0052

404 73 18
                                        

Selama dalam perjalanan chris dan rheino tak henti-hentinya memanggil nama samie dan lixie.

Posisinya rheino duduk di tengah dengan kedua adiknya yang sedang tidak sadarkan diri tersebut bertumpu di kedua sisi pundaknya.

Mereka langsung menuju kediaman bang, chris sendiri telah menghubungi kim seungmin untuk datang kerumahnya.

Ya..chris dan seungmin mulai dekat setelah pembicaraan mereka di rumah sakit kala itu.

Chris lebih dulu mengendong putra keduanya, kemudian kembali lagi untuk mengendong sang putra bungsu.

Kedua anak ini di tidurkan bersebelahan di kamar chris lebih tepatnya agar lebih mudah jika profesor kim seungmin datang, ia cukup masuk kesatu ruangan saja.

Tak lama seungmin pun datang dan segera memeriksa kedua anak kembar tersebut.

Tetapi anehnya kedua anak ini baik-baik saja, tidak ada hal yang serius, suhu tubuhnya pun normal, tekanan darahnya pun normal.

Lalu kenapa kedua anak ini kesakitan sebegitu histerisnya.

Seungmin meresepkan sebuah obat penenang dan menyarankan untuk membawa mereka ke psikiater atau psikolog anak.

Mengingat si kecil lixie pernah mengalami kejang, mungkin anak ini memiliki beban pikiran yang begitu berat menurutnya.

Tetapi tetap saja semuanya terasa janggal, hal yang sama terjadi kepada samie...

" Chris!! "

" Chris!!! "

" Jaehyun ?? " Ini Chris, ia telah mendapati jaehyun berada di hadapannya.

Sementara rheino segera meringkus di balik tubuh kekar sang ayah, anak ini benar-benar tak ingin melihat ayah biologis nya.

" Kalau begitu aku permisi dulu " Ini Seungmin.

" Terimakasih prof.. Maaf merepotkanmu" Yang ini Chris, ia berkata dengan setengah menundukkan badannya.

" Tak apa.. Tidak perlu sungkan.. Jika itu menyangkut felix aku akan segera datang"tampak senyuman menggulung di bibir Chris.. Seungmin pun kemudian melangkah pergi.

" Dia siapa?? " Ini jaehyun

"Bukan urusanmu... Ada apa kau kesini?!"lengan kekar Chris benar-benar menjaga putra sulungnya yang berada di punggungnya.

Tentu saja jaehyun menyadari hal tersebut, ia menghela nafas panjangnya sejenak " Apa kalian bertemu dengan hwang yeji ?! "Tidak hanya Chris, rheino pun sedikit terkejut.

" Katakan Chris!!! "Jaehyun berkata dengan mengguncang pundak chris.

" Dari mana kau mengetahuinya?? ... Owhh jangan katakan kau merencanakannya?!! "

" Chris!! Apa kau sudah tidak waras !!"Rheino tersentak dengan suara jaehyun yang terbilang cukup melengking.

Si kembar sulung ini benar-benar ketakutan hingga meremat mantel sang ayah.

" Wanita itu datang ke tempat ku meminta alamat mu!! "

" Apa!!.. Lalu apa yang kau lakukan??!! Kau memberikannya?! "

" Chris!!! Berapa kali kau akan terus berfikir buruk tentang ku!!! .. Mereka ini putra ku!! Aku tidak akan menyakiti mereka!! "

Entah kenapa Chris sedikit terpaku " Daddy " Ini rheino anak ini menyadari keterdiaman sang ayah.

" Selain kedua orang tua kami.. Wanita itu adalah penyakit bagi hyunjin ... Sebelum sam mengigat sesuatu, ku sarankan kau segera membawa pergi putra bungsu ku "

Tidak hanya Chris yang memandang jaehyun dengan tatapan tajam, rheino si sulung yang bersembunyi di balik tubuh kekar sang ayah pun kini berani menunjukkan tatapan tajamnya.

" Chris.. Aku hanya ingin membantumu.. Kau pasti mengigat bagaimana sikap hyunjin "

" Tidak!!! " Ini rheino, anak ini menyentak ayah biologisnya.

" Dia samie!! Bukan hyunjin.. Dia adikku!! Bukan adikmu!! " Mendengar suara si sulung yang sebegitu beraninya, Chris mencoba menenangkan putra sulungnya.

" Rheino.. Appa tau kau tak bisa menerima semua ini .. Tetapi dengarkan appa demi kebaikan daddy mu dan adik bungsu mu"rheino menggeleng ribut.

Sepertinya anak ini mencium aroma yang tidak ia sukai.

Tentu saja..

Saran yang di berikan oleh jaehyun adalah sebuah perpisahan, dimana sam akan tinggal bersamanya.

Bahkan jika rheino bersedia, jaehyun akan membawa kedua anak kembar tertua ini, dan membiarkan si bungsu bersama Chris meninggalkan negara ini.

Rheino memandang Chris " Daddy " Begitu sendu anak ini memanggil sang ayah, Chris pun memandang putra sulungnya lekat-lekat.

" Dad~ .. Samie anak yang baik.. Dia adik dan abang yang baik.. Jangan tinggalkan kami dad "anak sulung ini mulai menitihkan air matanya.

Bukannya rheino tak ingin tinggal bersama ayah biologisnya, tetapi anak ini tak ingin berpisah dari sosok ayah yang telah merawatnya sedari bayi.

Jika ia tidak bisa tinggal bersama jaehyun, anak ini bisa saja hidup sendiri, tetapi anak ini tidak bisa hidup berjauhan dari keluarga kecilnya yang telah bersamanya selama ini.

" Rheino??? " Begitu lembut jaehyun memanggil putra sulungnya.

Tetapi si sulung tetap menggeleng ribut "Daddyhhh " Ya.. Anak ini terus menyebut sang ayah.. Yaitu Chris..

" AAAGGGKKKHH "

" Lixie " Semua orang menoleh kearah sumber suara tersebut tak lain dari dalam kamar Chris.

Pintu itu tidak tertutup tentu saja suara itu begitu melengking, tak lain suara si bungsu.

Chris segera berlari bahkan mengabaikan rheino yang masih sesenggukan, meskipun ia juga sedikit tersentak dan jaehyun mencoba menenangkannya.

Tetapi si sulung menolak sentuhan tersebut, ia mengontrol dirinya sendiri,tak lama Chris keluar dengan si bungsu di gendongannya.

Chris membawa anak itu keluar lalu menutup pintu kamar tersebut agar tidak menganggu samie yang masih belum sadarkan diri.

Chance [ Chanlix ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang