0016

643 101 8
                                    

Waktu telah menunjukkan jam setengah empat hampir fajar, chris bersama ketiga putranya baru saja memasuki  bagasi rumahnya.

" Daddy "

" Ehm " Ayahnya menoleh.

" Lixie mau tidur sama daddy "

" O__"

" No! Lixie tidur sama kakak sama abang " Sambar rheino bahkan sebelum sang ayah sempat mengeluarkan suara seutuhnya.

Si bungsu yang sekarang memang sedang duduk di samping rheino hanya memandang kakaknya lelah.

Sedangkan chris, ia hanya tersenyum tipis.

" Sam, lu sama lixie duluan, gue ada urusan sama dady " Yang lebih muda mengangguk.

" Ayo dek "

" Kak ino jangan macem-macem ya " Ujar si bungsu memastikan kembar sulungnya tidak akan melukai ayahnya.

Rheino tidak menanggapi sama sekali, ia masih berdiri di depan pintu menunggu ayahnya.

" Daddy rheino mau bicara "

" Bicara saja, ada apa kak? " Rheino langsung menarik lengan ayahnya masuk kedalam rumahnya.

" Pelan-pelan rheino, kamu mau ngajak daddy kemana? "

Rheino tidak menjawab pertanyaan sang ayah, ia terus menarik lengan ayahnya.

Sedangkan Sam sibuk mengurus adiknya yang super sangat kepo dengan kakak sulungnya.

" Lixie.... Kak ino gak bakalan ngapa-ngapain daddy "

" Lixie gak percaya, cepet minggir abang~ lixie mau liat kak ino sama daddy "

Iya..

Samie menutup pintu kamar adiknya, meskipun telah ia kunci, tetapi badan samie tetap menahan pintu tersebut agar adiknya tidak keluar.

÷

÷

"dad, berikan album foto itu pada rheino"

Ya..

Bener!!

Rheino menarik lengan sang ayah sampai berada di ruang kerja ayahnya.

Chris terheran-heran " Buat apa kak? " Tanya chris.

" Berikan saja pada rheino "

" Ya tapi untuk apa?! Itukan punya daddy "

" Kalau daddy gak mau ngasih, rheino sama Samie akan bawa lixie keluar dari sini "

" Kamu ngomong apa sih rheino, daddy bener-bener gak ngerti degan sikap kamu ini "chris sudah mulai prustasi menghadapi sikap putra sulungnya ini.

" Itu lixie atau bukan, wajahnya tetep wajah adek, jadi biar rheino yang nyimpen, rheino gak mau daddy jadiin itu sebagai bahan imajinasi daddy lagi "


" DEG! "

kalimat itu benar-benar menampar jantung chris.

Mau tidak mau akhirnya chris mengalah dan memberikan album foto miliknya kepada putra sulungnya.

Setelah mendapatkan apa yang ia inginkan, rheino berkeliling memeriksa memastikan tidak ada foto apapun di tempat ini kecuali foto ibunya.

Setelah memastikan tidak adanya foto lain, rheino menyambar 2 botol Sampayen yang bertengger di rak .

" Rheino kamu jangan aneh-aneh ya " Rheino sama sekali enggak menghiraukan perkataan sang ayah.

Chris pikir anak sulung nya akan meminum minuman tersebut, nyatanya tidak, rheino membuang kedua botol itu kedalam wastafel dengan cara membantingnya hingga pecah.

Minuman beralkohol itu telah menjadi musuh baginya " Rheino gak mau ada minuman menjijikkan dirumah ini " Ujarnya lalu berjalan menuju kamarnya sendiri.

Chris menghela napas, memijat pelipis nya begitu prustasi.

Saat ingin melangkahkan kakinya kembali ke atas, matanya tiba-tiba melirik kamar putra bungsunya.

Tentu Chris mengingat permintaan si bungsu yang ingin tidur bersamanya, namun lagi-lagi Chris menghela nafas.

" Cklek " Rheino keluar dari kamarnya, maniknya bertemu dengan manik sang ayah.

" Good night dad " Ujarnya

" Good night " Sahut Chris, ia memandang punggung putra sulungnya menuju kamar putra bungsunya.

Setelah memastikan putra sulungnya masuk kedalam kamar adiknya, Chris melangkahkan kakinya menuju ruang kerjanya.

Tentu,,,

Manusia ini tidak akan tidur mengingat hanya tinggal 2 jam'an lagi surya akan menunjukkan sinarnya.

Chris memilih untuk menyibukkan dirinya dengan layar laptopnya.

Sedangkan ketiga bersaudara ini masih berdiri saling pandang, si bungsu menuntut penjelasan, tetapi si sulung tetap diam, sedangkan si tengah menekankan kepalanya begitu prustasi dengan ketegangan kedua saudara kembarnya.

Pada akhirnya si tengah menghampiri si sulung, memeluk saudara tertuanya, tentu karena samie sudah sangat lelah, ia bahkan hanya tidur sekitar 1 jam saja saat tadi di rumah Peter.

Tubuhnya sudah sangat lelah, ia butuh beristirahat, bagaimana tidak??

Jam sembilan mereka baru tiba di apartement Peter, mereka baru beristirahat sekitar jam sebelas, lalu adiknya terbangun sekitar jam setengah satu, dan sekarang sudah jam empat pagi mereka baru pulang dari IGD.

Jadi sebenernya di ruangan tadi itu lixie tidak benar-benar sendiri, ada banyak pasien baru dan beberapa orang di sekitarnya.

Jadi ranjang dia itu hanya di batasin sama tirai seperti di rumah sakit pada umumnya.

tapi ini IGD ya bukan UGD, kalau di UGD itu kan cuma ada satu dokter umum dan ruangannya lebih kecil, tapi kalau IGD ruangannya lebih besar dan ada beberapa dokter spesialis.

Karena saking cemasnya chris, ia gak cukup kalau anaknya hanya di periksa sama satu dokter.

Sekitar tiga dokter mungkin yang meriksa anaknya dan hasilnya tetep sama, karena dia bener-bener takut terjadi sesuatu sama putranya.

" Maafin kakak " Rheino melepas pelukan adiknya.

"Kak ino gak ngomong apa-apa sama daddy"si bungsu masih enggak percaya.

" Udah ayok istirahat, kamu gak kasian abang nih matanya uda merah " Kata rheino membujuk si bungsu.

Akhirnya lixie juga enggak tega ngeliat abangnya, jemarinya langsung menjulur dan  di Sambut oleh samie.

Lixie memberikan pelukan hangat " Maaf abang " Lirihnya, sedangkan rheino mengusuk puncak kepala keduanya.

Pada akhirnya mereka sama-sama naik keatas ranjang adiknya, dengan si bungsu di tengah.

Rheino menarik selimut untuk menyelimuti tubuh mereka bertiga dan berakhir tertidur dengan sama-sama memeluk.

Chance [ Chanlix ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang