0017

645 96 15
                                    

Waktu sudah menunjukkan sekitar jam setengah tujuh pagi, chris melangkahkan kakinya menuruni tangga menuju kamar putra bungsunya.

Ia berniat membangunkan kedua kembar tertua karena mereka harus sekolah, sementara si bungsu sepertinya tidak akan masuk sekolah.

Meskipun kamar ini di kunci chris tetap bisa masuk karena dia memiliki kunci cadangan setiap pintu untuk berjaga, seperti sekarang ini contohnya.

Ketika ia masuk,maniknya bertemu dengan manik putra bungsunya.

Iya..

Nyatanya lixie tidak benar-benar tertidur, setelah semua mimpi yang ia alami rasanya begitu sulit ia untuk memejamkan matanya.

Mimpi itu seperti nyata baginya, seolah dia benar-benar mengalami hal tersebut.

" Daddy " Lirih si bungsu, ia masih memeluk tubuh saudara kembar tengahnya, tubuh mungil nya terhimpit oleh tubuh kedua saudara kembar tertuanya.

Anak ini hanya mengangkat kepalanya sedikit untuk melihat ayahnya.

Chris mulai mendekati dengan senyuman teduhnya.

" Kak "

" Kak ino bangun "

" Abang "

" Abang ayo bangun "

"Kalian harus sekolah... Sebentar lagi ujian"

Chris membangunkan kedua putranya begitu lembut,mata keduanya mulai mengerjap, lenguhan keduanya pun terdengar.

Samie mulai mengangkat setengah badan nya menjadi terduduk, ia menggaruk tengkuk dan kepalanya yang terasa gatal.

Sedangkan rheino " Ughuk.. Ughuk.. " Ia berdahak, Chris mendudukkan rheino diiringi khusukan lembut di dada putra sulungnya.

Sekarang kedua putranya telah duduk, sedangkan si bungsu masih terbaring.

Lixie menunjukkan senyuman termanis nya " Good morning " Ujarnya.

Terlihat begitu sangat menggemaskan.

" Morning " Samie menyahuti terlebih dahulu dengan menduselkan puncak kepalanya di tengkuk kembar bungsunya.

karena saking menggemaskannya saudaranya ini,samie tidak tahan, lixie sampe menggeliat karena geli dengan surai pirang abangnya yang menusuk kulit putih vanillanya.

Rheino bergabung menggoda si bungsu, mereka tertawa bersama di pagi hari ini.

Sungguh pemandangan yang sangat indah di mata chris,suara tawa ketiganya di sertai jeritan manja si bungsu karena kegelian.

" Udah jam tujuh loh kak.. Abang.. " Interupsi chris, dia sebenarnya masih ingin membiarkan kedamaian ini, tetapi mereka harus sekolah, dengan terpaksa ia merusak pagi indah si kembar.

Samie langsung mencelos masuk ke kamar mandi adeknya "Abang mandi duluan" teriaknya

Rheino gak mau kalah dia menahan gagang pintu " Kakak duluan "

" Tapikan abang duluan yang megang pintu!? "

" Yang lahir duluan siapa?! "

" Gak asik lo kak!! " Samie jadi kesel rheino bawa-bawa perut ibunya.

"Emangnya gue minta dilahirin yang kedua"imbuh samie.

Suana yang tadi adem manis sekarang tuh dua kembar balik ke sifat binatang mereka, yaitu kucing sama tikus.

Padahal kamar mandi disini ada banyak!!

Setiap kamar ada, notabene nya ini rumah punya lima kamar masing-masing ada kamar mandinya, di tambah satu kamar mandi umum.

Umumnya buat yang ada di rumah ini aja bukan buat umum orang banyak, maksudnya kamar mandi yang di luar kamar, bisa di pakek sama tamu gitu-gitulah pokoknya.

Terus satu lagi di lantai tiga ruang kerja ayahnya juga ada, tapi emang dasar nih dua bocah aja kagak bisa tanpa enggak ribut, jadilah sekarang ngeributin kamar mandi adeknya.

" Maaf ... mandi bareng aja yuk " Ujar rheino, si Samie ngejulid, padahal mah si kembar tiga ini sering mandi bareng.

Mandi aja ya woii jan mikir yang ehe oho uhu ihi 🌚

Akhirnya rheino narik lengan kembar lima menit nya dengan wajah samie yang masih masam tetapi anak itu tetap melangkah masuk.

Gada rasa malu, makanya sewaktu kedua kembar tertuanya membuka celananya lixie, anak ini biasa saja, karena mereka sudah terbiasa.

Chris hanya menggelengkan kepalanya, kalaupun dia menyuruh salah satunya untuk pergi kekamar mandi lain, sama saja berkata dengan batu.

Tidak akan ada yang mau mengalah, ya cara terbaiknya memang mereka harus mandi bareng.

Chris menghela nafas panjang, pandangannya kini tertuju pada si bungsu yang duduk manis di atas ranjangnya.

" Good morning daddy " Ujar si kecil dengan tersenyum teduh ketika ayahnya mendekati dirinya dan duduk di depannya.

" Good morning " Sahut chris mengusuk puncak kepala si kecil.

" Lixie tadi enggak tidur ya? " Tanya chris, karena mata anak ini memerah, dan di angguki oleh lixie.

" Lixie takut daddy "lirih sang buah hati memeluk ayahnya.

" Takut apa sayang? " Anak ini hanya menggelengkan kepalanya yang berada tepat di dada sang ayah.

"  Lixie dirumah aja yah " Anak ini mengangguk, tetapi kedamaian ini lagi-lagi terpecah.

" Lixie sekolah aja " Itu rheino, ia bersama sam sudah berada di luar kamar mandi dengan menggunakan bathrobe.

" Adek kalian masih summer , biar dirumah dulu istirahat " Chris akhirnya mendekati kedua putranya.

" Ikut daddy "  Kedua anak ini menggerutkan kening, kecuali rheino ia memandang dengan tatapan tajamnya.

Rasanya lixie tidak mampu bersuara, dia hanya diam saja, seandainya kedua kakaknya tetap memaksanya untuk masuk sekolah dia akan nurut.

Satu ayah dan dua bocah itu telah pergi meninggalkan kamar si bungsu, tinggal lah lixie sendiri.

Anak ini turun dari ranjangnya menuju kamar mandi, tentu,,, anak ini akan membersihkan dirinya.

Chance [ Chanlix ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang