Oknum tersebut tak lain adalah si kembar sulung yaitu rheino.
Selain membekap kembar lima menitnya, anak ini juga menyeret si tubuh jangkung itu keluar menjauh dari rumah .
Meskipun Sam lebih tinggi darinya tetapi kekuatan rheino tidak bisa diragukan, tentu saja si sulung jauh lebih kuat dari kedua adiknya.
" Kak ino !! " Mengetahui itu adalah kembar sulungnya, emosi Sam semakin mencuat.
" Lo gila ya kak! .. Lo liat kan tadi itu apa!! " Rheino masih diam menatap si kembar lima menitnya ini berbicara.
" Sam " Rheino mengenggam lengan sang adik, mencengah adiknya yang sudah satu langkah untuk kembali ke dalam rumah.
" Lo enggak ada pikiran buat ngebiarin hubungan berdosa ini berlanjut kan?! " Begitu menekan kalimat yang Sam katakan dengan melepas jemari sang kakak pada dirinya.
" Sadar lo kak.. Ini salah!! " Sam berlalu meninggalkan si sulung dan langsung menuju kamar sang adik.
BRAAAAKK
lixie.... anak ini baru saja berdiri di depan kasurnya,mengusap wajahnya dengan kasar, kemudian berbalik dan mendapati abang nya disana.
Tentu saja anak ini terkejut dengan kedatangan kembar keduanya .
pintu itu tadi terbuka dengan lebar, tetapi saat Sam kembali masuk pintu ini sudah tertutup.
Sam kira pintunya telah terkunci makanya anak ini membukanya dengan kasar, tetapi ternyata tidak terkunci sehingga mengakibatkan benturan yang begitu keras.
Tetapi masalahnya bukan itu saat ini, anak ini tidak menemukan keberadaan sang ayah, Sam yakin jika ia melihat sang ayah sedang mengukung sang adik di bawahnya.
Anak ini bahkan masuk kedalam kamar sang adik untuk memastikan, bahkan ia memeriksa kamar mandi.
Hingga lixie si bungsu bertanya-tanya dalam hatinya apa yang abangnya cari di kamarnya.
Sedangkan rheino,, anak ini melihat ayahnya baru saja memasuki ruang kerjanya di lantai tiga.
Tentu saja rheino langsung bergegas menuju tempat sang ayah.
" Dad "
" APA!!! " begitu keras Chris membentak putar sulungnya.
Sam dan lixie segera keluar dari kamar,mata mereka tertuju ke lantai tiga, dan mendapati kembar sulung nya berada di ambang pintu ruang kerja sang ayah.
Jika suara itu terdengar sampai bawah dan membuat kedua anak ini tersentak, lalu apa kabar dengan si sulung yang berada tepat di depan sang ayah.
Tentu saja anak ini tersentak hingga matanya membulat bahkan nafasnya berderu, jantung nya berdetak tak karuan.
Menyadari reaksinya yang begitu berlebihan, Chris mengusap kasar wajahnya, lalu mendekati putra sulungnya.
" Maaf.. Daddy lagi banyak pikiran.. Apapun yang mau kakak bicarain ke daddy.. Kita bicara besok saja " Chris langsung mengunci pintunya begitu saja.
Pria itu sepertinya lupa telah menakuti putra sulungnya, bukannya menenangkan anak ini terlebih dahulu, ia langsung menutup pintunya begitu saja.
Rheino....ia akhirnya menuruni tangga, kedua kembarannya memperhatikan dirinya.
Yang pertama kali rheino tuju adalah lixie, ia menyuruh adik bungsunya itu untuk kembali kedalam kamarnya.
Seolah tidak peduli, bahkan sekedar bertanya keadaan sang kakak, lixie langsung berlalu kedalam kamarnya.
Sedangkan Sam.... Mata anak ini penuh pertanyaan.
" Kita bicara besok, gue janji " Ini rheino, anak ini sudah tahu jika kembar lima menitnya ini menuntut padanya.
Mau tidak mau karena juga sudah selarut ini Sam akhirnya kembali kedalam kamarnya, begitupun dengan rheino.
Sedangkan Chris...
" AAARRGGHHH " pria ini mengeram..menjerit kesakitan.
Ia bahkan memukul kepalanya ke dinding, jemarinya sudah terluka akibat benturan yang ia layangkan ke meja.
Meja itu memiliki lapisan kaca, sehingga kaca itu pecah dan melukai jemarinya.
" Apa yang sudah kulakukan " Nada suaranya begitu menyesal, bahkan buliran jernih mulai memenuhi kelopak matanya.
Tentu saja pria ini begitu menyesali perbuatannya beberapa menit lalu.
Seharusnya ia tidak melakukannya, dengan begini sama saja Chris mempermainkan perasaan Putranya.
" Aku lixie.. Bukan felix " Mata Chris membulat saat sang putra yang berada di bawah kungkungannya berkata sedemikian.
Anak ini bahkan memandang lekat manik sang ayah, jemarinya terlentang dengan kuncian sang ayah.
" Daddy tau ini lixie " Chris berkata dengan dahinya yang berkerut.
" Kalau begitu lepaskan!! " Anak ini memberontak, tentu saja ia tak ingin terjatuh kedalam lubang yang sama.
" lixie!! " Suara Chris meninggi, bahkan cengkraman nya semakin kuat.
Nafas anak ini memburu, tentu saja jantung nya begitu kalut.
" Kau sadarkan?? Karena aku tidak mencium alkohol di mulutmu " Anak ini menekankan kalimat nya dengan masih menatap sang ayah.
Pandangan mereka Sama sekali tidak terlepas, bahkan tatapan itu semakin lama semakin menusuk.
" Apakah seperti ini sikap seorang ayah terhadap anaknya??.. Kau yang mengatakan jangan melewati batas " Chris melonggarkan cengkramannya.
Menyadari hal itu tentu saja anak ini segera mendorong tubuh sang ayah menjauh darinya, bahkan tubuh kekar sang ayah tersungkur ke lantai.
Lixie menelan salivanya dengan berat, bahkan nafasnya terasa tercekat di kerongkongannya.
" Aku memberikan surga yang ku miliki untuk mu.. Tetapi kau telah mengubahnya menjadi sebuah neraka.. Aku bukan hanya sekedar makanan untuk mu "
" Mata ini.. Hidung ini.. Bibir ini.. Dan wajah ini... Aku tidak menginginkannya.. Dan perasaan ini.. Aku sedang berusaha membekukannya.. Bila perlu menghancurkannya.. Tetapi kenapa sekarang kau melakukan ini lagi padaku!! " Anak ini menjerit, begitu sakit.
" Tolong.. Aku mohon.. Jangan menyiksa ku.. Aku mohon padamu daddy.. Lixie mohon " Anak ini berlutut di lantai berhadapan dengan sang ayah, begitu memohon bahkan anak ini menyentuh kaki sang ayah.
Sedangkan Chris?? Jantungnya serasa di hantam dengan ribuan batu, bahkan ia tidak sanggup untuk mengeluarkan suaranya.
" Kau yang mengatakan hubungan ini hanya sebatas ayah dan anak....kau mengatakan perasaan ini salah.. Aku salah... Aku yang salah.. Kau menyayangi ku hanya sebagai putra mu.. Dan kau hanya melihat felix di wajah ku " Sudah.. Cukup Chris tidak sanggup lagi.
Apalagi anak ini menyebut nama felix berkali-kali membuat Chris semakin tidak dapat bernafas, pria ini segera terbangun dan menutup kamar putra bungsunya.
Sedangkan lixie... Anak ini begitu parau..
Bahkan lixie jauh lebih menderita dari yang kau bayangkan Chris..
Bahkan kau masih belum juga menyadari bahwa anak ini telah menyerahkan keperjakaannya padamu ...
Dan kau hanya menyebut nama felix saat kau merenggut keperjakaan putramu.
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance [ Chanlix ] ✔
Fanfic"Jika hubungan ini berdosa.. Lixie tidak keberatan hidup di dalam dosa ini daddy" Cerita ini Mengandung > BxB > Bi > BL > Bromance > verbal violence > NC 🔞 • Happy Reading 💕 Start 02/22/2022w End www/15/2022