0011

1.1K 124 35
                                    

" Bangsat!! " Ini rheino, emosinya sudah sangat menyulut.

" Kak ino uda janji gak bakal marah " Ini lixie suaranya bergetar.

" Kak ino! .. Kak ino tunggu?! " Lixie menjerit mencegah kakaknya.

" Kakak punya urusan sama daddy "

" Lixie lepasin kak ino " Ini samie

" Enggak... " Lixie menggeleng ribut.

" Daddy gak salah kak~.. Daddy gak salah.. Abang lixie mohon "

" Lixie yang salah,, daddy kira lixie adalah felix.. Daddy terpengaruh alkohol sedangan lixie sadar sepenuhnya "

" DEG! "

dua saudara kembar tertua ini lemes seketika.

" Kamu dah gila dek " Ini samie

" Kita mati-matian jagain lo biar gak rusak, dan lo malah ngerusak diri lo sendiri anj___" Kalimat rheino tertahan, begitu tercekat di tenggorokannya.

" Maafin lixie .. Lixie suka sama daddy "

" Lixie!! " Dua saudara kembarnya sama-sama berteriak, yang paling muda tersentak dan menutup matanya rapat-rapat.

" Cukup " Ini rheino, dadanya begitu sesak, dia bahkan tidak bisa mengumpat.

Kata lo gue itu juga pertama kalinya rheino ucapkan untuk lixie, sebelumnya dia tidak pernah menggunakan kata itu kepada kembar bungsunya ini.

Samie terkekeh dia tidak habis pikir dengan tingkah kembar bungsunya.

" Sam, hubungi daddy "

" Kak ino lixie mohon kak " Anak ini bener-bener takut kalau kedua saudara benar-benar menghajar ayahnya.

" Seharusnya memang lixie tidak memberitahu kalian " Suaranya meninggi.

" Diem " Rheino gak kalah tinggi nya.

Sibungsu langsung diam seribu bahasa menangis dalam diam dengan isakan yang tertahan.

Samie menjauh menghubungi ayahnya, rheino juga sibuk mengetik di ponsel nya.

40 menit berlalu, sebuah mobil yang lixie kenali itu adalah milik han peter berhenti di depan mereka bertiga.

" Ayo masuk lix " Itu peter yang baru saja keluar dari mobilnya.

Sebelum masuk , lixie memandang kedua saudaranya acuh.

Lixie di pinggir diikuti peter di tengah lalu rheino di sebelah nya, mereka bertiga berada di kursi penumpang .

Sedangkan sam, dia duduk di depan di samping driver pribadinya nya peter.

Sunyi...

Sepi...

Hanya terdengar suara mesin yang berlalu lalang, hingga akhirnya mereka sampai di apartemen peter.

Apa yang sam katakan kepada ayahnya??

Ia hanya meminta ijin untuk tinggal di apartemen peter, daripada rheino, sam terbilang cukup handal dalam berbohong, sehingga ayahnya mengijinkan begitu saja.

" Eh tupai, lu keluar dulu " Ini rheino

" Lah kocheng ini kamar gua napa lu yang ngusir gua?! .. Yang ada lu bedua yang gue usir " Sam memasang wajah julidnya.

" Pinjem kamar lu bentar " Sam berucap sambil mendorong tubuh dengan yang memeiliki wajah tupai itu keluar dari kamarnya sendiri.

" Bangsat emang lupada " Sarkas peter

" Tok.. Tok.. Tok.. "

" Apalagi " Baru juga ini pintu di tutup uda di ketuk lagi.

" Nih! Piyama buat adek lo " Langsung aja tu piyama di tampolin di muka samie, emosi lama-lama si peter.

" Lix! Tuh piyama kesayangan gue, gue pinjemin buat lo jangan ampe lecet "

" Iya!! Bacot lu ah, ude sono pergi "yang ini rheino.

" Brakk "

" Woii bangsat!! Pintu kamar gue mahal goblok "

" Gampang gue ganti!! " Menyombong si samie.

Pintu sudah mereka kunci,rheino sama samie berjalan mendekati adiknya yang sudah duduk di pinggir kasur.

Lixie masih menunduk tidak berani menatap kedua saudara nya.

Rheino langsung membusungkan tubuhnya, jemarinya menyentuh ikat pinggang adeknya ia lepas begitu saja.

Lixie juga diam menerima apa yang kakaknya lakukan padanya, dia sedikit mengangkat bokong nya ketika rheino berusaha melepas celananya.

" Tidur dek " Itu samie, lixie nurut.

Anak itu hanya tinggal membaringkan tubuhnya.

" Munduran " Kali ini rheino.

Si bungsu nurut, sekarang posisi lixie sudah ngangkang layaknya ibu mau melahirkan atau posisi mauuuu

Ekhem

Mon maap saya batuk 🌚

"Yaampun pantesan aja kamu sampe demam , separah ini loh sam" Rheino menggelengkan kepalanya melihat anal adiknya yang terluka.

" Pantesan kamu gak bisa jalan dan gak mau di ajak kedokter " Lixie hanya  mengerjap-ngerjapkan matanya diatas sana selama kedua saudara nya memeriksa analnya.

" Bangun kamu "rheino langsung menyambar kancing seragam adeknya dan melepas semuanya.

Si bungsu sudah naked sempurna,sedangkan samie memberikan bathrobe dan langsung di kenakan oleh lixie.

Sam mengikuti ke kamar mandi yang memang berada di dalam kamar peter ini.

" Ini katanya boleh di pakek " Ujar sam dan di angguki oleh si bungsu, sam kemudian pergi meninggalkan adiknya.

Meskipun rheino mengatakan Bahwa mereka berdua memiliki hasrat kepada adik bungsunya, nyatanya mereka benar-benar tulus menyayangi lixie sebagai seorang kakak dan abang kepada adiknya,dia tidak akan segila itu untuk merusak adiknya.

Selama adiknya membersihkan diri, rheino dan sam merenungi kesalahannya.

Kedua saudara tertua ini tidak bisa sepenuhnya menyalahkan adiknya, hal itu terjadi karena kenakalan mereka berdua.

Sekarang yang harus mereka pikirkan adalah membantu adiknya untuk melupakan perasaan gilanya tehadap ayahnya, dan akan lebih baik jika ayahnya tetap tidak mengetahui hubungan yang terjadi antara dirinya dan lixie.

" Cklek " Lixie langsung mengambil posisi sebelum ia mandi tadi, rheino mengoleskan cream ke anal adiknya.

Ya..

Lixie bahkan tidak mengobati analnya dan hanya membiarkan begitu saja.

Dia hanya mengatakan kakinya sakit, tentu saja tidak ada yang berfikir sampai kearah sana.

Chris??

Apakah ayahnya itu tidak menyadari sesuatu di pagi hari??

Tentu saja Chris menyadari semua kekacauan malam itu, tetapi tetap saja, manusia itu hanya mengira bahwa dirinya hanya bermimpi.







Tbc...



Lanjut gak???







🌚

Chance [ Chanlix ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang