikan senyuman mengembang di wajahnya, Peter pun membalas senyuman tersebut.

Terbesit rasa untuk menghampiri si pemilik wajah tupai tersebut, tetapi anak ini menyadari bahwa sekarang bukanlah waktunya, lixie pun segera menyusul di mana Chris dan rheino berada.

"Brengsek!! Kau memang tidak berguna!!"

Si bungsu yang baru saja memasuki mobil sedikit terkejut dengan ucapan Chris, kedua maniknya bertemu pandang dengan sang sulung.

Rheino pun menggedikkan bahunya seolah mengatakan bahwa ia juga tidak mengetahui siapa yang sedang berbicara dengan sang ayah di seberang sana melalui ponselnya.

TAK

Chris meletakkan ponselnya dengan kasar "siapa dad?" Ini rheino.

"Appa kalian"rheino mendelik untuk sesaat, mobil ini sudah bergerak.

Rheino tak ada niatan untuk bertanya lebih, melihat wajah Chris yang memerah sudah cukup membuatnya mengerti seberapa kesal sang ayah saat ini.

Begitupun dengan lixie, anak ini memilih diam dengan memperhatikan sekeliling , Barangkali sang abang sedang berjalan dan ia melihatnya.

"Kenapa disaat seperti ini jalanan begitu macet" Lagi-lagi Chris terlihat kesal, dalam benaknya ia harus segera mendatangi alamat yang telah jaehyun berikan dengan cepat.

Chance [ Chanlix ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang