0053

444 84 48
                                        

Kenapa Chris membawa si bungsu keluar??

Lixie tidak terkontrol bahkan untuk bernafas saja terlihat begitu sangat kesulitan.

Airmatanya terus mengalir, buliran keringat membasahi si kecil.

" Lixie tenang " Ini chris, ia menyugar, menyibakkan surai pirang putranya yang terasa begitu basah nan lengket akibat peluh.

" Eukhh ahh eukhh " Begitu sesak, lixie bahkan memukul-mukul dadanya saking sesaknya yang ia rasakan.

Suaranya pun tidak dapat keluar, air matanya terus mengalir dengan deras.

" Lixie.. Apa yang terjadi?? " Chris rasanya sudah tidak tahan melihat si bungsu yang begitu terlihat sangat kesakitan.

Anak itu memandangnya begitu dalam seolah ingin mengatakan sesuatu tetapi suaranya tidak dapat keluar.

Tanpa rheino sadari, anak inj mengenggam jemari ayah biologisnya " Adekh " Begitu lirih, si sulung begitu mengkhawatirkan adik bungsunya.

" Aahah!Aaaaaaaaaahhhhh "begitu keras lixie menjerit, Chris bahkan sudah menitihkan air matanya.

" Tidak apa-apa... Menjerit lah.. Keluarkan semuanya " Suaranya semakin keras.

Kepala lixie mengadah keatas di atas pundak  sang ayah,, lebih tepatnya dalam dekapan Chris, air matanya tak berhenti keluar , mulutnya terbuka lebar mengeluarkan jeritan yang begitu menyayat hati.

Rheino bahkan sudah tidak sanggup, ia memeluk ayah biologisnya, anak ini menangis dalam dekapan jaehyun.

" Nahyahh "

" Nahyah~ah~aaaaHh "

Chris tak dapat mendengar dengan jelas apa yang terucap dari bibir kecil sang buah hati, jemari kekarnya tak henti-hentinya mengusuk pundak kecil milik si bungsu.

Terlalu sulit untuk di pahami, tangisan dan jeritan nya begitu memilukan, bahkan jaehyun pun ikut merasakan sakit yang putranya salurkan melalui jeritannya.

Cukup lama hingga akhirnya mata anak ini mulai meredup nafasnya begitu berat, Chris menjauhkan sedikit tubuhnya agar ia dapat melihat kesayangannya dengan jelas.

Anak ini meringis, siapapun yang melihat wajahnya saat ini pasti tidak akan tega , wajahnya mengatakan segalanya.

Jemari kecilnya mulai terangkat menyentuh pipi sang ayah, buliran jernih di matanya mengalir, anak ini menggeleng kecil.

" Kenapa harus abang " Begitu parau anak ini berkata.

Rheino mulai menunjukkan wajahnya kembali, posisinya masih memeluk jaehyun.

" Kenapa harus aba~a~ang " Sekali lagi ia mengatakan hal yang sama.

" Lixie ?? " Ini chris.

" Kenapa?? "

" Kenapa  chriiiiiiiiiiiiis !!!!!!! "

" Kenapaaaaaa!!!!!  " Lixie si bungsu ini kembali menjerit, terlalu menyakitkan.

hatinya terasa hancur.

kepalanya serasa mau meledak.

Begitu panas...

Sangat panas...

Ya!!

Anak ini telah mengingat segalanya,kilasan wajah hwang yeji menyerang jaringan otaknya.

Semua kejadian yang anak malang ini alami semuanya terasa menyakitkan.

Begitu penuh.

Sangat-sangat penuh, hingga rasanya sekedar bernafas pun ia tak sanggup.

Tetapi dari semua hal yang menyakitkan,tak lebih menyakitkan dari apa yang hyunjin lakukan padanya.

Apa yang di lakukan hyunjin padanya tak jauh berbeda dari orang lain, tetapi yang lebih menyakitkan hingga membuat anak ini mengingat segalanya.

Tak lain karena hyunjin adalah saudara kembarnya saat ini.

" Kenapa takdir begitu jahat!!! "

" Kenapa takdir sangat suka mempermainkan aku chriss !!! ..kenapaaa??!!! "

" Apakah aku memang tak pantas untuk mendapat kebahagiaan?!! "

" Ssssh.. Sshh.. Sshh "ini chris, ia kembali menarik tubuh mungil itu kedalam dada bidangnya.

" Aaaaahhh~~aaaa~aaaaHhh "begitu parau suara tangisannya.

Anak ini bahkan memenjamkan matanya dalam-dalam, meremat pundak chris dengan keras.

Semuanya tidak adil, kenapa ia kembali lagi bertemu dengan mereka berdua, bahkan di kehidupan ini sekalipun.

Kenapa ia terlahir kembali dengan keadaan yang sama menyakitkannya.

"Kenapa aku harus menjadi putramu chris"begitu lirih,, chris meremas lembut surai pirangnya.

"Kenapa aku terlahir menjadi putramu"

" Aku memang ingin hidup bersamamu "

" Tetapi tidak dengan cara seperti ini "

" Ughk "

" Ughk.. Ughk.. Ughk.. "

" Fel~ " Begitu lirih .. Ini chris

" Aku tak ingin menjadi putra mu chris..."

" aku mencintaimu.. "

" Aku ingin hidup bersamamu sebagai pendampingmu "

" Bukan putra mu!!!! "

" Lixie~~ " Ini rheino, kini pandangannya tertuju pada kembar sulungnya, bahkan anak ini kembali mengeluarkan dahak.

Rheino mendekati adik bungsunya dan melepas pelukan jaehyun darinya.

Sementara lixie, anak ini semakin menggeratkan lengan kecilnya memeluk sang ayah.

" Aku bukan adikmu... Aku lee felix.. Aku mohon padamu jangan memisahkanku darinya " Anak ini bahkan menyembunyikan wajahnya di ceruk tengkuk chris dan tak ingin menatap saudara sulungnya.

Chris sendiri bahkan sudah sulit bernafas, baru tadi siang ia menghabiskan waktu bahagianya bersama si bungsu.

Seolah semuanya akan berjalan baik, tetapi memang sepertinya dewi fortuna tak suka melihat kedamaian di dalam keluarga kecilnya ini.

" Perasaanku tidak salah.. Aku sudah memiliki perasaan ini sejak lama.. Aku mohon padamu biarkan aku bersamanya "

" Lixie ~ " Rheino membelai lembut surai adiknya yang basah karena peluh.

" Aku mohon kak " Lixie akhirnya menunjukkan wajahnya, begitu sendu nan sembab wajahnya begitu memohon.

Rheino menangkup wajah adiknya, yang masih bertengger di sisi pundak sang ayah.

" Lixie mohon kak ino " Sekali lagi anak ini memohon.

Rheino akhirnya mengangguk kecil, lelehan bening pun sama-sama keluar dari pupil masing-masing.

Rheino mengecup lembut kening adiknya
" Christopher bang bukanlah ayah kandung kita " Rheino mengangguk mantap, meyakinkan karena si bungsu tampak terkejut.

Ia bahkan sekarang menjauhkan tubuhnya agar dapat melihat wajah Christopher bang dengan jelas.

DEG!!





Tbc.....



Btw aku lagi ngamok di tiktok... Jadi mon maap kalau sedihnya gak dapet dsini.. Tapi aku uda sambil jerit-jerit ngetiknya 🥺

Chance [ Chanlix ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang