Chris mengangkat lengan kanannya untuk membelai lembut surai pirang sang putra
begitu pelan...
Helai demi helai.....
Chris seperti sedang menghitung satu per satu surai pirang sang buah hati.
Wajahnya semakin mengikis jarak, si kecilpun perlahan memejamkan kedua matanya.
Satu kecupan lembut di keningnya ia dapatkan dari sang ayah, kecupan itu turun di kedua mata lentiknya yang terpejam.
Tentu saja anak ini dapat merasakan sentuhan bibir tebal sang ayah di bawah matanya saat ini.
Sudah pasti...
Taburan suryanya adalah keajaiban dunia kedelapan yang ia miliki.
Setelah mengecup lembut taburan surya di kedua sisi sang buah hati, Chris mendaratkan kecupan nya di hidung kecil lixie.
Tidak...
Chris tidak mendaratkan kecupan di bibir mungil si kecil.
Anak ini membuka kedua matanya ketika merasakan ibu jari sang ayah mengusap bibir ranumnya.
Kedua Maniknya menatap sang ayah yang sedang memperhatikan dirinya dengan senyuman yang mengembang di wajah ayahnya.
Dalam batin Chris...
Apa yang harus ia katakan, Jika Putranya ini memang benar-benar lee felix, apa yang ada pada diri putranya.. Semuanya sama.. Tidak ada yang berbeda.
Takdir...
Iya...
Takdirnyalah yang berbeda...
Lengan kecil lixie sudah tidak lagi bertengger di perpotongan leher Chris, kedua jemari kecil tersebut telah menggenggam jemari kekar sang ayah yang menyentuh bibir mungilnya.
Cukup lama mereka saling pandang, hingga Chris melepas jemari kecil putranya. " lixie " Ujarnya lalu mendekap sang buah hati dalam pelukan.
Pria ini memejamkan matanya begitu dalam, sementara si kecil...anak ini tersenyum teduh di balik punggung sang ayah.
" Dad... Apakah lixie bisa menjadi pengganti lee felix untuk daddy?? "Anak ini sendiri tidak mengerti kenapa ia berkata sedemikian.
Bahkan ia tidak merasakan kecemburuan kepada lee felix, tetapi anak ini berharap bisa menggantikan lee felix untuk sang ayah.
Sedangkan Chris... Pria ini menepuk lembut punggung kecil putranya, ia mengetahui bahwa putranya merasa khawatir tentang perasaannya.
Perlahan ia menjauhkan tubuh si kecil agar ia dapat melihatnya, chris menangkup wajah kecil putranya, ia menyatukan keningnya dengan kening sang putra.
Begitu dekat...
Chris berkata " Lixie tidak perlu berkata sedemikian.. Biarkan semuanya berjalan seperti air " Si kecil pun mengangguk kecil.
Secercah senyuman mengembang di bibir masing-masing " Lixie adalah kehidupan daddy"
Lega..
Kelegaan anak ini rasakan ketika sang ayah mengucapkan kalimat tersebut, rasanya ia ingin menangis.
Tetapi semuanya terhenti ketika sang ayah melepas tautan kening mereka.
" Sekarang katakan pada daddy.. Selama bolos sekolah lixie pergi kemana saja? " Tentu saja anak ini mengerutkan keningnya.
Suananya berubah seketika, bagimana tidak?!
Harus banget gitu ya nanyain ini disaat- saat seperti ini??
Ngerusak moment banget nih si bapak -_-
Harap maklumlah ya.. Namanya juga sudah bapak-bapak :v
Si kecil kemudian menjawab " Lixie gak pergi kemana-mana kok dad "
" Kenapa pulangnya malem terus kalau enggak kemana-mana " Ini chris, si kecil langsung nyengir kuda.
" Maaf.. Dad "
" Kenapa enggak pulang aja? " Si kecil menggeleng.
" Lixie gak pergi jauh kok dad.. Lixie cuma ngabisin waktu membaca di perpustakaan tua di myeongdong " Chris mengerjapkan matanya beberapa kali.
Tentu saja ia mengetahui tempat tersebut, karena ia juga sering berkunjung ke perpustakaan tua tersebut jika sedang merindukan lee felix.
" Sejak kapan? Kok daddy gak pernah ketemu adek di sana? " Ini Chris
" Beberapa bulan terakhir.. Memangnya daddy pergi ke sana juga? " Tanya lixie penasaran.. Karena ia tidak pernah bertemu dengan sang ayah disana.
Chris segera menggeleng, ia lupa bahwa dua tahun terakhir ia sudah tidak menginjakkan kakinya di sana.
" Oh iya dad sebentar " Anak ini beranjak dari pangkuan sang ayah menuju kamarnya.
Tak lama anak itupun kembali membawa sebuah buku dan menjulurkannya pada sang ayah.
Kedua mata sipit Chris melebar, tentu saja ia mengenali sebuah buku yang putranya berikan.
" Lixie menemukan buku ini disana.. Kata penjaga disana ini sudah lama berada disana dan tidak ada yang mengambilnya "
Chris mendengarkan apa yang putranya katakan sambil membuka lembar demi lembar kertas buku tersebut." Saat lixie bertanya apa boleh lixie membawanya?? Penjaga itu mengatakan boleh ... Jadi lixie mengambilnya "
" CHANCE " ini Chris,, ia berkata lirih kemudian memandang putranya.
Lixie yang sejak tadi menjelaskan, anak ini menjadi terhenti dengan tatapan yang ayahnya berikan.
" Apa lixie berbuat kesalahan " Si kecil membatin.
Sedangkan Chris... " Kau memang benar-benar telah kembali.. Kau bahkan mengambil bukumu yang tertinggal bertahun-tahun lalu..."
Iya..
Buku ini adalah buku milik lee felix, bahkan ada tulisan Chris disana.
Chance... Itu adalah gabungan antara namanya dengan felix.
Chance,, like a change : kesempatan,, seperti perubahan.
Apakah takdir benar-benar akan menyatukan dirinya dengan felix di kehidupan ini??

KAMU SEDANG MEMBACA
Chance [ Chanlix ] ✔
Fanfiction"Jika hubungan ini berdosa.. Lixie tidak keberatan hidup di dalam dosa ini daddy" Cerita ini Mengandung > BxB > Bi > BL > Bromance > verbal violence > NC 🔞 • Happy Reading 💕 Start 02/22/2022w End www/15/2022